Jakarta - Ekonomi Indonesia tidak bisa terlepas dari kondisi global. Bila ada kondisi yang di luar ekspektasi pada berbagai negara, maka bisa menjadi risiko terhadap perekonomian dalam negeri. Sebut saja Brexit, Donald Trump hingga referendum Italia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, cara ekonomi Indonesia untuk tetap tumbuh adalah dengan investasi. Tahun depan ditargetkan investasi mencapai Rp 670 triliun dan Rp 840 triliun untuk 2018.

"Tahun depan target Rp 670 triliun, harus kalau sudah ada target dengan jurus apa pun dikejar," terang Jokowi dalam sambutannya pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Nominal investasi tersebut, kata Jokowi, memakan porsi 45% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga besar peluangnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih tinggi ke depannya.

"Negara kita yang ingin kita kerjakan adalah menarik invest sebesar-besarnya," ujarnya.

Investasi diarahkan kepada industri sektor manufaktur, khususnya pemenuhan barang-barang substitusi impor. Selanjutnya adalah proyek-proyek infrastruktur berskala besar berbagai sektor, seperti perminyakan, kelistrikan, kereta api, jalan tol, pelabuhan dan lainnya.

"Hal ini akan beri trigger ekonomi yang baik pada pertumbuhan ekonomi kita. Banyak sekali sebetulnya, tapi memang untuk memberikan kepercayaan untuk memberikan kepastian kepada investor sekarang ini juga tidak gampang seperti dulu. tapi saya meyakini dengan perubahan kebijakan yang kita lakukan, investasi ini saya yakin akan masuk ke negara kita," paparnya.

detik

Bersihkan dulu pak anasir2 perusak suasana kondusif negara, klo engga seperti berlari didalam air, cape sendiri