Merdeka.com - Tanah Tujuh Warna, Seven Coloured Earths atau Terres des Sept Couleurs dalam Bahasa Prancis adalah sebuah formasi geologis unik yang bisa ditemui di Chamarel, Distrik Rivire Noire, sebelah barat daya Mauritius. Wilayah ini merupakan bukit pasir dengan lapisan warna merah, cokelat, violet, hijau, biru, ungu, dan kuning.

Tak hanya indah dilihat, pasir di sana akan menampakkan keanehan saat dicampur. Ambil segenggam pasir di Seven Coloured Earths dan campur menjadi satu. Perlahan-lahan, pasir akan memisahkan diri sesuai dengan warnanya.

Dilansir Go2Africa, diperkirakan pasir warna-warni terjadi karena lelehan batu vulkanik yang mendingin pada suhu berbeda. Tempat ini menjadi objek wisata andalan Mauritius sejak tahun 1960-an. Sampai sekarang, keindahannya masih memukau turis lokal maupun mancanegara.

Merdeka.com - Kalau Mauritius punya Tanah Tujuh Warna, Argentina punya Bukit Tujuh Warna. Cerro de los Siete Colores atau dikenal dengan nama The Hill of Seven Colors dalam bahasa Inggris merupakan salah satu bukit yang berbatasan dengan Quebrada de Purmamarca. Sesuai namanya, bukit ini memiliki tujuh lapisan warna. Semuanya merupakan produk dari berbagai macam fenomena geologis yang terjadi pada zaman purba.

Dilansir Kuriositas, sedimentasi laut serta pergerakan sungai dan danau yang disebabkan karena pergeseran lempeng tektonik menyebabkan gradasi warna pada permukaan tanah.

Walaupun begitu, warga lokal menyebutnya Bukit Tujuh Rok. Pasalnya, warna-warna pada bukit mirip dengan warna rok tradisional yang dikenakan oleh para wanita di Pegunungan Andes.

Merdeka.com - Warga Wheeler County, Oregon boleh berbangga hati karena bisa sering-sering mengunjungi Painted Hills. Pasalnya, daerah perbukitan yang menjadi bagian dari John Day Fossil Beds National Monument ini memang memiliki corak warna yang unik.

Dinamai Painted Hills karena tampak seperti diwarnai dengan sapuan cat dalam beberapa warna. Dilansir Amusing Planet, kemungkinan besar Painted Hills terbentuk lebih dari 35 juta tahun yang lalu berkat lapisan abu vulkanik ketika daerah tersebut masih berupa dataran sungai.

Merdeka.com- Dibandingkan gunung pelangi lainnya, yang satu ini masih belum terdengar gaungnya. Namun bukan berarti Rainbow Mountain kalah pesona.

Dilansir The Endless Adventure, Rainbow Mountain tersembunyi di kawasan Pegunungan Andes Peru. Gunung ini juga dikenal dengan nama Vinicunca atau Yauricunca.

Keindahan Rainbow Mountain bisa dinikmati dari jalur pendakian Ausangate Trek. Namun untuk menyaksikannya, wisatawan harus menempuh pendakian yang menantang dan berkemah selama beberapa hari di kawasan gunung yang bercuaca keras.

Merdeka.com - Brennisteinsalda dianggap sebagai gunung tercantik di Islandia. Gambar tempat ini sering menghiasi kalender dan majalah. Tak heran, sebab pemandangan alamnya memang luar biasa. Bukit-bukitnya dihiasi warna hijau, hitam, merah, kuning, dan biru.

Dilansir situs Atlas of Wonders, Brennisteinsalda terletak di Landmannalaugar dan merupakan bagian dari Fjallabak Nature Reserve. Nama Brennisteinsalda secara harfiah berarti 'gelombang sulfur'. Nama tersebut diberikan karena tanahnya kaya akan kandungan sulfur. Warna hitam dan biru pada tanahnya berasal dari lava dan abu. Warna merah berasal dari kandungan besi. Sementara nuansa hijau berasal dari lumut yang melapisi bebatuan di sana.

Merdeka.com- Di antara sekian banyak fenomena gunung pelangi, bisa dikatakan Zhangye Danxia adalah yang paling tersohor. Gunung ini terletak di provinsi Gansu dan dilindungi sebagai bagian dari kawasan konservasi Zhangye Danxia Landform Geological Park. Zhangye Danxia juga dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 2010.

Fenomena alam yang menakjubkan ini merupakan contoh geomorfologi petrografi yang terbentuk karena kondisi lingkungan. Menurut Telegraph, warna-warni menakjubkan perbukitan tersebut berasal dari batuan pasir merah dan mineral yang terbentuk sejak Periode Kapur, tepatnya 24 juta tahun lalu.