KOMPAS.com - Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Barnabas Orno menolak dengan tegas program keluarga berencana yang mengharuskan setiap keluarga hanya memiliki dua anak.

“Stop program dua anak saja cukup, saya sudah bilang buat kepala BKKBN cabut itu stiker-stiker dua anak saja cukup,” ujar Orno di Ambon, Rabu (26/10/2016).

Dia menjelaskan, program nasional KB dari BKKBN yang mengharuskan setiap keluarga hanya memiliki dua anak tidak cocok diterapkan di wilayah Maluku, termasuk di Maluku Barat Daya. Program KB kata dia hanya cocok diterapkan di wilayah padat penduduk seperti di pulau Jawa.

“Saya juga pernah bilang kepada Kepala BKKBN pusat waktu ikut Lemhanas, Bapak jangan menggeneralisir Maluku ini sama dengan Pulau Jawa bahwa dua anak itu cukup. Kalau begitu, lama-lama pulau-pulau kami yang banyak itu akan ditutup karena tidak berpenghuni,” tuturnya.

Orno menjelaskan, program dua anak cukup yang selama ini digalakkan pemerintah melalui BKKBN sangat tidak tepat diterapkan di Maluku Barat Daya. Menurut dia, sebaiknya BKKBN lebih mengedepankan pendekatan peningkatan kesejahteraan rakyat ketimbang meminta masyarakat mengikuti program dua anak cukup.

“Kalau di sini itu pendekatannya harus infrastruktur pembangunan, kalau mau program dua anak stop karena kalau hanya punya dua anak terus ada yang kena kolera dan besoknya muntaber selesailah sudah. Lagian kami tidak pernah diperhatikan kok, kalau mau program itu jalan konsultasi dengan kementrian kesehartan lalu bangun rumah sakit di sini,” ungkapnya.

Dia mengaku telah mengintruksikan kepada Kepala BKKBN MBD agar tidak lagi mensosialisasikan program dua anak cukup di daerah tersebut. Tak hanya itu, saat Musrembang Provinsi Maluku, Orno juga mengaku telah menyampaikan keberatannya itu kepada Gubernur Maluku Said Assagaff.

“Jadi saya bilang buat Kepala BKKBN MBD boleh bikin program lain tapi jangan sampai bikin program cukup dua anak kita susah lho, saya juga sudah bilang kepada Gubernur Maluku stop itu program dua anak cukup,” tuturnya.