Antisipasi Kerusuhan, Panser dan Tentara Siaga di Wilayah Jakbar
TS
aghilfath
Antisipasi Kerusuhan, Panser dan Tentara Siaga di Wilayah Jakbar
Spoiler for Antisipasi Kerusuhan, Panser dan Tentara Siaga di Wilayah Jakbar:
Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan saat demo pada Jumat siang ini, aparat keamanan mulai meningkatkan pengamanan di wilayah Ibu Kota. Di Jakarta Barat, sejak Jumat dinihari disiagakan tiga SSK pasukan dan kendaraan taktis.
"Anoa kita tempatkan di LTC Glodok, tiga SSK kami sebar di beberapa lokasi seperti Taman Sari, Kembangan, Kebon Jeruk, Tambora dan Palmerah," ucap Dandim 0503 Jakarta Barat Letkol Inf Wahyu Yudhayana di Jakarta, Jumat (4/11/2016) dinihari.
Tiga SSK pasukan itu berasal dari SSK 301 Kiansantang Sumedang yang mengawasi kawasan lampu merah dan Pasar Slipi, Taman Anggrek, Central Park, dan Citra Land.
Sedangkan satu SSK Rudal 03 Arhanudse ditempatkan kawasan Taman Sari, meliputi Glodok, Petak Sembilan, dan Kota Tua. Sementara Satu SSK Marinir Cilandak ditempatkan di kawasan Roxy Square, Season City di Tambora, RCTI dan Metro TV di Kebon Jeruk.
"Semua SSK itu akan dipecah lagi menjadi SST, jumlahnya sekitar 30 personil. Panglima mengatakan, ini merupakan SOP Ibu Kota," kata Wahyu.
Selain TNI, pengamanan juga dilakukan oleh Polri. Empat SSK menjaga kawasan Jakarta Barat, yang terdiri dari dua SSK Paskhas dan dua SSK Brimob dari Bangka Belitung. "Cuma untuk teknisnya ada di tangan kepolisian," ucap Wahyu.
Spoiler for Ketua MPR Persilakan Demonstran Beristirahat di Gedung Parlemen:
Ketua MPR Persilakan Demonstran Beristirahat di Gedung Parlemen
Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan mempersilakan apabila massa yang berunjuk rasa Jumat 4 November ini ingin beristirahat di Gedung DPR/MPR/DPD Senayan, Jakarta Pusat. Hal itu dikarenakan yang akan demo banyak sekali.
"Ini rumah rakyat, penjaga kedaulatan. Kalau betul-betul ramai luar biasa, tak mudah kembali (pulang), perlu duduk-duduk, saya harap Sekjen MPR berikan (tempat). Kenapa harus persulit kalau untuk istirahat duduk di sini," ujar pria yang karib disapa Zulhas ini di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Ia mengatakan, meski tidak ikut berdemo, dirinya akan siaga berada di Senayan. Hal itu dilakukan Zulhas agar mempermudah apabila ada pendemo yang ingin langsung menyampaikan aspirasinya.
"Kita doakan teman-teman kita. Kita percayakan. Saya akan standby di sini, kalau perlu sampaikan aspirasi di sini kita bersedia," kata Zulhas.
"Di mana pun dalam suatu aksi yang besar, ada pihak-pihak yang manfaatkan itu. Polisi, TNI mampu atasi, saya percaya," imbuh dia.
Upaya Presiden Jokowi
Zulhas juga mengatakan, dalam menyikapi aksi demo hari ini, semua harus bersikap sangat hati-hati.
"Yang terpenting unjuk rasa dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, menghormati hak orang lain di sekitar tempat unjuk rasa, dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi kesantunan dan kesopanan, serta menjauhi segala potensi riak-riak anarkisme," ungkap dia.
Zulhas menambahkan, rakyat juga harus menghargai segala upaya Presiden Joko Widodo yang bersungguh-sungguh menyelesaikan masalah tersebut. Presiden telah mengundang ormas-ormas Islam dan para alim ulama dan mengungkapkan kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan akan diproses sesuai hukum.
"Upaya Presiden ini patut kita semua hargai. Kapolri juga sudah mengirimkan surat undangan kepada Ahok untuk dilakukan pemeriksanan pada Senin nanti. Jadi, biarlah proses hukum ini berjalan, kita beri kesempatan kepada Polri untuk melakukan tugasnya secara profesional, transparan, terbuka," kata dia.
"Kita semua berharap demo akan berakhir dengan damai. Demo pasti akan melibatkan massa besar, harus diwaspadai titik-titik potensi ada penyusupan atau ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," Zulhas menutup.
DPR: SOP Kita Tak Boleh Ada yang Menginap di Gedung Parlemen
Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Winantuningtyastiti Swasanani menegaskan tidak ada surat masuk dari ormas Islam yang akan menggelar demo 4 November untuk menginap di Gedung DPR/MPR/DPD Senayan, Jakarta Pusat. Ia pun menyebut, tidak ada dalam standar operasional prosedur (SOP) yang membolehkan massa pendemo menginap di Gedung Dewan.
"Enggak (tidak ada surat dari ormas untuk menginap di DPR), surat izinnya cuma mau berhenti jam 6 di DPR, enggak bisa, enggak boleh menginap, SOP-nya kita enggak ada yang boleh menginap," ungkap wanita yang biasa disapa Win ini kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Ia menjelaskan, selama ini Sekjen DPR hanya mengikuti berita dan ada surat edaran dari pihak kepolisian bahwa para peserta demo akan mengakhiri aksinya pukul 18.00 WIB di Kompleks Parlemen.
"Saya cuma mengikuti beritanya. Itu surat katanya izin keamanannya dari Istiqlal, Monas, Istana, terus berakhir jam 6 (sore) di DPR, cuma gitu, enggak ada berita menginap, enggak sih," papar dia.
Terkait surat khusus yang meminta izin menginap, Win menegaskan tidak ada sama sekali. "Enggak ada, enggak ada surat masuk untuk menginap. Enggak ada," Win menutup.
Sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin juga mengaku tidak menerima surat apa pun dari para pendemo untuk dapat bisa bermalam di tempat para anggota dewan itu bersidang.
"Sampai saat ini saya belum menerima surat permohonan, sebaiknya semua diatur melalui mekanisme yang berlaku. Saya mendengar mereka juga mau menggunakan fasilitas Masjid Istiqlal, asalkan terkoordinasi dengan baik, buat saya ini tidak ada masalah," kata pria yang karib disapa Akom itu.
"Tapi ini tempat anggota dewan yang bekerja, kita mungkin bisa koordinasikan tapi harus koordinasi dengan baik," tegas dia.