- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hujan Masih Lebat, Banjir Lahar Merapi Mengancam


TS
act.id
Hujan Masih Lebat, Banjir Lahar Merapi Mengancam

YOGYAKARTA - Cuaca buruk masih mendominasi, setidaknya sampai akhir tahun 2016 nanti. Begitu bunyi perkiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kondisi hujan yang terus melebat sepanjang hari tak hanya berimbas pada meningkatnya potensi banjir di seantero Nusantara. Imbauan waspada banjir lahar pun resmi dikeluarkan oleh BNPB untuk masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jika hujan terus melebat, aliran sungai yang berhulu dari Gunung Merapi berpotensi dibanjiri derasnya lahar dingin. Dilihat dari jumlah endapan material vulkanik di puncak Merapi, potensi banjir lahar dingin masih cukup tinggi.

Melansir siaran pers Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di puncak Merapi masih tersisa sekitar 25 juta material vulkanis. Material yang menumpuk di puncak Merapi merupakan sisa letusan hebat di tahun 2010 silam. Jika hujan lebat turun, material vulkanik itu akan luluh terbawa hujan, mengalir menjadi banjir lahar dingin memenuhi tiap kelok sungai yang berhulu dari Merapi.
Letusan hebat Gunung Merapi tahun 2010 silam masih menyimpan sisa endapan dalam volume masif. Material piroklastik produk erupsi Merapi itu kini mengendap di puncak dan sepanjang lereng gunung Merapi. Perkiraannya masih ada sekitar 20-25 juta meter kubik.

"Dengan makin meningkatnya curah hujan maka potensi banjir lahar hujan juga meningkat," kata Sutopo dalam konferensi persnya di depan media.
Beberapa aliran sungai yang berhulu dari puncak Merapi tersebar di Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Meliputi Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Opak, Kali Code, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Kringsing, dan Kali Apu.
Sementara itu, wilayah pemukiman penduduk yang rawan terhempas material banjir lahar dingin menyebar di sepanjang aliran Sungai Boyong, Gendol, Opak, dan Code.
Belajar dari kejadian banjir lahar dingin sebelumnya, aliran Sungai Boyong mengancam Kecamatan Pakem, sebagian Turi, Ngaglik, Mlati dan Depok. Kemudian aliran Sungai Gendol dan Opak membayang rawan ke arah Timur Merapi meliputi Kecamatan Cangkringan, Ngemplak, Kalasan, dan Prambanan.
Kamis sepekan lalu (27/10) hujan lebat melanda Puncak Merapi dan sekitarnya. Banjir lahar dingin pun turun deras memenuhi aliran Sungai Bebeng, di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Sembilan truk penambang pasir terhempas tertimbun material lahar dingin. Kendati tak ada korban jiwa, sembilan truk penambang pasir itu mengalami kerusakan berat. Bahkan ada yang terpendam material lahar dingin memenuhi seluruh badan truk. []
Penulis: Shulhan Syamsur Rijal
Sumber foto: Radarjogja, Antaranews, Suaramerdeka
Ayo Berpartisipasi
0
2.3K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan