- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sebuah Kisah "Rindu" Mahasiswa Perantau


TS
mamenbro
Sebuah Kisah "Rindu" Mahasiswa Perantau

Quote:


Spoiler for Cek Repost:

Sebuah Kisah "Rindu" Mahasiswa Perantau


Quote:
Akhirnya setelah lama gamuncul ane bisa buat cerita lagi. Yap seperti cerita sebelum-sebelumnya, cerita inipun adalah curahan hati TS berdasarkan kisah TS sendiri. Sebelum ane menceritakan cerita kali ini, agan-agan bisa mampir ke thread cerita ane yang sebelumnya, agar agan-agan bisa mengenal ane bagaimana melalui kisah yang ane sampaikan.
Spoiler for Prolog:
Quote:
Aku adalah seorang anak dari keluarga sederhana, anak pertama dari tiga bersaudara yang menjadi harapan pertama pula, orang tua ku berharap bahwa diriku bisa jauh melampaui mereka. Mendapat kesempatan berpendidikan yang lebih tinggi dari mereka, berharap mendapat masa depan yang lebih baik dari mereka. Terkadang aku merasa bahwa hal tersebut membebani diriku, aku diharapkan menjadi pengganti ayah ku setelahnya, menjadi penopang untuk keluarga ku, men-sukseskan kedua adikku seperti apa yang telah ayah lakukan untuk ku. Apa semua anak pertama diharuskan menjadi seperti itu? Ah iya aku lupa bahwa keluargaku bukanlah keluarga yang tak pernah pusing dalam urusan keuangan. Keluargaku adalah keluarga yang bahkan saat tengah bulan sudah harus memikirkan bagaimana caranya bertahan hidup di paruh bulan dengan uang yang semakin menipis.

Spoiler for Page 1:
Quote:
Aku selalu mencoba untuk menikmati hidup bagaimanapun kesulitan yang ada dalam kehidupanku. Selalu mencoba, dan terus selalu mencoba, walaupun disaat aku tak kuat menahannya yang bisa kulakukan hanyalah selalu mencoba. Ayahku pernah berkata :
Yap kata-kata itu yang membuat ku selalu terus mencoba! “Hai ‘Beban’ kau fikir kau lebih hebat dariku? Hahahaha aku selalu punya cadangan semangat untuk melawanmu, seberat apapun itu.” Terkadang ucapan seperti itu terucap dalam hati saat diriku tersenyum untuk tiap awal baru yang kujalani.
Spoiler for quote:
Jangan pernah berhenti untuk selalu mencoba, bukan berapa kali kamu gagal, tapi berapa kali kamu kuat untuk bangkit, disanalah nilai dirimu. Saat kamu tak kuat dan ingin menangis, menangislah dengan caramu. Siapa bilang seorang lelaki tak boleh menangis? Kita juga manusia nak. Tangisan adalah suatu bukti bahwa kita kuat. Namun ingat, jangan terlalu lama menangis, bangun, hapus air matamu, sunggingkan senyuman, dan bersiaplah dengan awal yang baru.
Yap kata-kata itu yang membuat ku selalu terus mencoba! “Hai ‘Beban’ kau fikir kau lebih hebat dariku? Hahahaha aku selalu punya cadangan semangat untuk melawanmu, seberat apapun itu.” Terkadang ucapan seperti itu terucap dalam hati saat diriku tersenyum untuk tiap awal baru yang kujalani.

