Ada yang pernah dengar kata yang di bold??
Atau malah menjadi bahasa sehari-harimu??
Orang-orang lebih mengenal bahasa itu sebagai bahasa ngapak. Dari mana sih bahasa ngapak itu??
Quote:
Dialek Banyumasan atau sering disebut Bahasa Ngapak (oleh masyarakat di luar Banyumas) adalah kelompok bahasa bahasa Jawa yang dipergunakan di wilayah barat Jawa Tengah, Indonesia. Beberapa kosakata dan dialeknya juga dipergunakan di Banten utara serta daerah Cirebon-Indramayu. ~ id.wikipedia.org
Kabar gembira untuk kita semua terutama yang menggunakan Bahasa Ngapak (banyumasan/penginyongan) sebagai bahasa sehari-harinya termasuk TS karena Bahasa Ngapak selain sebagai Bahasa Identitas juga akan dilestarian, dikembangan, dan diberdayaan secara akademik, terlembagakan, dan terarah.
Hal tersebut menjadi rancangan atau rumusan program yang disusun dalam rekomendasi hasil kongres Basa Pengiyongan di Kabupaten Banyumas pada tanggal 25-27 Oktober 2016. Kongres tersebut diikuti perwakilan lima kabupaten pengguna basa pangiyongan yaitu Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, dan Kebumen.
Selain rekomendasi, dalam kongres tersebut juga dibentuk komite Basa Pengiyongan wilayah Barlingmascakeb yang diketuai Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno, Koordinator Tim Ahli dengan Ketua Prof Dr Suminto A Sayuti (Fak Bahasa dan Seni UNY), Koordinator Tim kerja yang diketuai Bambang Wadoro.
Pembahasan Rumusan Masalah pada Kongres Basa Penginyongan I Tahun 2016
Spoiler for pembahasan:
Basa Penginyongan perlu menjadi sebutan sebagai identitas bahasa yang ditandai oleh penggunaan kata “inyong” disertai upaya penguatan/sosialisasi identitas itu di berbagai ruang publik.
Quote:
Saat ini untuk peserta kongres baru dari wilayah BARLINGMASCAKEP, namun jika selanjutnya dari daerah lain akan mengikuti kongres jika menggunakan kata “inyong” dalam sehari-hari, dengan berbagai pertimbangan dapat ikut serta dalam kongres selanjutnya.
Perlu diperhatikan fenomena yang ada di lapangan, bahwa penginyongan saat ini kurang populer. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu strategi yang tepat untuk membiasan penggunaan kata penginyongan.
Penggunaan basa penginyongan, dari catatan Ensilopedia Britanica ada inti yang mengemukakan bahwa budaya banyumasan dari Sindoro Sumbing – Indramayu. Setahun lalu dilakukan diskusi kebudayaan bahwa pada masing-masing daerah memiliki ego tersendiri pada penggunaan istilah. Oleh karena itu, secara subyektif diperlukan adanya istilah yang pas dan disepakati penggunaan bahasa penginyongan untuk keseragaman dari daerah-daerah yang menggunakan kata “tembung” inyong. (P. Jarot)
Diperlukan pelestarian, pengembangan, dan pemberdayaan basa penginyongan secara akademik, terlembagakan, dan terarah. (ACC)
Diperlukan panduan penggunaan basa penginyongan berupa kamus dan panduan unggah-ungguh yang dapat diakses secara luas dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Quote:
Sudah ada kamus, namun belum ada panduan anggah-ungguh.
Diperlukan panduan operasional dalam pelestarian, pengembangan, dan pemberdayaan basa Penginyongan oleh sebuah tim kecil.
Quote:
Tim kecil bertugas untuk mengembangkan pokok-pokok pikiran dari hasil Kongres Basa Penginyongan I. Tim Kecil disebut juga dengan istilah Komite Bahasa yang bertugas.
Diperlukan seksi kebahasaan atau unit pelaksanaan teknis (UPT) kebahasaan untuk mengawal pelaksanaan perda/pergub dalam pelestarian, pengembangan, dan pemberdayaan basa Penginyongan.
Quote:
Perbub/Pergud di tiap-tiap kabupaten untuk mengawal tentang pelestarian basa Penginyongan. Kebahasaan di tiap-tiap kabupaten diperlukan adanya seksi bahasa.
Kongres basa Penginyongan diselenggarakan secara periodik 3 tahun sekali dengan penopang utama pemerintah kabupaten/kota di wilayah BARLINGMASCAKEB.
Sementara, Ketua Komite Basa Pengiyongan Barlingmascakeb, Hadi Supeno berharap, Basa Pengiyongan bisa menjadi viral atau virus dimana mana, karena suatu bahasa merupakan kebudayaan yang harus mengalir. Basa Pengiyongan ini juga merupakan bahasa "ibu" bagi warga di eks Karesidenan Banyumas.
Meski demikian, kata Hadi, akan menjadi sebuah omong kosong jika sebuah pelestarian dan pengembangan Basa Pengiyongan tanpa adanya kamus. Pasalnya dengan adanya kamus Basa Pengiyongan merupakan strategi untuk terus melestarikan dan mengembangkan Basa Pengiyongan yang menjadi bahasa " ibu" sejak dari dulu.
"Alhamdulillah sedela maning arep digawe kamus sing diinisiasi neng tim ahli komite Basa Pengiyongan," kata dia
Sementara, kepada semua peserta kongres, Hadi berharap bisa melaksanakan apa yang sudah dirumuskan secara berkelanjutan sebagai strategi pembinaan dan pengembangan serta pelestarian basa pangiyongan.
"Melu kongres dadi ora kur melu-melu tok. Tapi melu maraih kambi melestarikan basa pangiyongan kiye," kata Hadi