Berbagai tipe orang saat menyikapi berita di Dunia Maya
TS
dodydrogba
Berbagai tipe orang saat menyikapi berita di Dunia Maya
Di era informasi modern saat ini, media komunikasi samekain mempermudah kita dalam berkomunikasi, baik satu arah aau dua arah (dengan feedback aau balasan) karena kemajuan tekonologi yang menunjang media komunikasi tersebut. contohnya saja media elektronik misalnya saja seperti tv, handphone, radio, laptop, dll dan dalam media cetak ada koran, majalah, pamflet, spanduk, kaos, umbul - umbul dan lain - lain. Namun yang paling disukai saat ini oleh banyak orang adalah melalui media internet misalnya seperti sosial media entah dilakukan lewat handphone, komputer dan sejenisnya. Dengan melakukan pengamatan subtektif, inyong menemukan hal unik terutama ketika berbagai individu atau kelompok menyikapi berbagai macam berita ketika berita itu didapati oleh mereka. Berikut berbagai tipe orang itu:
Spoiler for !.Tipe Kritis:
1. Tipe Kritis
Tipe kritis disini merupakan tipe yang memahami pesan atau berita yang baik dan bagus, dan berita yang buruk, dalam artia bagus disini dimana berita itu disajikan dengan baik, objekif dan berdasarkan fakta dan cover both side atau lebih dari dua sudut pandang. Disisi lain dia juga tau beria yang buruk misalnya berita yang berunsut hoax, manipulasi, kemasan yang buruk seperti menggunakan kata yang tidak sopan, tidak objektif, tidak berdasarkan fakta dan tentunya tidak coverbothside. Orang tipe ni tau betul bahwa menelan mentah - mentah informasi bukanlah hal yang bagus disisi lain apatis 100% terhadap media dan informasinya juga tidaklah bijak, jadi ia memutuskan untuk memilah mana yang bagus dan mana yang buruk. Biasanya tipe seperti ini sedikit ditemui jika dibandingkan dengan tipe - tipe lain. Disisi lain ia tahu di era sekarang manusia memang membutuhkan manusia sebagai penyampai informasi dan mendapakan informasi yang tentunya berguna dalam kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, politik, dan lain - lain.
Spoiler for 2.Tipe Penelan Mentah - Mentah:
2. Tipe Penelan Mentah - Mentah
Berbeda dengan sebelumnya, tipe ini merupakan lawan dari tipe kritis alias tidak pernah memperhatikan berita yang ia dapatkan, dan terkadang tidak memahami apakah berita yang ia bagikan fakta, objektif dan sejenisnya. Semuanya ia telan baik unuk sekedar konsumsi pribadi atau di share untuk banyak orang. Pada dasarnya tipe ini terkadang tertarik dengan hal yang ia anggap unik, aneh, dan menghebohkan. Misal berita tentang sapi berkepala badak. Tipe seperti ini mudah terpengaruh perasaanya terhadap hal yang mengharukan, selian itu suka dengan hal yang diluar logika karena menurutnya itu keren dan indah dan juga pada dasarnya tipe penelan mentah - mentah ini eseorang yang punya pandangan, gagasan, pemikiran yang sama terhadap berita dari media dan juga media yang memberitakan itu sendiri dan bahkan fanatik, misal dia adalah seorang pendukung cagub x dan anti dengan cagub y, ketika ada media yang memberitakan hal buruk yang belum tentu fakta dari cagyb y, maka ia akan telan mentah - mentah, karena apa yang ia pikirkan sepandangan dengan berita yang ditampilkan, ia adalah pendukung cagub x dan anti dengan cagub y bahkan mendukun secara fanatik. Salah satu hal yang membuat sikap kritis hilang ialah fanatik dan adanya kesamaan pandangan, karena dari kesamaan pandangan rasa nyaman dan sikap saling percaya itu terjadi dan meruntuhkan apa saja yang mencoba untuk menghancurkan mereka bahkan ketika itu adalah fakta, misal mereka adalah pendukung cagub x, berita buruk yang hadir akan dianggap hoax oleh mereka. Tipe-tipe ini juga bisa diliat ketika ada orang yang membuat postingan ngemis like dengan gambar gak masuk akal atau gambar menyentuh dan mereka pun mengikuti apa yang disuruh oleh orang tersebut, membagikan dan memberikan like. Ini juga tolak ukur bahwa sebagian orang Indonesia masih mudah terpengaruh dengan informasi hoax dan belum bisa melakukan literasi media dengan benar.
Spoiler for 3.Tipe Yang Suka Mengkambing Hitamkan Media:
3. Tipe mengkambing hitamkan media
Tipe ini yaitu orang yang mendapatkan berita yang ada mereka malah menyalahkan media bahkan ketika mereka tidak membacanya lebih dulu. Hal ini bisa diliat di kolom komentar, opini yang ia berikan ketika menshare atau membagikan berita di sosial media. Ada dua alasan kenapa mereka cenderung menyalahkan media:
1. Karena Media cenderung memberikan hal yang buruk seperti informasi hoax, penuh kepentingan, tidak objektif dan sejenisnya. Contohnya ketika ada satu media yang kada memberikan informasi hoax terus menerus walau tidak semua informasi yang diberikan hoax, ketika orang ini punya pengalaman mendapatkan banyak informasi hoax itu, ketika ada berita fakta yang ditampilkan oleh media itu, maka ia langsung memberikan opininya bahwa itu adalah hoax tanpa membaca dan mencari tahu kebenaran informasi tersebut.
2. Karena media tersebut beritanya bertentangan dengan pemikiran, ideologi, gagasan dan sejenisnya dengan orang tipe ini. Ketika berita itu hadir ia memberikan pendapat sumpah serapah, kejengkelan dan sejenisnya, namun ketika media itu memberikan berita yang sepandangan dengan orang tersebut mungkin dia tidak berkata seperti itu, walau komennya dia selalu bilang media tidak adil, namun yang diinginkan adalah berita yang menyenangkan hatinya, seleranya atau sepandangan dengannya. Contohnya ketika ada berita demo kasus tertentu, setiap media yang memberitakan buruk bahkan dengan pengamat ahli dan berdasarkan fakta sekalipun, ia akan tetap menyalahkan media terebut karena pada dasarnya pandangan ia sudah sangat berbeda dengan berita itu. Terkadang pula karena hal ini juga menciptakn tipe denial, apalagi jika sudah terkait idola yang disukai atau gagasan yang menjadi pandangan hidupnya.
Setelah melihat hal - hal tadi baik dari media atau komunikan atau audiens juga punya banyak kekurangan dan kelebihan, disisi lain sikap kritis juga diutamakan, sikap fanatik dan kebencian berlebihan perlu diturunkan, media sendiri harus bagus dalam menyajikan beritanya tidak boleh sembarangan, begitu pula dengan orang yang menerima beritanya tidak boleh mengedepankan emosi semata. Walau saya pribadi lebih suka menggunakan media yang terdaftar dalam dewan pers atau memenuhi kriteria sesuai undang-undang pers yaitu media tersebut selalu mencantumkan nama media, alamat media atau percetakkannya dan penanggung jawab.
Mungkin sekian saja yang bisa sampaikan, maaf jika ada kekurangan. Salam damai selalu.