Spoiler for Page 2:
Quote:
Saat ini aku jauh dari keluargaku, demi pendidikan yang aku inginkan. Aku tak tahu pasti berapa jarak ku saat ini dengan keluarga ku, 700, 800, 900, atau mungkin 1000 kilo meter lebih dari mereka. Diriku pun jarang sekali berhubungan dengan mereka, bukan karna aku tidak merindukan mereka, tapi karna aku tahu, rindu itu harus dilakukan diwaktu yang tepat-seperti meminta jatah bulanan hahaha. Misal saja disaat aku membutuhkan semangat baru dari mereka, disaat yang tepat bersamaan membayar rindu, kicau cerewet ibu akan menjadi semangat yang tak tergantikan, lelucon receh ayah akan menjadi hal terlucu sepanjang hari ku, celoteh mengesalkan kedua adikku membuat diriku ingin segera menyelesaikan pendidikan ini dan menggantikan ayah untuk menuntun mereka ke kebahagiaan mereka.
Tapi…. Maafkan anakmu ini ayah, ibu, anakmu belum bisa menjadi anak yang benar membanggakan, menjadi seorang mahasiswa yang bisa kau andalkan. Bahkan dengan dukungan terhebat kalian, aku masih menjadi seseorang yang ‘biasa-biasa’ saja. Bahkan saat ini anakmu berharap bisa pulang dikarenakan kerinduan dengan segala hal yang ada disana. Bukannya berfikir bagaimana menjadi seseorang yang lebih baik menjalani tanggung jawab sebagai mahasiswa, aku malah berfikir untuk pulang, iya pulang kemana aku bisa bertemu kalian. Apa aku sanggup dengan aku yang sekarang bertatap wajah dengan kalian? Apa kalian masih membanggakan diriku jika tahu apa yang sebenarnya terjadi saat ini dengan anakmu? Walaupun ibu pernah berkata :
Doa, semangat, harapan dari kalianlah yang membantu ku berjalan menggapai puncak impian ku, akan kuingat itu ibu, tenang saja.
Tapi…. Maafkan anakmu ini ayah, ibu, anakmu belum bisa menjadi anak yang benar membanggakan, menjadi seorang mahasiswa yang bisa kau andalkan. Bahkan dengan dukungan terhebat kalian, aku masih menjadi seseorang yang ‘biasa-biasa’ saja. Bahkan saat ini anakmu berharap bisa pulang dikarenakan kerinduan dengan segala hal yang ada disana. Bukannya berfikir bagaimana menjadi seseorang yang lebih baik menjalani tanggung jawab sebagai mahasiswa, aku malah berfikir untuk pulang, iya pulang kemana aku bisa bertemu kalian. Apa aku sanggup dengan aku yang sekarang bertatap wajah dengan kalian? Apa kalian masih membanggakan diriku jika tahu apa yang sebenarnya terjadi saat ini dengan anakmu? Walaupun ibu pernah berkata :
Spoiler for quote:
“Kamu akan selalu jadi kebanggaan ibu, apapun yang kamu lakukan selagi itu baik menurutmu, lakukanlah. Kamu adalah anak ibu yang hebat, ibu percaya jika kamu ingin sesuatu, kamu bisa melakukannya. Maka lakukanlah ibu selalu ada dibelakangmu. Ingat semua demi hal yang positif dan baik, jika tidak ibu akan marah. Kamu tahu kan bagaimana kalau ibu marah?-diikuti senyuman manis yang kufikir adalah senyum terjahat ibuku. Ingat nak, banyak orang yang lupa dan merasa bahwa dirinya sendiri yang membuat mereka mencapai puncak impian mereka, melupakan orang yang mencintai mereka berada dibelakangnya membantu mereka mencapainya. Hargailah orang-orang yang membantu mu nak. Jangan lupakan mereka.”
Doa, semangat, harapan dari kalianlah yang membantu ku berjalan menggapai puncak impian ku, akan kuingat itu ibu, tenang saja.

Spoiler for Page 3:
Quote:
Ibu, ayah, adik-adikku, aku rindu kalian. Aku rindu segala hal yang ada disana. Aku rindu sahabat ku. Aku rindu suasana warung tua tempat ku menikmati waktu ku. Aku rindu bermain hujan didepan rumah. Aku rindu dengan semuanya. Apakah rindu yang kau katakan bisa membuat orang menjadi kuat juga bisa membuat orang lemah juga Ibu? Ayah?
Apa aku salah memaknai rindu tentang kalian? Tentang semua yang kurindukan sehingga membuat aku lemah?
Aah aku lupa! Maaf aku lupa.
Aku akan selalu mencoba menjadi seseorang yang lebih dari ‘biasa-biasa’ saja. Ayah, ibu, tunggu anakmu pulang pada waktunya, anakmu tidak akan menyerah begitu saja, bagaimana bisa aku menyerah bahkan ketika kedua orang tuaku saja bisa selalu bangkit mengapa aku tidak bisa seperti itu!
Spoiler for quote:
“Biarkan rindu itu menumpuk dan menjadikan semangat untuk dirimu terus maju, maknai rindu mu menjadi sesuatu yang mendorong dirimu maju. Bagaimana caranya? Temukanlah, kamu yang memaknai rindu milikmu. Memaknai rindu yang ayah lakukan, akan berbeda dengan makna rindu yang akan kamu lakukan. Rindu mu punya maknanya sendiri, tidak akan sama dengan rindu yang ayah miliki.”
“Rindu seperti kata kebahagiaan nak, ia suatu hal yang relatif, memiliki banyak arti, memiliki banyak cara bagaimana rindu itu disampaikan. Buatlah rindu mu menjadi sesuatu yang akan terus menopang bahumu untuk bangkit.”
“Rindu seperti kata kebahagiaan nak, ia suatu hal yang relatif, memiliki banyak arti, memiliki banyak cara bagaimana rindu itu disampaikan. Buatlah rindu mu menjadi sesuatu yang akan terus menopang bahumu untuk bangkit.”
Apa aku salah memaknai rindu tentang kalian? Tentang semua yang kurindukan sehingga membuat aku lemah?
Aah aku lupa! Maaf aku lupa.
Spoiler for quote:
“Jangan pernah kehilangan arti mengapa kamu melakukan suatu hal nak. Kamu ingat bagaimana kamu meyakinkan ayah saat kamu ingin bekerja? Ingatkah kamu mengapa kamu menolak puluhan tawaran lembur saat kamu bekerja? Kamu yang bilang nak bahwa kamu kerja untuk pengalamannya, biarkan lembur itu untuk orang yang lebih membutuhkan, kamu merasa gaji mu saat itu sudah lebih dari cukup bukan?, saat seseorang melakukan suatu hal dengan satu tujuan, tujuan itu yang akan menuntun bagaimana kamu menyikapi apa yang akan terjadi pada apa yang kamu lakukan. Ingat terus apa tujuan mu nak. Jangan kehilangan ‘itu’."
Aku akan selalu mencoba menjadi seseorang yang lebih dari ‘biasa-biasa’ saja. Ayah, ibu, tunggu anakmu pulang pada waktunya, anakmu tidak akan menyerah begitu saja, bagaimana bisa aku menyerah bahkan ketika kedua orang tuaku saja bisa selalu bangkit mengapa aku tidak bisa seperti itu!

Spoiler for Ending:
Quote:
Jangan pernah berhenti untuk selalu mencoba, kegagalan bukan karna kamu salah, ataupun jatuh. Tapi saat kamu berhenti untuk mencoba, mencoba untuk bangkit saat jatuh, mencoba memperbaiki apa yang salah, mencoba menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk kalian para pejuang skripsi, jangan pernah menyerah dengan revisi, teruslah mencoba untuk memperbaikinya, memperbaiki agar yang salah bisa menjadi benar. Ingatlah-untuk kalian mahasiswa perantauan-jauh disana ada orang tua yang menunggu kabar bahagia kelulusan kalian, semangatlah dan terus mencoba untuk menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabmu.
Ingatlah kembali apa yang kalian lakukan saat ini untuk apa, ingat lah apa tujuan kalian, agar kalian tidak menjadi seseorang yang melewati batas diri kalian. Jadilah diri kalian sebagaimana tujuan menuntun kalian. Jangan pernah mengambil sesuatu hak orang lain hanya dikarenakan kalian merasa ‘asyik’ dengan apa yang kalian lakukan, terutama jika itu berlawanan dengan tujuan awal kalian melakukan hal tersebut.
Dan untuk ‘Rindu’ saat kalian merindukan seseorang, sesuatu hal, atau apapun itu. Maknailah dengan makna yang bisa membangun diri kalian, makna rindu kalian tidak akan sama dengan makna rindu yang lain. Saat kalian memaknai rindu itu dengan sesuatu yang membuat kalian lemah, maka lemahlah kalian. Maksudku, seperti rindu yang ku alami saat merindukan segala hal yang ada dikotaku jika aku hanya berfikir pulang, itu akan membuatku melupakan apa yang seharusnya aku lakukan disini, rindu itu seperti candu, ia akan mengambil alih otak kalian untuk selalu memikirkan itu. Apa yang kufikirkan saat ini adalah aku tetap ingin pulang, namun setelah tanggung jawabku disini selesai. Itu akan mendorong diriku untuk menjadi lebih produktif-semoga-agar tanggung jawabku lebih cepat kuselesaikan dan aku bisa pulang membayar rinduku.
Sudahkah kalian menelpon oraang tua kalian? jika belum, telponlah. kabari mereka apa kabar mu.
Ingatlah kembali apa yang kalian lakukan saat ini untuk apa, ingat lah apa tujuan kalian, agar kalian tidak menjadi seseorang yang melewati batas diri kalian. Jadilah diri kalian sebagaimana tujuan menuntun kalian. Jangan pernah mengambil sesuatu hak orang lain hanya dikarenakan kalian merasa ‘asyik’ dengan apa yang kalian lakukan, terutama jika itu berlawanan dengan tujuan awal kalian melakukan hal tersebut.
Dan untuk ‘Rindu’ saat kalian merindukan seseorang, sesuatu hal, atau apapun itu. Maknailah dengan makna yang bisa membangun diri kalian, makna rindu kalian tidak akan sama dengan makna rindu yang lain. Saat kalian memaknai rindu itu dengan sesuatu yang membuat kalian lemah, maka lemahlah kalian. Maksudku, seperti rindu yang ku alami saat merindukan segala hal yang ada dikotaku jika aku hanya berfikir pulang, itu akan membuatku melupakan apa yang seharusnya aku lakukan disini, rindu itu seperti candu, ia akan mengambil alih otak kalian untuk selalu memikirkan itu. Apa yang kufikirkan saat ini adalah aku tetap ingin pulang, namun setelah tanggung jawabku disini selesai. Itu akan mendorong diriku untuk menjadi lebih produktif-semoga-agar tanggung jawabku lebih cepat kuselesaikan dan aku bisa pulang membayar rinduku.
Spoiler for note:
Sudahkah kalian menelpon oraang tua kalian? jika belum, telponlah. kabari mereka apa kabar mu.
Quote:
Sekian cerita dari ane. Mohon maaf jika masih banyak kesalahan dari thread ane.
Spoiler for Sisipan:
Quote:
Quote:
Jangan pernah berhenti untuk selalu mencoba, bukan berapa kali kamu gagal, tapi berapa kali kamu kuat untuk bangkit, disanalah nilai dirimu. Saat kamu tak kuat dan ingin menangis, menangislah dengan caramu. Siapa bilang seorang lelaki tak boleh menangis? Kita juga manusia nak. Tangisan adalah suatu bukti bahwa kita kuat. Namun ingat, jangan terlalu lama menangis, bangun, hapus air matamu, sunggingkan senyuman, dan bersiaplah dengan awal yang baru.
Quote:
“Kamu akan selalu jadi kebanggaan ibu, apapun yang kamu lakukan selagi itu baik menurutmu, lakukanlah. Kamu adalah anak ibu yang hebat, ibu percaya jika kamu ingin sesuatu, kamu bisa melakukannya. Maka lakukanlah ibu selalu ada dibelakangmu. Ingat semua demi hal yang positif dan baik, jika tidak ibu akan marah. Kamu tahu kan bagaimana kalau ibu marah?-diikuti senyuman manis yang kufikir adalah senyum terjahat ibuku. Ingat nak, banyak orang yang lupa dan merasa bahwa dirinya sendiri yang membuat mereka mencapai puncak impian mereka, melupakan orang yang mencintai mereka berada dibelakangnya membantu mereka mencapainya. Hargailah orang-orang yang membantu mu nak. Jangan lupakan mereka.”
Quote:
“Biarkan rindu itu menumpuk dan menjadikan semangat untuk dirimu terus maju, maknai rindu mu menjadi sesuatu yang mendorong dirimu maju. Bagaimana caranya? Temukanlah, kamu yang memaknai rindu milikmu. Memaknai rindu yang ayah lakukan, akan berbeda dengan makna rindu yang akan kamu lakukan. Rindu mu punya maknanya sendiri, tidak akan sama dengan rindu yang ayah miliki.”
Quote:
“Rindu seperti kata kebahagiaan nak, ia suatu hal yang relatif, memiliki banyak arti, memiliki banyak cara bagaimana rindu itu disampaikan. Buatlah rindu mu menjadi sesuatu yang akan terus menopang bahumu untuk bangkit.”
Quote:
“Jangan pernah kehilangan arti mengapa kamu melakukan suatu hal nak. Kamu ingat bagaimana kamu meyakinkan ayah saat kamu ingin bekerja? Ingatkah kamu mengapa kamu menolak puluhan tawaran lembur saat kamu bekerja? Kamu yang bilang nak bahwa kamu kerja untuk pengalamannya, biarkan lembur itu untuk orang yang lebih membutuhkan, kamu merasa gaji mu saat itu sudah lebih dari cukup bukan?, saat seseorang melakukan suatu hal dengan satu tujuan, tujuan itu yang akan menuntun bagaimana kamu menyikapi apa yang akan terjadi pada apa yang kamu lakukan. Ingat terus apa tujuan mu nak. Jangan kehilangan ‘itu’."
Quote:
Bagi yang berkenan boleh kirim ini-nya






Quote:
Namun bagi yang kurang berkenan tolong jangan






Spoiler for Sumber Gambar:
0
3.3K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan