1. Tragedi Omayra Sanchez (Frank Fourier)

Frank Fournier menangkap gambar tragis Omayra Sanchez terperangkap di lumpur dan bangunan runtuh.
Letusan gunung berapi Nevado del Ruiz di Kolombia 1985 memicu tanah longsor yang besar dan menghancurkan kota , membunuh 25.000 jiwa. Setelah 3 hari berjuang, Omayra meninggal akibat hipotermia dan gangren.
Kematian tragis menunjukkan kegagalan pejabat untuk merespon dengan cepat dan menyelamatkan korban terburuk bencana yang pernah dialami Kolombia. Frank Fournier mengambil foto ini sesaat sebelum Omayra meninggal. kematian dan penderitaan wanita itu diikuti langsung di televisi oleh ratusan juta orang di seluruh dunia dan menuai kontroversi besar.

2. Operasi Lion Heart (Deanne Fitzmaurice)

Pulitzer Prize memberikan penghargaan kepada jurnalis foto Deanne Fitzmaurice.
Deanne memenangkan penghargaan yang sangat dihormati pada tahun 2005 untuk esai fotografi "Operasi Lion Heart."
"Operasi Lion Heart" mengisahkan tentang "Saleh Khalaf"seorang anak Irak usia 9 tahun yang sedang terluka parah oleh ledakan pada salah satu konflik paling kejam dari sejarah modern - Perang Irak.
Anak itu dibawa ke sebuah rumah sakit di Oakland, CA mana ia harus menjalani puluhan operasi antara hidup dan mati.
Keberanian dan semangat untuk hidup Saleh Khalaf membuatnya terkenal dengan julukan "Saleh Khalaf : Lion Heart".

3. Bhopal Gas Tragedi 1984 (Pablo Bartholomew)

Pablo Bartholomew adalah seorang wartawan foto India yang mendokumentasikan Bhopal Gas Tragedy ke lensa nya.
Dua puluh enam tahun telah berlalu sejak bencana industri terburuk di India melukai 558.125 orang dan membunuh sebanyak 15.000 jiwa. Karena standar keselamatan dan prosedur perawatan telah diabaikan di pabrik pestisida Union Carbide India Limited (Ucil) di Bhopal, kebocoran gas metil isosianat dan bahan kimia lainnya memicu bencana lingkungan dan manusia besar.
Fotografer Pablo Bartholomew mendokumentasikan bencana dan menemukan seorang pria yang mengubur anak.
Kejadian ini difoto oleh Pablo Bartolomeus dan Raghu Rai, wartawan foto India terkenal lain. "Perasaan hati ini tergerak dan begitu kuat untuk menceritakan seluruh kisah tragedi itu", kata Raghu Rai.

4. "After Tsunami" (Arko Datta)

Salah satu yang paling representatif dan mencolok tentang kejadian tsunami Samudera Hindia diambil oleh fotografer Reuters Arko Datta di Tamil Nadu India.
Ia memenangkan kompetisi World Press Photo tahun 2004.
Kathy Ryan, anggota juri dan editor gambar dari The New York Times Magazine, menggambarkan karya dokumentasi Datta sebagai "grafis, gambar sejarah dan starkly emosional."
"After Tsunami" menggambarkan seorang wanita India berbaring di pasir dengan tangan terulur, berkabung anggota keluarganya yang mati. Kerabatnya meninggal oleh salah satu bencana alam paling mematikan yang pernah kita lihat: tsunami Samudra Hindia.

5. World Trade Center 9/11 (Steve Ludlum)

Karya foto Steve Ludlum sungguh mencengangkan, dan deskripsi ditulis hanya cenderung untuk menggambarkan dampak tragedi WTC 9/11. Konsekuensi dari dua pesawat menabrak New York WTC yang menghancurkan , bola api meletus dan asap mengepul dari gedung pencakar langit meruntuhkan menara dan menciptakan awan debu mengerikan.

6. The Power of One (Oded Balilty)

Pada tahun 2006, pemerintah Israel memerintahkan evakuasi pemukiman ilegal, seperti Amona.
Oded Balilty, seorang fotografer Israel untuk Associated Press, hadir ketika evakuasi , menyaksikan bentrokan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara pemukim dan polisi.
Gambar menunjukkan seorang wanita pemberani melawan terhadap otoritas pemerintahan ilegal Israel. Seperti tampak digambar ini , "The Power of One" telah menjadi topik lain kontroversi utama.
Ynet Nili adalah pemukim Yahudi berusia 16 tahun. Menurut Ynet, "gambar seperti ini adalah tanda aib bagi negara Israel dan tidak ada yang bisa dibanggakan". Dokumentasi foto tampak seperti itu merupakan karya seni, tapi bukan itu yang sebenarnya terjadi di sana. Apa yang terjadi di Amona benar-benar berbeda.
"Nili mengklaim polisi memukulinya dengan sangat kasar. "Anda melihat saya di foto, satu melawan banyak, tapi itu hanya ilusi - di belakang kisah itu berdiri satu orang - (Perdana Menteri Ehud) Olmert, tapi di belakang saya berdiri Tuhan dan orang-orang Israel."

7. After Storm (Patrick Farrell)

Miami Herald fotografer Patrick Farrell menangkap gambar mengerikan dari korban Haiti tahun 2008.
Farrell mendokumentasikan tragedi Haiti dengan foto hitam-putih yang mengesankan. Subjek "After Storm" adalah seorang anak yang sedang mencoba untuk menyimpan kereta dorong setelah badai tropis Hanna melanda Haiti.
Makna yang terbaca dari foto Patrick Farrell adalah gambaran keputusasaan para korban bencana haiti.

8. Thailand Massacre (Neil Ulevich)

Neal Ulevich memenangkan Penghargaan Pulitzer 1977 untuk "Serangkaian foto-foto dari kekejaman dan kebrutalan di jalan-jalan Bangkok, Thailand".
Kejadian pembantaian di Universitas Thammasat berlangsung pada tanggal 6 Oktober 1976 adalah serangan yang sangat keras pada siswa yang berdemonstrasi menentang Bidang Marshall Thanom Kittikachorn.

9. Perang Underfoot (Carolyn Cole)

Los Angeles Times fotografer Carolyn Cole mengambil foto dokumentasi mengerikan ini selama tugasnya di Liberia.
Foto yang menunjukkan efek menghancurkan dari Perang Saudara Liberia.Selongsong peluru bertebaran jalan di Monrovia.
Ibukota Liberia adalah wilayah yang terkena dampak terburuk, karena itu adalah tempat pertempuran brutal antara tentara pemerintah dan pasukan pemberontak.

10. Kosovo Pengungsi (Carol Guzy)

Carol Guzy, wanita pertama yang menerima Hadiah Pulitzer untuk fotografi berita spot pada tahun 2000 karena menggambarkan foto-foto pengungsi Kosovo. Gambar di atas menggambarkan Agim Shala, anak laki-laki dua tahun, yang dilewatkan melalui pagar berduri untuk bisa berkumpul dengan keluarganya. Ribuan pengungsi Kosovo berkumpul kembali dan berkemah di Kukes, Albania.






Sumur ;
https://www.istorya.net/forums/gener...kailangan.html