Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

namakuhirokoAvatar border
TS
namakuhiroko
[KOMBAT LIGA ITALIA] Cerita Nostalgi Awal Milenium, AS ROMA 2000-2001



Mungkin judulnya terlalu lebai emoticon-Ngakak (S)nan membingungkan. Ane mengajak generasi 90an dan mungkin generasi yg lebih tua utk mengenang semusim dramatis bagi klub AS Roma. Bagi kalian yg lebih muda, nikmati aja ceritanya, bhw satu2nya scudetto yg diraih Totti hny terjadi di musim 2000-2001. emoticon-Angkat Beer



Musim sebelumnya Lazio, rival sekota Roma, berhasil meraih scudetto, geliat sepakbola di ibukota Italia semakin membara. AS Roma yg beberapa musim sebelumnya selalu menjadi penggembira di tujuh besar klasemen, semakin termotivasi utk meraih gelar di kasta tertinggi liga Italia.

Formasi Dasar : 3-4-1-2


Kekuatan Roma musim ini adalah lini serangnya yg begitu tajam. Datangnya Batisuta langsung menjadi kekuatan mereka di lini depan. Batistuta berpasangan bergantian antara Delvecchio atau Montella, disokong trequartista Totti.

Key Person
Pelatih : Fabio Capello
Tak perlu bnyk kata untuk mengungkapkan kehebatan Fabio Capello. Kepiawaiannya melatih terbukti di klub macam AC Milan dan Real Madrid. Terlebih, Capello pernah menjadi pemain di AS Roma di era 60-an, yg tentu menjadi semangat tersendiri bagi dia untuk membawa klubnya juara.

Pemain : Walter Samuel (CB)
Pemain asal Argentina ini menjelma menjadi sosok kokoh di lini belakang AS Roma. Jika fit dan tdk terkena larangan bermain, Samuel selalu menjadi pilihan utama AS Roma untuk mengawal lini belakang.

Marcos Cafu (RWB/RMF)
Bersama Philip Lahm , ane rasa dia berada di jajaran bek kanan terbaik sepanjang masa. Beruntung Roma memilikinya di saat yg tepat. Kokoh dalam bertahan, dan tajam saat menyerang. Di tahun berikutnya, Cafu menjadi kapten timnas Brasil dan menjadi juara di Piala Dunia 2002.

Francesco Totti (AMF/SS)
Totti adalah AS Roma. Tak salah ungkapan tsb karena jungkir baliknya Roma selama dua dekade belakang, Totti adalah kapten tak tergantikan. Posisi terbaiknya adalah di belakang striker. Totti adalah pemain dengan gol dan penampilan terbanyak dalam sejarah AS Roma. Totti juga menjadi bagian penting untuk Italia saat meraih piala dunia 2006.

Vincenzo Montella (CF)
Bergantian dengan Marco Delvecchio untuk menjadi tandem Batistuta, Montella menjalankannya dengan baik. Super sub, sering pula menjadi pemecah kebuntuan bagi timnya untuk mencetak gol. Dan tentu saja, selebrasi "pesawat terbang" yg dilakukan Montella setelah mencetak gol akan selalu dikenang.

Gabriel Batistuta (CF)
Didewakan di Fiorentina sebagai pemain namun selalu gagal meraih scudetto menjadi alasan Batistuta untuk hengkang ke Roma. Suatu keputusan yg tak akan disesalinya. Dia hampir tak tergantikan sepanjang musim dan menjadi top skor Roma di musim 2000-2001. Mempunyai fisik yg kokoh, tendangan dan sundulan akurat serta naluri mencetak gol yg tinggi menjadikannya salah satu pemain classic number 9 terbaik di masa itu.

Pertandingan Krusial

AS Roma vs Bologna (2-0)
Batu loncatan pertama yg diawali dengan sangat baik. Bologna nyaris tak melakukan perlawanan berarti. AS Roma langsung menunjukkan kekuatannya sebagai unggulan untuk meraih scudetto.

Inter Milan vs AS Roma (2-0)
Setelah berhasil melakukan 3 winning streak, pekan ke-4 AS Roma menemui batu sandungan pertamanya. Totti dkk menemui kekalahan pertamanya di liga pada pertandingan ini.

Lazio vs AS Roma (0-1)
Bertajuk derby della Capitale atau derby klub ibu kota, akhirnya sang juara bertahan Lazio ditantang pimpinan klasemen sementara AS Roma. Laga ini benar krusial karena bagi Lazio akan menjadi titik balik mereka setelah meraih hasil yg meragukan di menjelang paruh musim. Sementara bagi AS Roma sendiri, kemenangan akan menjadikan mereka kokoh di puncak dan menambah keyakinan juara. AS Roma harus berterima kasih kepada Paolo Negro yg melakukan gol bunuh diri sekaligus menjadi gol satu-satunya di pertandingan sengit ini.

AC Milan vs AS Roma (3-2)
Lagi2 kota Milan menjadi sandungan bagi Totti dkk dlm mengejar scudetto. Lewat pertandingan super ketat, Milan yg masih diperkuat kapten legendarisnya Paolo Maldini serta penyerang paling ditakuti saat itu, Shevchenko, membuat Roma kalah 3-2. Kekalahan AS Roma yg kedua, beruntung mereka masih di puncak klasemen.

AS Roma vs Inter Milan (3-2)
Melawan Inter Milan, ujian berat kembali menghadang. Selain mengusung misi “balas dendam”, Roma juga harus mempertahankan jarak dengan Si Nyonya Besar Juventus dan Lazio. Pertandingan dimenangkan oleh Roma dengan skor 3-2. 2 gol Roma diborong oleh Montella. Montella melakukan selebrasinya yg terkenal ‘il Aeroplanino’. AS Roma kembali membumbung tinggi meninggalkan lawan-lawannya.




AS Roma vs Lazio (2-2)
Derby della Capitale jilid ke-2 berjalan jauh lebih panas. Sempat unggul 2 gol pasca turun minum ternyata tidak mampu dipertahankan. Pavel Nedved yg menjadi antagonis bagi tifosi AS Roma. Gol-nya di menit ke-78 menghidupkan asa Lazio. Secara dramatis, sang juara bertahan berhasil menyamakan kedudukan lewat Lucas Castroman di masa injury time.

Juventus vs AS Roma (2-2)
Setelah pekan sebelumnya harus menjamu juara bertahan, pekan ke-29 kembali menjadi neraka bagi Roma. Mereka bertandang ke Delle Alpi, markas Juventus waktu itu. Petaka bagi Totti dkk dimulai sejak awal pertandingan. Hanya butuh 6 menit dari kick off bagi Juventus untuk memimpin 2-0 lewat Del Piero dan Zidane. Padahal, jika Roma menang di pertandingan ini, secara tidak resmi scudetto menjadi milik mereka.

Capello melakukan pergantian di babak kedua. Montella masuk menggantikan Delvecchio.Langkah berani dilakukan Capello menarik kapten Totti digantikan Nakata. Keputusan yg tidak populer namun kelak menjadi keputusan paling menyelamatkan AS Roma untuk berprestasi.
Nakata benar2 menjadi aktor "keberhasilan" Roma menahan Juventus. Pada menit ke-78 Nakata berhasil mencetak gol melalui tendangan keras dari luar kotak pinalti. Nakata kembali membuat malu Van Der Sar, kiper Juventus, dengan tendangan keras di menit 90. Meski berhasil diblok, bola muntah segera disambar Montella. Dua sama. Il aeroplanino kembali mengudara!



AS Roma vs AC Parma (3-1)
Penentuan gelar juara liga akhirnya ditentukan hingga terakhir. Hanya Juventus yg setia menguntit dengan selisih 2 poin, sementara peringkat 3 Lazio sudah terlempar dr perburuan gelar. Artinya, AS Roma harus menang jika tidak ingin bergantung hasil pertandingan Juventus.
Dan, pertandingan pamungkas Roma harus melawan Parma si peringkat 4. Parma waktu itu masih sangat kuat dan diperkuat bintang seperti Di Vaio, Milosevic, Almeyda, Thuram, Gianluigi Buffon, dan Fabio Cannavaro.
Perbedaan semangat menentukan hasil akhir pertandingan. Parma yg sudah memastikan satu tempat di liga Champion apapun hasil pertandingannya, melawan AS Roma yg penuh semangat seolah hendak berperang menegakkan kedaulatan Kekaisaran Roma. Parma bertekuk lutut.

AS Roma juara! Yg ketiga dalam sejarah. Hampir 20 tahun mereka harus menunggu!


0
6.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan