Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyebutkan demonstrasi pada 4 November lalu yang berakhir rusuh memakan kerugian yang tak sedikit. Demo yang berakhir ricuh itu merusak berbagai fasilitas yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan nilai kerugian sekitar Rp400 juta.
"Kerugian jelas ada. Total enggak sampai Rp500 juta lah, sekitar Rp300 juta sampai Rp400 juta," kata Sumarsono yang akrab disapa Soni, di Balai Kota, Jakarta, Senin (7/11).
Soni menjelaskan kerugian itu mencakup pagar yang jebol akibat amukan massa. Kerusakan itu terjadi di pintu pagar Jalan Medan Merdeka Utara sebanyak lima titik, Jalan Medan Merdeka Barat satu titik, Jalan Medan Merdeka Barat Daya satu titik, dan Sling pagar taman di depan Istana dan Pintu MH Thamrin.
Lihat juga:
Sebanyak 79 Polisi Terluka Saat Kawal Unjuk Rasa Anti Ahok
Soni mengatakan pagar itu sudah dilakukan perbaikan dengan cara pengelasan. "Titik pagar itu memang jebol, kami sudah las semuanya, supaya tetap kokohlah," ujar Soni.
Kerugian juga ditimbulkan akibat aksi pembakaran yang dilakukan para pengunjuk rasa. Soni menyebutkan 38 meter jalan rusak disebabkan adanya mobil yang dibakar.
Selain itu, sekitar 6.600 tanaman rusak dan harus diganti di sepanjang jalan yang dilalui pengunjuk rasa mulai dari Masjid Istiqlal hingga Istana Negara.
"Termasuk ada tiga bus TransJakarta yang kacanya juga pecah, juga bagian Jembatan Penyeberangan Orang dan halte di Penjaringan yang rusak," tutur Soni.
Meski berakhir dengan ricuh, Soni mengapresiasi para pengunjuk rasa yang tertib hingga sore hari. Dia juga berterima kasih kepada demonstran yang memungut sampah saat aksi tengah berlangsung.
Lihat juga:
Tiga Wartawan Jadi Korban Amuk Pengunjuk Rasa Anti Ahok
Aksi unjuk rasa ribuan orang yang menuntut pengusutan dugaan kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Jumat kemarin berujung ricuh. Sejumlah orang dari kubu pedemo menyerang aparat dan membakar mobil.
Aksi kericuhan ini berlanjut dengan kerusuhan di Penjaringan, Jakarta Utara yang menyebabkan beberapa rumah toko, minimarket dan halte TranJakarta rusak.
ZUMUR