Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

almayakuAvatar border
TS
almayaku
Cemburu vs Posesif
Cemburu…. Ya, sebagian pasangan pernikahan menyatakan bahwa cemburu merupakan salah satu bumbu penyedap dalam keharmonisan keluarga. “Cemburu itu berarti masih ada rasa sayang…”, ujar senior pembina rumah tangga dalam candaannya. Cemburu bisa berarti perasaan dari seseorang kepada pasangan yang tidak ingin perhatian untuknya teralihkan. Terkadang beberapa orang merasa bahwa perhatian tersebut teralihkan untuk lawan jenis pada pihak ketiga, namun cemburu itu tidak berarti harus kepada orang kepada barang pun orang bisa merasa cemburu. Semisal suami yang kesehariannya salah satu dominasi kegiatannya pada hobi seperti bola atau mancing atau hal lainnya lah yang membuat perhatian ke istri tersisihkan. Disinilah perasaan istri yang kemudian berpikir bahwa saya hanyalah prioritas kesekian dari suaminya.

Tidak berbeda pula dengan kecemburuan terhadap pihak ketiga, karena rasa ingin memiliki sepenuhnya lah suatu pasangan dapat timbul rasa cemburu. Itulah rasa sayang, itulah pernak pernik dalam membina biduk rumah tangga. Cemburu hal yang wajar bagi beberapa pasangan, ada pula yang cukup disimpan dalam hati dan ada pula yang langsung diungkapkan ke pasangan. Tanggapan dari rasa cemburu pasanganpun ada yang beraneka ragam. “Oh dia cemburu berarti masih sayang dong….” Atau “Kok suamiku ngga cemburu ya sewaktu aku ngobrol dengan Bapak A” dan yang lain-lain. Wajar??? Ya, hal-hal tersebut masih dalam taraf wajar, mungkin malah biasa untuk beberapa orang.

Namun adakah rasa cemburu kepada pasangan yang berlebihan?? Ada pastinya. Rasa ingin memiliki dan keingintahuan yang tinggi terhadap tingkah laku pasangan. Apa yang dia lakukan hari ini?, dengan siapa dia berhubungan? Berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung seperti komunikasi via perangkat seluler dengan orang lain. Mengecek setiap waktu dia sedang apa, membuka perangkat selular pasangan dan membaca alur pesan singkat maupun suara, serta tidak mau menerima alasan yang terlontar dari pasangannya. Ujung-ujungnya bukannya bumbu pemanis rumah tangga yang ada namun keretakan hubungan yang semula harmonis menjadi bulir-bulir pertengkaran. Hal-hal seperti inilah yang membuat pasangan menjadi tidak nyaman, dan yang membuat lebih parah lagi yaitu pasangan akan memenuhi luapan prasangka cemburu. Misalnya seorang istri terbakar rasa cemburu karena suaminya sering pulang malam, prasangka bahwa suaminya selingkuh pun membekas di benak pikirannya. Karena alasan lembur bekerja tidak diterima oleh sang istri maka ia pun kini benar-benar selingkuh. “Rugi jasmani dan rohani dong kalau setiap hari seperti itu, enggak pernah selingkuh masa setiap hari dituduh selingkuh, mending saya selingkuh aja sekalian”. Istri yang posesif, ya posesif namanya. Terlalu saklak dalam membina hubungan rumah tangga, ingin semua hal berada dibawah kendalinya, perasaan yang terlalu dipermainkan oleh dugaan-dugaan negatif yang tak beralasan. Yang akan mengakibatkan suramnya cahaya keharmonisan rumah tangga.

Jadi apakah anda cemburu atau posesif?
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
9.3K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan