Anggota Komisi I DPR Hidayat Nur Wahid meminta Presiden Joko Widodo hadir dalam Aksi Bela Islam III super damai yang digelar besok, Jumat (2/12). Pasalnya, aksi itu sejatinya dilaksanakan dengan menggelar shalat Jumat dan doa bersama.

HNW -sapaannya, mengatakan bahwa suara publik menginginkan agar presiden hadir di tengah-tengah aksi tersebut. Nyatanya, Jokowi sendiri yang mengatakan bahwa aksi tersebut bukanlah demonstrasi melainkan doa bersama.

"Harapan yang ditangkap masyarakat mereka sangat berharap besok presiden bisa maknai aksi super damai itu dengan ikut shalat Jumat berjamaah," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/12).

Dengan kehadiran Jokowi, dimaksudkan agar tidak terulang lagi kondisi yang membuat ketidaknyamanan atau mengurangi makna super damai itu. Berkaca pada Aksi Bela Islam sebelumnya, tindakan anarki yang terjadi usai shalat Isya itu lantaran massa tidak bisa menemui presiden.

Karenanya, HNW sangat berharap Jokowi menemui rakyatnya pada aksi tersebut. "Kalau beliau mau hadir kan menjadi semakin baik. Beliau kan suka blusukan, ini rakyat sudah datang dari mana-mana beliau nggak perlu repot blusukan kemana-mana. Rakyat sudah datang," tegas wakil ketua MPR itu.

Kata dia, Jokowi tidak perlu takut. Sebab, agenda aksi tersebut jelas yakni menuntut penegakkan hukum terhadap kasus peninstaan agama.

"Kalau kemudian dibingkai dengan semangat super damai apalagi beliau hadir, saya kok meyakini rakyat Indonesia, rakyat yang santun dan tau menghormati pimpinannya," pungkas HNW. (dna/JPG)
sumber