Kalimantan adalah salah satu daerah yang memiliki banyak sungai hingga ke daerah pedalaman. Sungai ini sejatinya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pembangkit listrik. Hanya saja, hingga saat ini potensi tersebut belum dikembangkan.
Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie menuturkan, hingga kini terdapat potensi hingga 20 ribu Megawatt (MW) pembangkit listrik apabila lautan sungai dimanfaatkan oleh pemerintah. Khususnya untuk Kaltara, potensi pembangkit listrik tenaga air melalui Sungai Kayan capai 9 ribu Megawatt (Mw).
Untuk mengembangkan sektor tersebut, investor Cina pun mulai melirik daerah Kaltara. Pembangkit listrik tenaga mikro hidro pun akan dibangun secara bertahap. “Sungai Kayan 9.000 Mw. Kita juga akan menjadi penghasil energi. Investor dari Cina sudah ada,” tuturnya di Jakarta, Ahad (23/10).
Selama ini, lanjutnya, total kawasan yang teraliri listrik hanyalah sekira 53 persen. Hanya saja, aliran listrik masih byarpet untuk kawasan Kaltara.
Untuk itu, pemerintah diusulkan untuk meniru Malaysia dan Cina dalam hal pengembangan listrik di Kalimantan. Sebab, harga listrik di Malaysia lebih murah dibanding harga listrik di Indonesia. Sementara Cina sukses untuk meningkatkan rasio elektrifikasi hingga saat ini.
“Saya iri di Cina penduduknya 1,7 miliar tapi tidak ada yang krisis listrik. Tapi Kalimantan Timur dan Utara masih 1 untuk pengelolaan listrik. Memang kita paham tidak mudah tapi perlu diperbaiki pelaksanaan listrik. Karena selama ini terjadi kesenjangan dengan listik,” tuturnya.
“Kita juga bisa tiru Malaysia. Kalau di Serawak semua sumber energi dijadikan listrik. Hanya USD 7 sen per kWh. Dia menjual sudah untung USD 3 sen. Dia juga punya investasi USD 5 miliar. Layanan juga 24 jam,” tutupnya. (okz)

http://www.korankaltim.com/bangun-pl...ik-kalimantan/

lirik gan