[KOMBAT HOROR] Asrama Kami atau "MEREKA" ?

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
[KOMBAT HOROR] Asrama Kami atau "MEREKA" ?

gakduweakun

29-10-2016 20:54

[KOMBAT HOROR] Asrama Kami atau "MEREKA" ?

Ini pertama kalinya saya merantau sampai keluar pulau, ya saat ini saya sedang mencoba mencari pengalaman kerja. Sepertinya saya tidak akan menjelaskan secara rinci dimana letak persisnya tempat kejadian ini. Di asrama inilah saya beserta puluhan teman-teman sebaya tinggal, ya tempat kami dibagi menjadi 4 asrama dimana asrama 1, 3, dan 4 menghadap ke Selatan sedangkan asrama 2 yang menghadap ke Barat dan di belakang asrama 2 inilah langsung terhubung dengan lebatnya pepohonan. Dan kisah ini dimulai saat saya baru kurang lebih 2 bulan tinggal di asrama ini tepatnya di asrama 3, waktu itu saya dan teman saya sebut saja dia Fian sedang menikmati cerahnya suasana malam hari di luar asrama di tempat tongkrongan dari kayu sambil ngobrol yang tidak pernah berbobot isinya.

Spoiler for Dialog :

Fian : “Nu, langitnya bagus ya bintangnya keliatan semua nggak kaya dikota yang keliatan malah lampu merah perempatan isinya” (dia manggil saya dengan sebutan Anu, ntah gimana awalnya pokoknya panjang ceritanya)

Saya : “Iyo yan disini ada enaknya juga, suasananya hening bisa mikir jorok lebih nikmat dah”

Fian : “Wasssuu mikir jorok mulu, mikirin aku napa sekali-kali”

Saya : “Najis njirr cewek aja nggak ada yang mau mikirin kamu apalagi laki”

Fian : “Jangan bawa-bawa cewek laaa… Hikss”

Saya : “lah kan bener bahkan mama kau aja belum nanyain kabar anaknya yang merantau nan jauh ini, hhaha”

Fian : “iya juga sih ternyata, kenapa ya masak udah gak sayang lagi ya??”

Saya : “mungkin kalo kamu uda gak dirumah jatah beras gak ada yang ngabisin jadi belanjaan bisa lebih irit. Wkokwowk”

Fian : “FAAKKKKK”

Di tengah obrolan tersebut saya melihat ada yang aneh dengan pohon pisang yang banyak tumbuh di belakang asrama 2, salah satu daunnya ada yang bergerak-gerak tidak wajar seperti ada yang menggoyang-goyangkan dengan sengaja namun saya masih berpikir positif bahwa mungkin ada hewan yang lewat.

Tepat pukul 01.00 dini hari saat kami sudah mengalami apa itu yang disebut “jam bodoh” atau waktu dimana kami sudah ngantuk berat saat itulah tiba-tiba listrik seluruh asrama padam ya benar saja keadaan yang semula gelap kini menjadi semakin pekat. Saat itulah kami memutuskan untuk pulang saja dan tidur di kamar masing-masing.

Spoiler for Dialog:

Saya : “wihhh udah gelap malah mati lampu lengkap lah sudah nih malam”

Fian : “anjir tadi aja aku masih samar-samar bisa liat kamu Nu, eh sekarang malah mati lampu kamu ilang total dah nggak keliatan sama sekali bro. kamu dimana jangan kaya setan lah ada suaranya doang!”

Saya : “hmm.. mulai dah mentang-mentang aku lebih eksotis kulitnya. Udahlah pulang aja yuk ngantuk berat, udah malem ikan bobok”

Fian : “yaudah bubar-bubar!!”

Dan keesokan harinya saat semalam listrik padam saya mendapati ada yang aneh dengan teman sekamar saya ya dia seakan kesakitan sambil memegangi bahunya.

Spoiler for Dialog:

Saya : “kamu kenapa Mbang?”

Embang : “ohh ini bahu aku kaya ada bekas cakaran perih dan panas rasanya”

Saya : “lah abis berantem sama kucing hutan kamu kemarin?”

Embang : “nggak jadi gini saat listrik semalam padam aku sedang di kamar sendirian sambil mainan handphone dan selang beberapa jam sebelum listrik kembali menyala aku merasakan ada yang mencakar di daerah bahu rasanya sakit dan panas. barusan setelah listrik kembali nyala ada bekas cakaran di bahu, kan bingung tangan siapa juga yang iseng.”

Saat itulah saya merasakan ada yang aneh dengan lingkungan sini, namun saya tetap berpikir positif saja mengingat saya disini juga istilahnya hanya “menumpang”. Selang beberapa minggu kemudian saat saya bangun pukul 1 pagi saya hendak menunaikan shalat malam dan ketika sedang wudhlu di kamar mandi, teman depan kamar saya Eri juga baru datang dari kerja shift malam,

Spoiler for Dialog:

Saya : “wihhh baru dateng nih mas, asseekk nihh abis party-party, hhaha” ledek saya
Erik : “yoiii Nuu, abis party di tengah perkebunan gila DJ’nya keren abiss euyy musiknya kaga brenti-brenti sampai pagii.”
Saya : “lohhh beneran ada DJ’nya mas disana? Kan lagi kerja DJ apa’an emangnya?” tanya saya masih bingung
Erik : “ada lah DJ tengah perkebunan saat malem hari. DJ’angkrikk hhahaha makan tu joget-joget sambil dengerin suara djangkrik. Hahahahah”
Saya : “0p8AYFoinf9pw7gf;sJDBVhv”

Setelah kita berdua ngobrol-ngobrol singkat saya memutuskan untuk segera shalat, belum sampai masuk kamar tiba-tiba dia bertanya kalau dia terus mendengar suara cewek tertawa dari luar asrama namun saya sendiri tidak mendengar apa-apa. Mana mungkin ada perempuan lagi main-main tengah malam begini.

Berawal dari kejadian-kejadian aneh belakangan itu sayapun mulai penasaran dengan lingkungan ini dulunya seperti apa, akhirnya saya mencoba bertanya-tanya ke teman saya yang lebih senior tinggal disini nama samarannya hmmm Mas Kokop.

Spoiler for Dialog:

Saya : “Mas, rerumputan di belakang asrama 2 kenapa gak dari dulu dibersihin ya? Kan enak ntar bisa jadi lapangan buat main bola.”

Mas Kokop : “Ohh… itu dulu katanya mau dijadiin lapangan sih tapi karna sering ada yang diliatin sama mbak-mbak makanya gak jadi dibersihin.”

Saya : “diliatin mbak-mbak gimana maksudnya mas? Apa mbak-mbak karyawan audit yang cakep-cakep itu?”

Mas Kokop : “boro-boro yang cakep nu, orang mbak kunti yang sering diliatin sama anak-anak kok. Jadi dulu itu di belakang asrama 2 ada satu rumah warga nah rumah itu kan letaknya sendirian di tengah hutan sebelum ada ini asrama, tapi sudah bertahun-tahun itu rumah gak ada yang nempatin akhirnya dirobohkan tapi di sekitar rumah itu masih ada sumur bekas peninggalannya, kata orang-orang sini di sekitaran sumur itu malahjadi sarang dari “makhluk lain” nah karena asrama ini juga dibangun setelah rumah itu nggak ada, jadinya banyak yang pada hijrah ke asrama ini mangkanya kita kalo ada di tempat yang sekiranya belum terlalu kenal harus bisa jaga sikap dan tutur kata, nggak hanya cuman disini aja tapi juga di tempat-tempat lain.”

Akhirnya terjawab sudah keraguan saya tentang asal-usul ini asrama karena banyak yang bilang kalo jalanan di depan asrama 2 itu tempat patrolinya ”makhluk-makhluk lain” kalo waktu malam soalnya banyak juga yang pernah liat. Tapi untuk saya sendiri sebenernya sampai saat ini belum pernah sampai digangguin, pokoknya yang terpenting kita hidup di dunia ini nggak sendirian kita juga hidup di sini hanya sementara maka dari itu sering-sering berbuat baik dan kalo ke tempat baru musti ada sopan santunnya istilahnya musti ada “toto kromone”

Quote:

Sekian trit pertama yang saya buat, kalau masih banyak kesalahan dalam penulisan mohon dimaklumi gan, kritik dan saran anda sangat berarti bosku emoticon-Shakehand2

stars555 memberi reputasi

3.7K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan