Quote:
Beijing, - Mahkamah Agung China membebaskan seorang terpidana mati dari semua dakwaan pemerkosaan dan pembunuhan. Putusan ini disampaikan setelah terpidana tersebut dieksekusi mati 21 tahun silam.
Nie Shubin telah dinyatakan bersalah 21 tahun lalu atas pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita di kota Shijiazhuang, provinsi Hebei, China utara. Pria tersebut dieksekusi pada 27 April 1995. Saat itu usianya 20 tahun.
Namun hari ini, Mahkamah Agung sebagai pengadilan tertinggi di China, membebaskan Nie dari semua dakwaan dengan alasan bukti-bukti terhadap dirinya tidak cukup.
"Fakta-faktanya tidak jelas, bukti-bukti tidak cukup," demikian disampaikan kantor berita resmi Xinhua seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (2/12/2016).
Dalam wawancara dengan Xinhua, seorang pejabat MA menyatakan bahwa ada "pelajaran mendalam" yang dipetik dari kasus Nie, yang disebutnya sebagai tipikal vonis berdasarkan bukti-bukti yang tidak kuat.
Keluarga Nie menangis mendengar putusan bebas ini. Videonya telah dibagikan ribuan kali di media sosial Weibo, sejenis Twitter di China.
Pengadilan provinsi Hebei yang menjatuhkan vonis mati dan mengeksekusi Nie, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Nie. Disebutkan bahwa pengadilan akan segera memulai proses pengajuan kompensasi untuk keluarga Nie.
Kasus Nie mulai menimbulkan keraguan pada tahun 2005, ketika seorang pria, Wang Shujin, mengakui pembunuhan dan pemerkosaan yang dituduhkan pada Nie. Sejak itu, keluarga Nie berupaya keras untuk menuntut persidangan ulang kasus Nie. Namun kasus ini baru dibuka kembali secara resmi pada tahun 2014, yang akhirnya berujung pada putusan pengadilan untuk membebaskan Nie dari semua dakwaan.
(ita/ita)
https://news.detik.com/internasional...254.1474491145
turut prihatin aja..