Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mizu11Avatar border
TS
mizu11
Ini Kritik Keras PBNU pada Jokowi
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, Senin 7 November 2016. Jokowi langsung diterima oleh Ketua Umum PBNU KH.Said Aqil Siraj.
Dalam kesempatan itu, Said mengatakan, dia menyampaikan sejumlah kritik kepada Jokowi. Said menyebut, pemerintah dinilai lamban dalam menangani kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Menyayangkan kelambanan pemerintah dalam melakukan komunikasi politik dengan rakyatnya. Mendesak kepada pemerintah untuk segera melakukan dialog yang lebih intensif dengan seluruh lintas tokoh pemuka agama sehingga terbangun suasana yang kondusif," ujar Said.
Said mengatakan, Jokowi menerima dengan lapang dada terkait kritik yang disampaikan NU. Bahkan Jokowi menyampaikan terima kasih.
Soal demo kemarin 4 November 2016, Said menyebut beberapa warganya (Nahdliyin) turut ikut serta. Namun menurutnya, itu belum seberapa. Sebab kalau semua warga NU turun, Said Aqil mengakui Jakarta tidak akan muat menampungnya.
Menurut Said Aqil, selama ini Presiden hanya fokus membangun komunikasi dengan para tokoh partai politik. Tetapi tidak dengan ulama atau organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah.
"Pemerintah harus konsolidasi bukan hanya dengan partai politik tapi dengan kekuatan sosial seperti NU, Muhammadiyah dan lain-lain, tidak boleh dipinggirkan. Bukan hanya dengan partai politik tapi dengan NU Muhammadiyah dan kekuatan sipil lainnya.”
(mus)
© VIVA.co.id

http://m.news.viva.co.id/news/read/844804-ini-kritik-keras-pbnu-pada-jokowi



PBNU: Pemerintah Lambat Lakukan Komunikasi Politik dengan Rakyat

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj menyesalkan sikap pemerintah yang lambat melakukan komunikasi dengan rakyat saat aksi unjuk rasa pada Jumat (4/11/2016) lalu.
Dalam unjuk rasa yang dilakukan di sekitar Istana Kepresidenan itu, massa berkumpul untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap menistakan agama.
"Menyayangkan kelambanan pemerintah dalam melakukan komunikasi politik dengan rakyatnya," kata Said Aqil membacakan pernyataan sikap PBNU kepada wartawan, di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2016).
Pernyataan tersebut dibacakan Said Aqil usai pertemuan jajaran pengurus PBNU dengan Presiden Joko Widodo.
Presiden memberikan keterangan terlebih dahulu kepada pers sambil didampingi Said Aqil, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dan Rois' Am PBNU yang juga Ketua MUI Ma'ruf Amin.
Setelah Presiden meninggalkan lokasi, barulah Said Aqil membacakan pernyataan itu kepada wartawan.
"Mendesak kepada pemerintah untuk segera melakukan dialog yang lebih intensif dengan seluruh lintas tokoh pemuka agama sehingga terbangun suasana yang kondusif," ucap Said Aqil.
Said Aqil mengaku turut membacakan pernyataan sikap itu kepada Presiden dalam pertemuan yang berlangsung tertutup.
Aksi unjuk rasa pada Jumat lalu di sekitar Istana awalnya berjalan damai hingga pukul 18.00 WIB. Namun pada malam harinya, bentrok terjadi antara kepolisian dan sebagian pendemo yang belum membubarkan diri.
Presiden Jokowi yang siang harinya meninjau proyek infrastruktur di Bandara Soekarno-Hatta, baru kembali ke Istana setelah kerusuhan mampu diredam.
Akibat Presiden tak ada di Istana, negosiasi perwakilan pendemo dengan pemerintah sempat alot. Pendemo menolak bertemu dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.
Akhirnya setelah negosiasi lebih jauh, pendemo setuju bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

http://nasional.kompas.com/read/2016/11/07/19203831/pbnu.pemerintah.lambat.lakukan.komunikasi.politik.dengan.rakyat



Said Aqil: Kalau NU Ikut Demo, Jakarta Enggak Muat

VIVA.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH.Said Aqil Siraj, mengatakan warga Nahdliyin belum sepenuhnya turun untuk ikut aksi pada Jumat 4 November 2016 lalu.
Pihaknya sudah mencoba mensetop. Namun tidak terbendung. Hanya saja, memang PBNU meminta agar atribut organisasi tidak disertakan dalam aksi damai tersebut.
"Warga NU ikut demo, nggak muat Jakarta. Segitu itu sudah kita rem-rem itu. Ya kita akui ada warga NU yang ikut asalkan tidak membawa atribut NU," jelas KH.Said Aqil, usai menerima kunjungan Presiden Joko Widodo, di kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin 7 November 2016.
KH Said Aqil sendiri, memuji aksi yang berlangsung damai itu. Namun mengenai terjadinya kerusuhan pada malamnya, Said mengatakan itu telah mencoreng aksi damai yang dilakukan sejak siang.
"Adapaun kerusuhan setelah jam 6 (18.00 WIB) itu, itu jelas sekali mencoreng mengotori nilai-nilai demonstrasi damai yang dilakukan umat Islam setelah sholat Jumat," kata Said Aqil.
Ia meminta agar warga Nahdliyin tetap tenang, tidak melakukan tindakan anarkis. Menurutnya, tantangan ke depannya sangat besar untuk dihadapi daripada menghabiskan energi mengenai masalah dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Tantangan ekonomi, tantangan budaya, radikalisme, terorisme, aduh jauh lebih besar daripada ngurusin yang satu orang inilah (Ahok)," tegasnya.
© VIVA.co.id

http://m.news.viva.co.id/news/read/844765-said-aqil-kalau-nu-ikut-demo-jakarta-enggak-muat


komunikasi juga sama ormas yang lain jangan cuma sama NU dan Muhammadiyah biar yang lain ga cemburu emoticon-Embarrassment
Diubah oleh mizu11 07-11-2016 15:55
0
3.7K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan