BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Motor listrik Gesits akan dites di jalur Jakarta-Bali

Tampak depan sepeda motor listrik Gesits hasil kerja sama Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) dan Garansindo.
Energi listrik adalah masa depan transportasi. Karena dinilai lebih ramah lingkungan, banyak perusahaan yang kini mulai mengembangkan kendaraan, baik roda empat maupun dua, yang dijalankan dengan motor listrik. Indonesia pun tak mau ketinggalan.

Sejak 2015, para peneliti dan mahasiswa di Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya telah bekerja sama dengan Garansindo, salah satu distributor kendaraan di Indonesia, untuk mengembangkan sepeda motor listrik bernama Garansindo Electric Scooter ITS, disingkat Gesits.

Kini mereka telah siap untuk menunjukkan kemampuan skuter elektrik itu kepada publik.

Gesits direncanakan bakal menjalani uji jalan dari Jakarta menuju Nusa Dua, Bali, pada 7-13 November 2016. Perjalanan dimulai dari Jakarta menuju Cirebon, lalu Kudus, Surabaya, Banyuwangi, menyeberang ke Gilimanuk, dan mengakhiri perjalanan di Nusa Dua.

Tim Gesits telah meminta agar Presiden Joko Widodo bersedia melepas perjalanan sepeda motor listrik tersebut di Istana Merdeka, Jakarta.

Untuk melihat sendiri kesiapan Gesits sebelum dilepas presiden, pada Kamis (27/10), Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir, berkunjung ke markas Tim Gesits di Laboratorium Mobil Listrik Nasional ITS.

Pada kesempatan itu Ketua Tim Gesits Muhammad Nur Yuniarto memperlihatkan lima unit motor listrik yang telah selesai dibangun. Tiga di antaranya akan digunakan untuk perjalanan Jakarta hingga Bali nanti.

"Khusus di Surabaya, Gesits direncanakan akan sampai pada 10 November 2016 sekaligus ikut upacara dalam memperingati Dies Natalis 56 ITS. Ini kado kita untuk ITS," kata Nur, dikutip laman resmi ITS.

Nur menjelaskan tes jalan ini bertujuan untuk menguji ketahanan Gesits ketika berada di medan jalanan sesungguhnya.

Dalam pengujian tersebut Tim Gesits akan melihat kinerja beberapa indikator seperti keselamatan pengguna, keamanan dan konsumsi baterai, serta performanya.

"Kita ingin tahu Gesits secara mendetail di berbagai variasi medan jalan sebelum resmi diproduksi secara massal," papar dosen Teknik Mesin ITS tersebut.

Menristekdikti Muhammad Nasir menyatakan pemerintah sangat mendukung proyek tersebut.

"Kedatangan kami di sini ingin dorong produk inovasi ITS masuk industri. Untuk motor listrik ini sudah ada investor yang siap memproduksi massal, Garasindo. Jadi hasil penelitian akan diproduksi massal supaya bisa dimanfaatkan masyarakat," ujar Nasir kepada Okezone.

Nasir juga menegaskan pemerintah akan membantu sertifikasi Gesits agar sepeda motor listrik itu segera laik jalan dan bisa dijual.

Selain mempersiapkan motor dengan baik, Menristekdikti juga mengingatkan agar Garansindo, selaku distributor Gesits nantinya, memperhatikan soal tempat pengisian listrik dan jaringan layanan purnajual motor tersebut.

"Saya berpesan pada produsen untuk memperhatikan outlet, layanan after salesnya, kesediaan baterai, dan juga cara melakukan recharging," ucap M Nasir dinukil mobilinanews.com.

CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah kepada detikOto (28/10) mengatakan dirinya tidak ingin muluk-muluk soal dukungan pemerintah dalam hal motor listrik."Minimal dukungan pemerintah yang paling gampang adalah meminta semua BUMN (Badan Usaha Milik Negara, red.) memakai Gesits sekitar 20-30 persen dari armada motor BUMN tersebut, sudah cukup," ujarnya.
Mulai produksi awal 2017
Rancang bangun Gesits.
Tim Gesits berencana untuk mulai memproduksi massal skuter listrik ini pada awal 2017. Awalnya penjualan baru akan dilakukan pada 2018, tetapi Garansindo memajukan rencana itu menjadi pertengahan 2017.

Harga Gesits diperkirakan mencapai sekitar Rp15 juta, sehingga cukup bersaing dengan motor berbahan bakar bensin.

Skuter Gesits mengandalkan mesin listrik dengan daya motor 5KW yang performanya diklaim setara dengan motor bensin 125cc. Mesin listrik tersebut diklaim bisa membawa Gesits hingga kecepatan maksimal 100km/jam.

Menggunakan baterai lithium-ion 5.000 WH, Gesits diperkirakan bisa menempuh jarak 100 km sebelum daya baterainya habis. Waktu pengisian ulang baterai hingga penuh berkisar antara 3-4 jam.

Selain itu, sistem monitor motor ini nantinya bisa disambungkan langsung dengan ponsel pengguna.

Seluruh komponen Gesits akan dibuat di dalam negeri. Awalnya Tim Gesits mengimpor baterai Panasonic dari Jepang tetapi kemudian Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Gajah Mada (UGM) siap membantu memproduksi baterai lithium-ion tersebut. Demikian dikabarkan KompasOtomotif (8/8).

Walau belum mulai diproduksi, saat ini sudah ada pesanan sebanyak 15.000 unit Gesits.

"Sudah ada MoU (Memorandum of Understanding, red) antara Gesits dengan PT Telkom serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin, red.) Bali masing-masing 5.000 unit dan 10.000 unit," ungkap Hasan Syejch dari Garansindo.

Garansindo juga sudah mulai membuka pemesanan Gesits secara daring melalui tautan ini.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...r-jakarta-bali

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Di balik keyakinan Jokowi soal penghentian impor beras

- Najwa Shihab: Televisi terancam media baru

- Pengguna Twitter meningkat, kerugian berlipat

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
8.4K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan