- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Berlagak Seperti Kebo Ijo Bawa Pedang Ditangkap


TS
indra.69
Berlagak Seperti Kebo Ijo Bawa Pedang Ditangkap
Quote:

INI kisah mirip Kebo Ijo dalam sejarah Singosari. Sebagai suami cemburuan, ke mana-mana
Samijo, 30, bawa pedang untuk bunuh PIL istrinya,
Kamilah, 25. Sebelum kesampaian suah ada yang melapor, sehingga Samijo ditangkap polisi Bantul
(DIY) karena ulahnya bikin resah pedagang pasar.
Dalam kisah sejarah Singosari, Ken Arok sengaja
meminjamkan keris Empu Gandring pada
sahabatnya, Kebo Ijo. Dasar Kebo Ijo ini sosok
demen pencitraan, keris bertuah itu dibawa ke
mana-mana, dipamerkan ke setiap orang yang
ditemuninya. Suatu saat Akuwu Tunggul Ametung
tewas terbunuh dengan meninggalkan sebilah
keris di dadanya. Ternyata itu keris Empu
Gandring yang biasa dibawa-bawa Kebo Ijo. Tak
ayal lagi Kebo Ijo ditangkap dan dihukum mati
dengan tuduhan membunuh Tunggul Ametung
pakai keris tersebut.
Nasib Samijo memang tak seburuk Kebo Ijo. Tapi
gara-gara dia ke mana-mana bawa pedang,
akhirnya ditangkap polisi. Apa lagi alasannya untuk
membunuh PIL istrinya, sehingga Samijo pun bisa
kena pasal rencana pembunuhan. Jika
pembunuhan berencana kena pasal 340 KUHP,
tapi kalau baru merencanakan? Apa dimaafkan
saja, tapi proses hukum jalan terus?
Lelaki warga Kalangan, Bangunjiwo, Kasihan,
Bantul, ini kebetulan memiliki istri cantik.
Tapi yaitu tadi, gara-gara bininya cantik jelita,
bawaannya Samijo cemburu melulu. Dia selalu
takut bilamana Kamilah digondol atau direbut
orang. Potensi ini sepertinya kuat sekali. Soalnya,
Samijo tak punya pekerjaan tetap, sedangkan yang
mencari nafkah sehari-hari malah istrinya, jualan
di warung Jalan DI Panjaitan, Mantrijeron,
Yogyakarta.
Padahal bekerja warungan kan selalu ketemu
konsumen, yang sudah barang tentu orang juga.Jika dari sekian pengunjung ini ada lelaki yang
mata keranjang, bisa saja bininya direkayasa agar
terpikat padanya. Jika lelaki itu secara materi lebih
menjanjikan, tentu Kamilah akan pindah haluan.
Begitulah selalu yang dipikirkan Samijo.
Sekali waktu dia mengangkat HP istrinya dan di
seberang sana yang bicara kaum lelaki. Tapi
begitu tahu yang menerima bukan Kamilah sendiri,
langsung suara itu putus. Langsung saja Samijo
menganalisa, bahwa lelaki itu jangan-jangan PIL
istrinya. Logikanya, bila memang lelaki itu tak ada
hubungan khusus, mustahil HP langsung
dimatikannya. Kesimpulan berikutnya: Kamilah
diam-diam punya PIL.
Samijo mencoba telepon balik, tapi sudah tidak
aktif lagi. Makin curiga saja, sehingga dia mencoba
tabayun dengan bininya. Tapi ternyata Kamilah
mengaku tidak mengenal nomer itu. Ternyata
Samijo menjadi semakin curiga. Logika dia, mana
ada maling mengaku. Namanya maling, jika hanya
ditanya tanpa digebuki, sampai lebaran kuda juga
nggak bakalan ngaku.
Jiwa dan pikiran Samijo kini diracuni oleh
kecurigaan dan suudzon melulu. Yakin bahwa ada
pihak-pihak yang sedang mengintervensi istrinya,
Samijo mulai pamer kekuatan. Ke mana-mana
bawa pedang telanjang, presis Kebo Ijo dalam
kisah Singosari. Alur pikiran Samijo, bila lelaki PIL
istri itu muncul, langsung saja dibabat, habis
perkara.
Beberapa hari lalu Samijo menyusul ke warung
tempat jualan istrinya , tanpa lupa membawa
pedang telanjang yang haus darah itu. Di kala
pedang ditaruh di meja, dia terlibat pembicaraan
serius dengan istrinya, yang nadanya sangat
propokatif. Pengunjung warung melihat pedang itu
jadi miris, sehingga diam-diam dia lapor polisi.
Polisi pun segera datang dan mengamankan
Samijo. “Ming kanggo jaga-jaga kok Pak, nek
mangke onten sing ajeng ngganggu bojo kula.”
Kata Samijo polos.
Wah, ini layak dijadikan tersangka. (KR/Gunarso
TS)
sumur
wkwkwk lebaran kuda

Diubah oleh indra.69 18-11-2016 13:06
0
1.2K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan