image source : http://www.rusirius.net/knowledge/

Kok pengetahuan sih gan? emang sekolah dapet pengetahuan?

Iya gan, pengetahuan.. Gak salah dan gak bohong deh..
Bayangkan dan ingat-ingat deh kalau kalian mau mendaki gunung (buat yang belum pernah, coba ikut bayangkan ya)
Ketika kita mau mendaki sebuah gunung, apa yang harus kita persiapkan?
Alat-alat, Logistik, Stamina.. Ya, betul sekali.. Terus apa lagi hayooo?

[Lama-lama kayak dora nih gw ]

Nah betul, kalian pasti butuh informasi terkait gunung yang mau kalian daki. Mulai dari ketinggiannya, kondisinya, jalurnya lewat mana, jalannya seperti apa, kondisi alamnya seperti apa (biarpun kondisi alam tidak selalu bisa ditebak), bayar apa aja, dll gan.
Dari situ, kalian akan mencoba untuk bertanya-tanya kepada teman kalian yang mungkin pernah mendaki kesana atau setidaknya pernah mendengar informasi yang jelas tentang gunung tersebut, atau kalian bisa masuk ke forum seperti Backpacker Indonesia, Backpacker Jakarta, dll untuk menanyakan kepada para pendaki senior tentang gunung tersebut. Ya kan?? Iye aje udeh..

Nah... dari situlah secara tidak langsung pengetahuan kalian akan terasah sedikit demi sedikit untuk mempersiapkan keperluan menjelang pendakian kalian. Dan ketika sudah siap semua, pastinya kalian jadi lebih mantap saat mendaki gunung tersebut karena persiapan kalian yang sudah matang. Jangan sampai ada yang belum tau apa-apa, main asal berangkat aja, that's ok no problem, but.. dengan persiapan saja masih ada yang mendapat celaka, apalagi tidak dengan persiapan, ya kan? Sing penting, berdoa kepada Yang Maha Kuasa.. Karena semua ditentukan oleh Nya.

image source : http://jogja.tribunnews.com/2016/08/...-dan-dampaknya

Apaan tuh gan? Maling?
Ndasmu maling

Jadi begini gan, sering kali ketika ane atau diantara dari kaskuser mau mendaki gunung, suka mendapati masalah kurangnya peralatan yang kita miliki seperti jaket, sarung tangan, sepatu, tas, buff, atau yang lainnya deh masih banyak pokoknya.
Disaat seperti itu, kita gak ada budget nih buat beli yang kita butuhkan alias kanker alias kantong kering alis bokek
Nah, terbesitlah disela-sela otak kita untuk meminjam barang dari teman-teman kita yang punya barang yang kita butuhkan lebih dari satu atau karena lagi gak kepake. Akhirnya dipinjamkanlah sama teman kita, kita pake ke gunung dan kita pulang, terus mau kita balikin.. kalau lagi hoki, jawaban mereka gini..

"Simpen aja bro, ga kepake itu sama gue. punya 10 gw dirumah" (setdah, lu dagang??), jawab aja gini "Ok bro, thanks ya" terus doain semoga rezeki temen kalian itu dilipat gandakan sama Tuhan karena kebaikannya.

Atau bilang gini..

"Taro dirumah lu dulu bro, sempit ini kos gw, nanti kalo gw butuh gw ambil"...... dan akhirnya dia beli barang baru dan melupakan barang titipannya, kemudian ketika kita tanyakan dia bilang "simpen aja bro, udeh ada yang lebih mulus kayak bacan" (mantep kan )

Inget gan, ini gak selalu ya. Kalau kalian hoki aja !!

image source : http://boonencinfo.com/outdoor-adventures/hiking/

Overall, udah pada tau lah ya. Pendaki kan banyak banget tuh, ga mungkin dari segitu banyaknya ga ada yang diajak ngobrol satu pun.. Paling nggak saling sapa lah saat mendaki atau menuruni gunung. Biasanya sih gini.. "misi, bang.." , "duluan ya, bang.." , "ayo bang lanjut, dikit lagi.." , "semangat ayo, bang.." dan lainnya, sekedar menunjukan kalau kita semua sama-sama berjuang di gunung dan siap saling membantu disaat membutuhkan.
Nah, bukan hanya itu ga.. masih banyak tipe-tipe pendaki dengan cara mendapatkan teman yang berbeda-beda dengan cara yang berbeda-beda juga ya, contohnya..

Ane.. Ane kalo mau nanjak pasti selalu bikin thread di website Backpacker Indonesia, tujuannya satu.. mencari teman yang punya niatan yang sama yaitu mendaki gunung tertentu. Nah dari sekian banyak perjalanan ane, ane selalu ketemu dan kenalan dengan orang-orang baru dengan sifat dan tipe yang berbeda-beda, dari situ kita bisa belajar gimana sih caranya jadi leader dengan tanpa merubah karakter asli kita, tetapi tetap disukai oleh mereka yang ikut traveling bareng kita. Dan gak jarang, dari temen-temen tersebut, ngajak nanjak atau traveling lagi ke suatu tempat dengan teman-teman yang lainnya, dan akhirnya.. banyak teman deeeh

Beberapa juga suka begini, saat lagi duduk-duduk ngobrol dan bercanda di camp, ngajak ngopi bareng, berbagi makanan, dll.. akhirnya kenalan dan ceritain backgroundnya masing-masing, kadang tukeran contact supaya next trip bisa jalan bareng, atau kalau hoki.. bisa dapet jodoh dimari

image source : http://www.frogdesign.com/services/e...-strategy.html

Yang terpenting nih gan, kalian punya pengalaman baru, mulai dari pahit hingga manisnya akan kalian rasakan dari pendakian kalian.
Yang awalnya agak down ngeliat tanjakan yang extreme, kiri kanan jurang, bawahnya kawah, tapi kalian beranikan diri untuk melewati rintangan tersebut, ketika sampai puncak.. Lelah gak terasa gan sis ! Semua jerih payah kalian akan terbayarkan, sebenarnya tergantung bagaimana kalian bersyukur sih. Pokonya syukuri saja apa yang kalian dapati, mau berkabut, mau hujan, mau banjir, mau badai, mau cerah, indah, dll pokoknya syukuri.. Nantinya itulah yang akan menambah pengalaman kalian yang bisa kalian ceritakan atau share ke teman-teman kalian, baik yang udah pernah mendaki gunung maupun belum.

image source : http://www.thegrovecog.com/2015/11/10/memories/

Kenangan? ya, betul sekali.. kenangan menjadi benda tak terlihat yang paling berharga yang dimiliki manusia. Otak merekam semua, tak jarang kita akan kembali teringat dengan hal-hal yang pernah kita lalui ketika kita sedang melakukan trip ke tempat lain, atau kemanapun dan kapanpun. Sebab kenangan ada bukan untuk dilupakan, kenangan tercipta sebagai pengantar hidup kita menuju akhir dari sebuah tujuan kita.

Foto-foto di zaman modern ini sudah menjadi hal yang mainstream ya, dengan kamera atau hp 500 ribuan aja kita udah bisa mengabadikan momen-momen berharga kita saat sedang traveling. Nah, yang spesial dari pendakian itu.. kita gak akan nyangka nih ketika orang sedang foto-foto di gunung yang kebetulan waktu dan tempatnya sama dengan kita, eh kita ikut diabadikan secara tak sengaja dalam momen tersebut.

Kalo kemarin, pas ane ke Ciremai.. Para pendaki yang sudah sampai puncak 3078 Mdpl, sekitar jam 7 pagi pada berinisiatif untuk foto rame-rame gan, ane ikutan dong pastinya.. Kapan lagi kan bisa mejeng bareng para pendaki yang jumlahnya banyak banget itu, ane langsung ambil posisi paling depan biar muka ane yang tampan ini tersorot kamera
Nah, sayangnya nih ya gan.. Ane gak ngasih kamera atau hp ane ke yang motoin, karena udah terlanjur banyak yg ngasihin kamera ke dia..
Tapi ane tenang aja, karena para pendaki di fasilitasi Instagram sekarang gan, foto apapun kalo hashtag nya masuk (misalnya #ciremai) pasti akan nongol di recent post dehhh... Bener aja kan, ada salah satu pendaki yang upload foto itu pas ane udah sampe Jakarta, langsung aja deh ane ikutan repost fotonya, ane malah kenalan sama orangnya gan.. saling follow, yang artinya nambah daftar pertemanan kan

Yang pastinya, ada rasa seneng sedikit sih bisa mengabadikan banyak momen baik dengan teman-teman yang kita kenal di gunung ataupun yang gak kita kenal. :cendol

image source : https://www.brilio.net/wow/jadul-tap...a-1607228.html

Berhubungan dengan point nomor 3 yang udah ane tulis diatas gan, ini berkaitan banget nih. Semakin sering kita mendaki gunung atau melakukan traveling ke berbagai daerah, semakin bertambah juga daftar pertemanan kita.
Gak jarang nih, saat kita mendaki dengan anggota atau teman-teman baru, tiba-tiba kita ketemu dengan teman mendaki bareng waktu ke gunung tertentu waktu dulu. Apalagi udah lama banget ga komunikasi, lost contact, tiba-tiba ketemu kan asik tuh rasanya, berbagi cerita pengalaman yang udah dilalui selama gak ketemu.. Akhirnya teman-temannya kenalan sama agan dan teman-teman agan, wah makin luas tali silaturahminya, semakin besar pahala yang kita dapat gan

Hati-hati, tidak jarang juga ketemu mantan saat mendaki.. Apalagi kalo lagi sama pacar barunya, jleb...