BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Pasukan Suriah mulai unjuk taji di Aleppo

Tentara Suriah di kawasan yang sebelumnya dikuasai oleh pemberontak, 27 November 2016.
Kiranya, sulit mencari siapa yang benar dalam perang. Namun, menyisir yang tersisa dari palagan, mungkin jadi perkara lebih ringan.

Aleppo hari-hari ini bisa ditengok untuk menimbang kecermatan asumsi tersebut. Kota terpadat di Suriah itu sejak 2012 telah jadi medan perebutan kepentingan. Pelbagai kelompok unjuk kekuatan.

Dari sisi pemerintah, pasukan Presiden Bashar Assad mendapat dukungan penuh dari kekuatan militer Iran dan milisi yang disokong pemerintahan Presiden Hassan Rouhani. Seakan belum cukup meyakinkan, armada udara dan para perwira Rusia juga turun ke gelanggang.

Berseberangan dengan pemerintah adalah berbagai kelompok pemberontak yang pula memilih bersekutu ketika mengangkat senjata. Mereka tidak didominasi satu interes belaka.

Di lingkaran garis keras, ada Jabhat Fatah Al Syam, Ahrar Al Syam, dan Harakat Nour Al Din. Blok Islamis yang lebih moderat pun masih bertahan. Bahkan, beberapa darinya menerima bantuan persenjataan dari Amerika Serikat.

Korban yang jatuh pada 2016 saja--untuk warga sipil--lebih dari 17 ribu jiwa. Ratusan ribu penduduk terjebak. Jumlah pengungsi yang mencari selamat ke lain tempat tak lagi terhitung.

Bagi pasukan pemerintah dan pemberontak--terutama sekali bagi yang disebut belakangan--Aleppo punya arti penting. Pasalnya, selain menjadi pusat lalu lintas dagang dan jalur pasokan penting, kota itu punya sejarah perlawanan kuat terhadap rezim Assad.

Namun, kabar terbaru dari kawasan itu menyiratkan bahwa kubu pemberontak tengah sangat terdesak. Syrian Observatory for Human Rights mencatat bahwa pasukan pro-pemerintah telah merebut sepertiga area cengkeraman pemberontak.

"Ini kekalahan terbesar kelompok oposisi sejak 2012," demikian Rami Abdulrahman, direktur Syrian Observatory, dikutip The Guardian (28/11).

Warta yang disiarkan koran Inggris itu menyebutkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, berencana mengamakan Aleppo sebelum Donald Trump disumpah menjadi Presiden Amerika Serikat pada Januari 2017.

Pasalnya, Trump dikabarkan akan menunjuk tim penasihat keamanan yang lebih condong untuk bekerja sama dengan Rusia demi mengukuhkan kedudukan Assad sebagai presiden. Dengan demikian, fokus untuk mengusir ISIS bakal lebih terjaga.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukan pemerintah Suriah telah merebut 10 daerah Aleppo dan lebih dari 3000 bangunan dari tangan pemberontak.

Pada akhir September, gempuran terhadap Aleppo membawa kota itu ke titik genting. Tolok ukurnya: untuk kali pertama dalam sejarah, pihak berwenang setempat menganjurkan agar sembahyang Jumat ditiadakan. Kebijakan itu ditujukan untuk menjaga keselamatan warga.

Dokter yang tertinggal hanya 30 orang. Sementara, jumlah penduduk yang terjebak di area itu 300 ribu orang.

Wartawan Al Jazeera, Charles Stratford, melaporkan bahwa bertambahnya korban luka berarti pula pasokan obat-obatan menurun drastis, atau malah habis sama sekali.

"Para petugas medis bilang bahwa mereka tidak bisa memindahkan orang ke rumah sakit lain yang terletak di lokasi aman. Soalnya, Aleppo timur dikepung pasukan pemerintah," ujarnya.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...taji-di-aleppo

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Ketakutan Ahok dan proyek-proyek yang gagal

- Pamer rush money, ternyata uang SPP

- Jaringan Bahrun Naim racik bom tiga kali lebih dahsyat dari bom Bali

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2.2K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan