- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengatasi Marah Diluar Kendali Dan Cara Mencegahnya


TS
sniper0802
Mengatasi Marah Diluar Kendali Dan Cara Mencegahnya


Pernah merasa sedemikian marah diluar kendali atau marah tidak terkendali ? Sebaiknya waspada akan bahaya bagi kelangsungan hubungan bila hal tersebut kerap terjadi. Sangat banyak contoh rumah tangga hancur diakibatkan hal tersebut. Tidak sedikit hubungan terputus dengan pacar hanya karena emosi. Dan bukan cerita baru sebuah bisnis hancur akibat tak mampu mengendalikan diri.
Quote:
Marah Tak Terkendali
[spoiler]
[/spoiler]
Marah merupakan sebuah bentuk normal dari luapan emosi sebagai sebuah konsekuensi dari keadaan atau situasi tidak menyenangkan, situasi menganggu, atau bahkan situasi merugikan yang dihadapi. Dalam batas wajar, melampiaskan kemarahan adalah sehat.
Dalam luapan amarah sebenarnya tubuh menyalurkan sebagian, bahkan mungkin seluruh, energi buruk sehingga pada akhirnya bisa membawa kondisi tubuh dan jiwa seseorang menjadi lebih baik. Sebaliknya kemarahan tidak terlampiaskan justru akan menimbulkan penumpukan masalah dalam pikiran sehingga tanpa disadari memberi pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh serta kesehatan jiwa seseorang.
Bukan mustahil apabila seseorang menyimpan kemarahannya sedemikian rupa sehingga bertumpuk-tumpuk dari berbagai masalah dengan berbagi orang kemudian seperti bom waktu dia meledak. Akan tetapi hal tersebut tidak termasuk dalam kategori marah diluar kendali karena dia masih mampu menahannya hingga batas tak lagi mampu untuk menyimpannya.
[spoiler]

Marah merupakan sebuah bentuk normal dari luapan emosi sebagai sebuah konsekuensi dari keadaan atau situasi tidak menyenangkan, situasi menganggu, atau bahkan situasi merugikan yang dihadapi. Dalam batas wajar, melampiaskan kemarahan adalah sehat.
Dalam luapan amarah sebenarnya tubuh menyalurkan sebagian, bahkan mungkin seluruh, energi buruk sehingga pada akhirnya bisa membawa kondisi tubuh dan jiwa seseorang menjadi lebih baik. Sebaliknya kemarahan tidak terlampiaskan justru akan menimbulkan penumpukan masalah dalam pikiran sehingga tanpa disadari memberi pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh serta kesehatan jiwa seseorang.
Bukan mustahil apabila seseorang menyimpan kemarahannya sedemikian rupa sehingga bertumpuk-tumpuk dari berbagai masalah dengan berbagi orang kemudian seperti bom waktu dia meledak. Akan tetapi hal tersebut tidak termasuk dalam kategori marah diluar kendali karena dia masih mampu menahannya hingga batas tak lagi mampu untuk menyimpannya.
Quote:
Meredam Amarah Bukan Menyimpan Kemarahan
Banyak orang menyangka bahwa mengendalikan rasa marah adalah dengan meredam. Akan tetapi sebenarnya, mengendalikan kemarahan tidak harus dengan meredam melainkan juga seperti diatas, yaitu dengan menyimpannya. Secara harfiah, meredam adalah menyerap kemudian membuang, sementara menyimpan adalah menyembunyikannya.
[spoiler=
][/spoiler]
Mungkin sobat pria bila sudah menikah pernah terlibat perselisihan dengan istri. Kemudian tanpa disangka-sangka, sang istri melakukan perlawanan dengan mengeluarkan semua tabungan kekesalannya, kumpulan kekecewaan, simpanan kemarahan selama sekian lama tak terpikir sebagai masalah. Hal tersebut merupakan contoh menyimpan kemarahan. Umumnya wanita adalah penabung kemarahan yang baik sekaligus pengingat kesalahan yang sempurna. Hampir semua wanita bisa menyimpan kekesalannya rapat-rapat lalu ketika dia tak mampu lagi maka semua tabungannya akan dikeluarkan satu per satu.
Hal tersebut sangat berbeda dengan umumnya pria. Sebagian pria bukan penabung kekesalan ataupun pengingat kesalahan yang baik. Ketika dihadapkan pada perdebatan untuk masalah-masalah hubungan sudah lama berlalu, kebanyakan dari mereka sudah lupa apa dan kenapanya, sebab-sebab kejadian bahkan dampaknya sehingga mereka akan kalah dalam perdebatan. Sebagian lelaki meluapkan kemarahannya pada saat kejadian apabila dia tidak mampu meredamnya. Jika dirinya mampu menahannya, maka dia akan meredam lalu melupakannya.
Lalu, mana lebih baik, melupakan atau meredam rasa marah ? para pemerhati berpendapat tergantung pada apa penyebabnya, bagaimana kejadiannya serta siapa obyek kemarahannya. Akan tetapi dalam hal hubungan rumah tangga atau hubungan dengan pacar, kedua hal tersebut sebenarnya sama baiknya karena keduanya masih dalam koridor terkendali.
Banyak orang menyangka bahwa mengendalikan rasa marah adalah dengan meredam. Akan tetapi sebenarnya, mengendalikan kemarahan tidak harus dengan meredam melainkan juga seperti diatas, yaitu dengan menyimpannya. Secara harfiah, meredam adalah menyerap kemudian membuang, sementara menyimpan adalah menyembunyikannya.
[spoiler=

Mungkin sobat pria bila sudah menikah pernah terlibat perselisihan dengan istri. Kemudian tanpa disangka-sangka, sang istri melakukan perlawanan dengan mengeluarkan semua tabungan kekesalannya, kumpulan kekecewaan, simpanan kemarahan selama sekian lama tak terpikir sebagai masalah. Hal tersebut merupakan contoh menyimpan kemarahan. Umumnya wanita adalah penabung kemarahan yang baik sekaligus pengingat kesalahan yang sempurna. Hampir semua wanita bisa menyimpan kekesalannya rapat-rapat lalu ketika dia tak mampu lagi maka semua tabungannya akan dikeluarkan satu per satu.
Hal tersebut sangat berbeda dengan umumnya pria. Sebagian pria bukan penabung kekesalan ataupun pengingat kesalahan yang baik. Ketika dihadapkan pada perdebatan untuk masalah-masalah hubungan sudah lama berlalu, kebanyakan dari mereka sudah lupa apa dan kenapanya, sebab-sebab kejadian bahkan dampaknya sehingga mereka akan kalah dalam perdebatan. Sebagian lelaki meluapkan kemarahannya pada saat kejadian apabila dia tidak mampu meredamnya. Jika dirinya mampu menahannya, maka dia akan meredam lalu melupakannya.
Lalu, mana lebih baik, melupakan atau meredam rasa marah ? para pemerhati berpendapat tergantung pada apa penyebabnya, bagaimana kejadiannya serta siapa obyek kemarahannya. Akan tetapi dalam hal hubungan rumah tangga atau hubungan dengan pacar, kedua hal tersebut sebenarnya sama baiknya karena keduanya masih dalam koridor terkendali.
Quote:
Marah Tidak Terkendali Dalam Hubungan Sosial dan Bisnis
[spoiler=
][/spoiler]
Marah tak terkendali meskipun bisa dan banyak juga terjadi dalam hubungan keluarga, harus lebih diwaspadai dampak bahayanya dalam hubungan sosial dan bisnis. Kemarahan seperti ini bisa terjadi kapan saja, misalnya saat menonton pertandingan olah raga, saat berkomentar di media sosial, saat menjagokan calon pemimpin, dan banyak lagi penyebab lainnya.
Kemarahan–kemarahan tersebut biasanya sering muncul tiba-tiba, terjadi begitu saja diluar kendali hingga akhirnya menimbulkan penyesalan dalam diri orang tersebut. Kenapa demikian karena sangat mungkin terjadi marah diluar kendali dimulai melalui ejekan, lalu diikuti dengan berteriak mencaci maki. Padahal berteriak ketika marah merupakan perilaku merugikan diri sendiri. Ketika itu dilakukan dihadapan orang ketiga, atau mengandung perkataan yang dianggap prinsip oleh orang lain, maka setelah caci maki kualitas hubungan tidak bisa seperti semula lagi.
[spoiler=

Marah tak terkendali meskipun bisa dan banyak juga terjadi dalam hubungan keluarga, harus lebih diwaspadai dampak bahayanya dalam hubungan sosial dan bisnis. Kemarahan seperti ini bisa terjadi kapan saja, misalnya saat menonton pertandingan olah raga, saat berkomentar di media sosial, saat menjagokan calon pemimpin, dan banyak lagi penyebab lainnya.
Kemarahan–kemarahan tersebut biasanya sering muncul tiba-tiba, terjadi begitu saja diluar kendali hingga akhirnya menimbulkan penyesalan dalam diri orang tersebut. Kenapa demikian karena sangat mungkin terjadi marah diluar kendali dimulai melalui ejekan, lalu diikuti dengan berteriak mencaci maki. Padahal berteriak ketika marah merupakan perilaku merugikan diri sendiri. Ketika itu dilakukan dihadapan orang ketiga, atau mengandung perkataan yang dianggap prinsip oleh orang lain, maka setelah caci maki kualitas hubungan tidak bisa seperti semula lagi.
Quote:
Apa Penyebab Orang Marah Diluar Kendali ?
Secara psikologis, marah tak terkendali bisa merupakan salah suatu cara untuk menutupi perasaan lain dalam diri kita. Misalnya : rasa bersalah, rasa disakiti, rasa dihina, rasa malu/dipermalukan, atau mungkin rasa rendah diri.
Jadi saat sering merasa marah tidak terkendali sebaiknya kita melakukan instrospeksi diri, mencoba untuk melihat apakah diri kita sendiri :
1. Sulit menerima pendapat orang lain. Bila seseorang mengalami masa kecil yang tidak memberikannya kebebasan untuk bertanya, berpendapat atau menyatakan tidak setuju, akibat orangtuanya sering marah akan berkembang menjadi pribadi yang sulit menerima pendapat orang lain.
2. Selalu merasa benar sendiri sehingga cenderung mengganggap orang yang tidak sepaham sebagai ancaman bagi diri kita.
3. Tidak memiliki pelampiasan untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk lain selain melalui kemarahan.
4. Terlalu asyik dalam dunianya atau pekerjaannya sendiri sehingga setiap interupsi dianggap sebagai gangguan atas kegiatannya.
5. Kemarahan bisa juga terjadi akibat dari gangguan kejiwaan lebih serius seperti depresi, bipolar dan skizofrenia.
Secara psikologis, marah tak terkendali bisa merupakan salah suatu cara untuk menutupi perasaan lain dalam diri kita. Misalnya : rasa bersalah, rasa disakiti, rasa dihina, rasa malu/dipermalukan, atau mungkin rasa rendah diri.
Jadi saat sering merasa marah tidak terkendali sebaiknya kita melakukan instrospeksi diri, mencoba untuk melihat apakah diri kita sendiri :
1. Sulit menerima pendapat orang lain. Bila seseorang mengalami masa kecil yang tidak memberikannya kebebasan untuk bertanya, berpendapat atau menyatakan tidak setuju, akibat orangtuanya sering marah akan berkembang menjadi pribadi yang sulit menerima pendapat orang lain.
2. Selalu merasa benar sendiri sehingga cenderung mengganggap orang yang tidak sepaham sebagai ancaman bagi diri kita.
3. Tidak memiliki pelampiasan untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk lain selain melalui kemarahan.
4. Terlalu asyik dalam dunianya atau pekerjaannya sendiri sehingga setiap interupsi dianggap sebagai gangguan atas kegiatannya.
5. Kemarahan bisa juga terjadi akibat dari gangguan kejiwaan lebih serius seperti depresi, bipolar dan skizofrenia.
Quote:
Bagaimana Cara Mengendalikan Marah Yang Sering Tak Terkendali?
[spoiler=
][/spoiler]
Ada beberapa cara dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi sebelum berubah menjadi ledakan amarah, yaitu :
- Sebelum melakukan reaksi terhadap situasi tidak menyenangkan, cobalah menghitung angka 1 sampai 10 perlahan-lahan sambil menarik nafas panjang beberapa kali. Bila tidak mengurangi kemarahan, segera tinggalkan tempat kejadian untuk menenangkan diri.
- Jika sudah merasa tenang, ungkapkan kemarahan dengan–tegas, hanya berfokus pada sesuatu yang tidak anda sukai dari satu perkataan/keadaan atau sikap seseorang, namun menggunakan cara-cara yang baik dan tidak berusaha menyakiti orang lain.
- Secara rutin berolah raga. Olahraga mampu menstimulasi otak menjadi lebih segar, sehat dan lebih bahagia. Dengan olahraga, endapan rasa marah akibat berbagai masalah akan hilang dengan sendirinya.
- Senantiasa berpikir positif dalam memandang, menilai maupun menyikapi perkataan, perbuatan atau sikap seseorang.
- Berpikir sebelum bicara agar tidak terjebak dalam ucapan yang menyakiti hati orang sehingga membawa kerugian bagi diri kita sendiri.
- Cari penyelesaian yang baik untuk menyelesaikan permasalahan tanpa menjadi marah. Kemarahan hanya memperburuk keadaan, dengan mencari solusi terbaik, bukan mustahil sebuah perbedaan pendapat atau bahkan perlakuan buruk seseorang justru menjadi keuntungan bagi kita.
[spoiler=

Ada beberapa cara dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi sebelum berubah menjadi ledakan amarah, yaitu :
- Sebelum melakukan reaksi terhadap situasi tidak menyenangkan, cobalah menghitung angka 1 sampai 10 perlahan-lahan sambil menarik nafas panjang beberapa kali. Bila tidak mengurangi kemarahan, segera tinggalkan tempat kejadian untuk menenangkan diri.
- Jika sudah merasa tenang, ungkapkan kemarahan dengan–tegas, hanya berfokus pada sesuatu yang tidak anda sukai dari satu perkataan/keadaan atau sikap seseorang, namun menggunakan cara-cara yang baik dan tidak berusaha menyakiti orang lain.
- Secara rutin berolah raga. Olahraga mampu menstimulasi otak menjadi lebih segar, sehat dan lebih bahagia. Dengan olahraga, endapan rasa marah akibat berbagai masalah akan hilang dengan sendirinya.
- Senantiasa berpikir positif dalam memandang, menilai maupun menyikapi perkataan, perbuatan atau sikap seseorang.
- Berpikir sebelum bicara agar tidak terjebak dalam ucapan yang menyakiti hati orang sehingga membawa kerugian bagi diri kita sendiri.
- Cari penyelesaian yang baik untuk menyelesaikan permasalahan tanpa menjadi marah. Kemarahan hanya memperburuk keadaan, dengan mencari solusi terbaik, bukan mustahil sebuah perbedaan pendapat atau bahkan perlakuan buruk seseorang justru menjadi keuntungan bagi kita.
Apabila tetap merasa sulit mengendalikan marah, cobalah untuk berkonsultasi dengan psikiater, psikolog atau perawat jiwa guna memperoleh terapi untuk mengatasi marah tak terkendali.
Sumber:
http://tamanterapi.blogspot.co.id/20...-cara.html?m=1

Diubah oleh sniper0802 09-11-2016 09:45
0
4.2K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan