Direktur Wahid Institute, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau akrab disapa Yenny Wahid memberikan peringatan akan bahayanya gerakan radikal yang mulai bergerak lagi.

Menurut Yenny Wahid, kelompok radikal itu bergerak memanfaatkan aksi unjuk rasa besar terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Di lapangan memang saat ini sudah ada jaringan lama yang tadinya tidur tiba-tiba aktif lagi," ujar Yenny saat dikonfirmasi, Selasa (29/11).

Putri dari Presiden keempat Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu menambahkan, jaringan gerakan radikal yang mulai bangkit adalah Jamaah Islamiyah, Al Qaeda, serta sel-sel dari Islamic State of Iraq and Syria(ISIS).

"Mereka bangkit dan meningkatkam konsolidasi," katanya.

Menurut perempuan kelahiran Jombang, Jawa Timur ini, momentum adanya potensi kericuhan dan kegaduhan pemerintah sangat mereka nantikan, hal itu dilakukan agar bisa melancarkan aksinya.

"Kita harus ingat bahwa teroris menunggu momen untuk menciptakan mode jihad di mana saja," ungkapnya.

Oleh sebab itu Yenny meminta agar aparat TNI, Polri dan masyarakat waspada adanya gerakan radikal yang bangkit kembali itu.

"Jadi potensi penunggangan oleh teroris ketika konflik horizontal itu besar. Itu diwaspadai masyarakat," pungkasnya. (cr2/JPG)
sumber