Pencinta wasabi perlu waspada dengan keaslian pelengkap sushi ini. Pasalnya banyak wasabi bukan dibuat dari umbi tanaman wasabi asli.

Dikutip dari Independent.uk (4/11), besar kemungkinan kebanyakan wasabi terbuat dari campuran air, horseradish (lobak pedas), dan pewarna hijau makanan. Bukan batang tanaman wasabi asli, Wasabia Japonica.

Beberapa produk wasabi kemasan bahkan hanya mengandung sekitar 0,6% tanaman wasabi. Maraknya pemalsuan kabarnya terkait sulitnya menanaman tanaman wasabi. Tanaman sejenis lobak ini membutuhkan 18 bulan masa penanaman sebelum bisa dipanen.



Cuacanya juga barus hangat dengan intensitas cahaya dan gelap yang tepat. Cita rasa wasabi asli juga cepat hilang begitu diparut. Hanya bertahan 5 menit untuk mendapatkan rasa pedasnya.

Karenanya para chef profesional mengoleskan wasabi diantara nasi dan ikan. Agar wasabi tidak kehilangan ketajaman dan rasa pedasnya. Selain dari parutan batang Wasabia Japonica, wasabi asli juga dibuat dari parutan kulit hiu.

Membuat cita rasanya kompleks dengan sentuhan manis pedas. Berkat maraknya wasabi palsu, situs Foodbeast bahkan mengatakan seseorang mungkin tidak pernah merasakan wasabi asli saat di Jepang kecuali ia mencicip makanan tradisionalnya.



Dilihat dari kemasannya, wasabi palsu biasanya dijual dalam bentuk pasta dalam tube atau bubuk yang dilarutkan dengan air. Warna hijaunya cerah dengan tekstur halus. Cita rasanyapun tajam berlebihan sehingga bisa menutupi cita rasa sushi.

Sementara wasabi asli berwarna hijau kusam dengan tekstur kasar. Rasa pedasnya menyengat sebentar dan menghasilkan uap yang merangsang saluran pernafasan, bukan lidah.

Cita rasa khas wasabi asli meningkatkan cita rasa ikan yang umumnya jadi topping sushi. Dari segi kesehatan, konsumsi 1 sendok teh per hari wasabi bisa bikin umur panjang.