Membicarakan Serie A tentu tidak akan jauh dari dominasi total dari Juventus. Turun sedikit, ada AS Roma atau Napoli yang dalam dua musim terakhir siap untuk mengakhiri rezim Si Nyonya Tua. Atau, bagaimana AC Milan mulai kembali terlihat seperti tim raksasa Italia musim ini.

Namun, dongeng untuk musim ini mungkin tidak akan jatuh kepada salah satu dari empat tim diatas. Bila melihat klasemen Serie A saat ini, di zona Europa League ada tim yang mungkin cukup asing untuk berada di posisi tersebut. Mereka adalah tim asal daerah Bergamo, Atalanta.

Baru dua bulan silam, klub berwarna biru-hitam ini tengah dilanda krisis kepercayaan diri. Kekalahan 1-0 dari Palermo di kandang sendiri membuat mereka menelan empat kekalahan dari lima pertandingan awal Serie A. Pun seusai laga tersebut, cemoohan terdengar begitu keras dari hampir setiap sisi Stadio Atleti Azzurri d'Italia.



Gian Piero Gasperini, sosok senior yang dipercaya menukangi La Dea, pun diprediksi menjadi nama pertama yang akan kehilangan jabatannya musim ini. Seusai pertandingan melawan Palermo tersebut, Atalanta menghadapi tim promosi Crotone--yang bisa dibilang merupakan laga hidup-mati bagi Gasperini.

Sejak saat itulah, nasib Atalanta mulai berubah. Setelah kemenangan atas Crotone, Atalanta kini berada dalam raihan tujuh kemenangan dan sekali seri. Diantara kemenangan-kemenangan tersebut termasuk kala melawan Napoli, Internazionale, dan AS Roma. Memang, Juventus dan AC Milan masih menanti di daftar pertandingan Atalanta. Namun, sejauh ini setidaknya mereka berhasil lepas dari status calon degradasi menjadi pesaing untuk tempat Eropa.



Selain penerapan formasi 3-4-1-2 a la Gasperini yang berhasil, kebijakannya dalam segi pemain pun cukup brilian. Roberto Gagliardini menunjukkan penampilan konsisten di lini tengah, begitu pula Mattia Caldara di lini belakang. Kedua nama ini menghabiskan musim lalu bermain di Serie B. Satu nama lainnya yang cukup bersinar adalah Franck Kessie, dimana performanya sejauh ini tidak lepas dari pantauan klub-klub besar Eropa.

Tentu, kesuksesan tidak akan diraih dengan instan. Itulah yang ditunjukkan oleh Atalanta sejauh ini. Menderita di pembukaan musim hingga akhirnya bisa membuktikan diri. Tentu, kesabaran pemilik Atalanta di awal musim kini perlahan mulai terbayar dengan performa timnya.