Ken Dean Lawadinata, telah keluar dari Kaskus yang merupakan Komunitas Online terbesar di Indonesia dan sebelumnya ia merupakan CEO dari perusahaan tersebut.
Ia mengumumkan kepada teman dan rekan kerjanya mengenai pengunduran dirinya melalui sebuah email yang berisi ucapan terima kasih serta perpisahan yang diakhiri dengan kalimat "I'm out !".

Ken mengatakan bahwa masalah pengunduran dirinya dari Kaskus didasari oleh permasalahan yang sederhana.
"GDP telah menawarkan kepada saya dan Andrew (Mimin) untuk mengambil saham kami dengan nilai yang sangat adil. Kami telah bernegosiasi dan memikirkannya selama 2 bulan ini. Dan sekarang saya 100% keluar dari Kaskus dan Andrew masih mempunyai peran kecil di Kaskus saat ini.
GDP merupakan perusahaan penanam saham, anak perusahaan dari perusahaan rokok Djarum. Mereka pertama kali menanamkan saham mereka di Kaskus pada tahun 2011.
Andrew Darwis merupakan pendiri awal dari forum tersebut dan Ken bergabung di Kaskus pada 2008. Sebagai CEO, Ken membantu Kaskus berkembang menjadi lahan bisnis yang profesional.
Hengkangnya Ken dan Andrew Darwis dari perusahaan yang mereka dirikan tidaklah secara tiba-tiba. Hengkangnya kedua pentolan Kaskus tersebut melalui proses yang agak panjang.

Dimulai dari 2013, beberapa tahun setelah bergabungnya GDP dengan Kaskus, mereka sudah meninggalkan posisi mereka sebagai CEO dan CTO Kaskus, kemudian mereka mengambil posisi sebagai Chairman dan penasihat.
Keduanya masih terlibat dalam operasi harian di perusahaan, baru setelah itu mereka digantikan oleh Sukan Makmuri yang sebelumnya merupakan COO (Chief Operating Officer).
Tetapi hal tersebut juga tidak berlangsung lama karena Sukan Makmuri kembali ke AS pada 2014, yang secara otomatis berarti Kaskus sekarang dikelola oleh pimpinan GDP Venture, Martin Hartono.

Pada saat itu memang masih belum jelas apakah GDP akan menempatkan CEO dari pihaknya di Kaskus.
Ken tampaknya sudah siap untuk "move on" yang berarti kemungkinan ia akan berpaling dari sektor teknologi sementara waktu, meskipun ia membantu dua startups sebagai mentor yaitu Smartmama dan Tororo.
"Menurut saya saat ini pasar IT mengalami sedikit gelembung di Indonesia, semua bertanya-tanya mengenai nilai laba di masa mendatang yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda sama sekali dalam waktu dekat.
Jadi lebih baik saya mendiversifikasi aset saya dengan uang tunai untuk difokuskan pada bidang lainnya seperti pertambangan dan komoditas lainnya".
"Itu saja. Singkatnya saya akan mulai beralih keluar bidang IT, sampai bidang tersebut menunjukkan nilainya".

Diterjemahkan dengan sangat hati-hati dari techinasia[dot]com


Kunjungi trit ane gan, berhadiah langsung loh ► KLIK