
Polri meningkatkan sistem pengamanan dalam demonstrasi 2 Desember pekan depan. Pengamanan ekstra dilakukan untuk menjamin keamanan masyarakat juga mengantisipasi upaya teror seperti penyusup pada aksi 4 November.
"Kami waspadai, (demo 2 Desember) ini didomplengi lagi atau tidak. Kami selalu melakukan upaya kewaspadaan yang ditunjukkan dengan cara penyelidikan di aspek lain, termasuk jaringan teror," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (26/11/2016).
Polri juga mengingatkan agar demo 2 Desember yang diinisiasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI ini tidak mengganggu ketertiban umum. Masyarakat juga diminta tetap beraktivitas normal karena polisi menjamin keamanan Jakarta.
"Pengamanan kami berikan yang terbaik. Masyarakat tidak usah khawatir dan cemas, tetap beraktivitas normal," imbuhnya.
Polri sambung Boy juga menyebut demo 2 Desember yang menuntut penahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah tidak lagi relevan digelar. Sebab proses hukum terhadap Ahok sudah berjalan dan berkas perkaranya kini sedang diteliti tim jaksa pada Kejaksaan Agung
"Masalah kalau tuntutan demo berkaitan dengan penegakan hukum, kan penegakan hukum sudah dijalankan. Kalau aspirasi itu sudah dijalankan, nggak usah unjuk rasa, karena tuntutan penegakan hukum sudah dijalankan, berkas perkara sudah dijelaskan, mudah-mudahan segera dilimpahkan ke pengadilan," terang Boy.
(Baca juga: Polri: 9 Terduga Teroris Menyusup di Demo 411, Tujuannya Rebut Senpi Polisi)
Antisipasi terhadap kelompok teror yang berpotensi menyusup demo, menjadi perhatian Polri. Sebab pada demonstrasi 4 November, ada penyusup yang berupaya melakukan teror.
Total 9 terduga teroris ditangkap terkait dengan rencana teror 4 November yang akhirnya gagal dilakukan.
"Mereka juga memancing kericuhan aksi damai 4 November, berhadapan dengan aparat penegak hukum dan berusaha melakukan perampasan senpi (senjata api) polisi, tapi mereka gagal karena petugas nggak bawa senpi," ujar Boy.
(fdn/try)
sumber