- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Source Code


TS
hairurubber
Source Code
Nama ane Khairuddin, itu bener bener nama ane gan, nggak maen samar samar kayak jodoh 
Ini adalah cerita nyata bener beneran, cerita tentang kehidupan ane menjadi seorang developer game yang memiliki banyak kendala, dan masalah percintaan, ada beberapa adegan yang dibuat buat agar menjadi "Garam" dalam masakan.
Oke, Selamat Menikmati
Part 1 - Komputer? Hewan Apa Itu?
Aku Khairuddin, orang yang dilahirkan dari keluarga sederhana yang dapat dikatakan cukup. Pada awalnya, aku sangat membenci komputer. Bunyi ketikan keyboard, Angka, Huruf, Bahasa Mesin, Excel, Word, arghhh, aku membenci sekali benda-benda tersebut. Ketika aku sekolah dasar di daerah D*pok bernama M.I.T Sa'ada*********, Aku sangat membenci pelajaran yang behubungan dengan angka dan ketikan, terutama Komputer dan Matematika, namun Matematika tidak begitu kubenci waktu itu. Untuk pertama kalinya aku diperkenalkan komputer oleh guruku, dia mengajarkanya dengan baik. Aku pun mengerti apa yang diajarkanya, yaitu Micro*oft Word. Tanpa hambatan, aku mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Bel berbunyi, aku merapikan barang-barangku lalu pulang. Ini belum adegan saat aku membencinya, yaitu saat kelas 2, aku belum mengenal game online. Yang aku tahu hanya ketik-mengetik saja untuk komputer, jadi aku membencinya. Hingga pada tahun 2009 (Aku masih kelas 2). Kakakku untuk pertama kalinya mengenalkan game online padaku. Po*nt Bla*k namanya, aku masih ingat. Aku bermain game tersebut hingga mahir bermain "Q" (Sebutan untuk Quick Change agar tidak mereload senjata). Aku bermain 3-6 jam perhari. Padahal uang jajanku hanya kurang dari 500 rupiah. Maklum, ayahku hanya pekerja serabutan dan ibuku hanya buruh cuci, sedangkan kakakku waktu itu ialah ketua sebuah Geng bernama R*cil (Reggae Cilik). Hingga kenakalanku dimulai dari sini...
Part 2 - Nakal Jangan, bodoh Juga Jangan
Aku awalnya bermain gak terlalu kecanduan sampai seperti ini. Mulai dari pulang malam hingga durhaka kepada ibuku. Aku meminta uang kepada ibuku 5000 rupiah setiap hari hingga aku kelas 3. Disinilah nilaiku mulai jelek. Ketika aku sedang diwarnet, aku dimarahi oleh ibuku sambil membawa kertas ulangan yang nilainya jelek, Bisa dikatakan Doremi. Ya, nilaiku 1, 2 hingga maksimal 5. Ibuku memarahiku sejadi jadinya di lokasi tersebut. Aku hanya diam sambil melanjutkan bermain tanpa menghiraukan ocehan ibuku. Tanpa sadar, ternyata ibuku kenal dengan pemilik warnet. Lalu, pemilik warnet disuruh ibuku untuk mematikan billingku, aku pun agak sedikit geram dengan perilaku ibuku tersebut tetapi aku belum memarahinya. Hingga suatu hari, aku meminta uang, tetapi ibuku tidak memberiku uang tersebut karena ibuku tak punya uang saat itu. Aku pun memaksanya, membentaknya, namun aku lupa aku berkata apa hingga ibuku menangis dan aku pun menendangnya dengan keras. Kira kira seperti ini "Mak!!!! punya duit gak sih, boong mulu, argghh males aku (Ketika aku marah aku tidak pernah berkata kasar) Hidup gini mah, gak punya duit, miskin melulu." Ibuku menangis sambil mengucap lirih "Nak, mama gak punya duit hari ini, bapakmu nggak ngasih uang ke mama, mama juga lagi gak kerja." "Arrggh" aku pun menendangnya hingga tetangga ramai datang (Kita tinggal di kontrakan). Tanpa merasa bersalah aku tetap memintanya uang, membentaknya lebih keras lagi, tanpa tau malu. Esoknya, hari berjalan biasa. Tanpa uang saku, jalan kaki ke sekolah, celana yang sudah cingkrang, baju yang menguning. "Huffftt... Andai aku menjadi anak orang kaya, pasti hidupku akan nikmat, mewah, banyak teman, dimanjakan, komputer, internet. Sayang, aku dilahirkan seperti ini, namun biarlah, mau gimana lagi." pikirku. Hari demi hari terlewati dengan menjadi anak durhaka kepada orang tuanya. Suatu hari aku mendengar percakapan tetanggaku dengan tetanggaku lainnya, kira kira seperti ini "Eh, anaknya si (menyebut nama ibuku) itu berisik ya, durhaka banget sama orang tuanya, minta duit gak ketulungan". dari percakapan itulah, aku mulai tersadar...

Ini adalah cerita nyata bener beneran, cerita tentang kehidupan ane menjadi seorang developer game yang memiliki banyak kendala, dan masalah percintaan, ada beberapa adegan yang dibuat buat agar menjadi "Garam" dalam masakan.
Oke, Selamat Menikmati

Part 1 - Komputer? Hewan Apa Itu?
Aku Khairuddin, orang yang dilahirkan dari keluarga sederhana yang dapat dikatakan cukup. Pada awalnya, aku sangat membenci komputer. Bunyi ketikan keyboard, Angka, Huruf, Bahasa Mesin, Excel, Word, arghhh, aku membenci sekali benda-benda tersebut. Ketika aku sekolah dasar di daerah D*pok bernama M.I.T Sa'ada*********, Aku sangat membenci pelajaran yang behubungan dengan angka dan ketikan, terutama Komputer dan Matematika, namun Matematika tidak begitu kubenci waktu itu. Untuk pertama kalinya aku diperkenalkan komputer oleh guruku, dia mengajarkanya dengan baik. Aku pun mengerti apa yang diajarkanya, yaitu Micro*oft Word. Tanpa hambatan, aku mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Bel berbunyi, aku merapikan barang-barangku lalu pulang. Ini belum adegan saat aku membencinya, yaitu saat kelas 2, aku belum mengenal game online. Yang aku tahu hanya ketik-mengetik saja untuk komputer, jadi aku membencinya. Hingga pada tahun 2009 (Aku masih kelas 2). Kakakku untuk pertama kalinya mengenalkan game online padaku. Po*nt Bla*k namanya, aku masih ingat. Aku bermain game tersebut hingga mahir bermain "Q" (Sebutan untuk Quick Change agar tidak mereload senjata). Aku bermain 3-6 jam perhari. Padahal uang jajanku hanya kurang dari 500 rupiah. Maklum, ayahku hanya pekerja serabutan dan ibuku hanya buruh cuci, sedangkan kakakku waktu itu ialah ketua sebuah Geng bernama R*cil (Reggae Cilik). Hingga kenakalanku dimulai dari sini...
Part 2 - Nakal Jangan, bodoh Juga Jangan
Aku awalnya bermain gak terlalu kecanduan sampai seperti ini. Mulai dari pulang malam hingga durhaka kepada ibuku. Aku meminta uang kepada ibuku 5000 rupiah setiap hari hingga aku kelas 3. Disinilah nilaiku mulai jelek. Ketika aku sedang diwarnet, aku dimarahi oleh ibuku sambil membawa kertas ulangan yang nilainya jelek, Bisa dikatakan Doremi. Ya, nilaiku 1, 2 hingga maksimal 5. Ibuku memarahiku sejadi jadinya di lokasi tersebut. Aku hanya diam sambil melanjutkan bermain tanpa menghiraukan ocehan ibuku. Tanpa sadar, ternyata ibuku kenal dengan pemilik warnet. Lalu, pemilik warnet disuruh ibuku untuk mematikan billingku, aku pun agak sedikit geram dengan perilaku ibuku tersebut tetapi aku belum memarahinya. Hingga suatu hari, aku meminta uang, tetapi ibuku tidak memberiku uang tersebut karena ibuku tak punya uang saat itu. Aku pun memaksanya, membentaknya, namun aku lupa aku berkata apa hingga ibuku menangis dan aku pun menendangnya dengan keras. Kira kira seperti ini "Mak!!!! punya duit gak sih, boong mulu, argghh males aku (Ketika aku marah aku tidak pernah berkata kasar) Hidup gini mah, gak punya duit, miskin melulu." Ibuku menangis sambil mengucap lirih "Nak, mama gak punya duit hari ini, bapakmu nggak ngasih uang ke mama, mama juga lagi gak kerja." "Arrggh" aku pun menendangnya hingga tetangga ramai datang (Kita tinggal di kontrakan). Tanpa merasa bersalah aku tetap memintanya uang, membentaknya lebih keras lagi, tanpa tau malu. Esoknya, hari berjalan biasa. Tanpa uang saku, jalan kaki ke sekolah, celana yang sudah cingkrang, baju yang menguning. "Huffftt... Andai aku menjadi anak orang kaya, pasti hidupku akan nikmat, mewah, banyak teman, dimanjakan, komputer, internet. Sayang, aku dilahirkan seperti ini, namun biarlah, mau gimana lagi." pikirku. Hari demi hari terlewati dengan menjadi anak durhaka kepada orang tuanya. Suatu hari aku mendengar percakapan tetanggaku dengan tetanggaku lainnya, kira kira seperti ini "Eh, anaknya si (menyebut nama ibuku) itu berisik ya, durhaka banget sama orang tuanya, minta duit gak ketulungan". dari percakapan itulah, aku mulai tersadar...
Diubah oleh hairurubber 06-11-2016 02:28
0
1.5K
14
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan