5oktoberAvatar border
TS
5oktober
Fakta Mengejutkan di Balik Guru, Murid, Sekolah dan Orang Tua Murid
Pagi ini saya membaca berita yang katanya sedang viral di media sosial. Beredar foto seorang siswa SMA di Makassar yang berfoto di samping gurunya sambil merokok dan mengangkat kaki. Luar biasa ya. Anaknya Mad Dog ya dia?


Jujur saya miris melihatnya. Saya coba cari-cari berita terkait hal ini. Pihak sekolah menyebut si anak memang agak nakal, sering merokok di wilayah sekolah. Motif foto ini diambil adalah untuk kenang-kenangan karena guru yang bersangkutan akan masuk masa pensiun.

Berhubung jam istirahat kantor dan saya punya beberapa rekan yang berprofesi sebagai guru di salah satu grup WA, saya coba angkat kejadian ini ke grup. Tanggapan mereka begitu luar biasa. Banyak informasi –informasi baru yang saya peroleh. Apa saja?

1. Profesi Guru Beresiko Tinggi
Beberapa tahun lalu profesi yang resikonya tinggi tentu profesi seperti pialang saham, tentara, polisi, dll. Saat ini, guru masuk dalam golongan ini. Tentu masih ingat kan dengan nasib beberapa guru yang dilaporkan ke polisi gara-gara katanya mencubit anak didiknya. Ya, guru sekarang banyak yang kesulitan untuk mendidik karena ancaman dilaporkan ke polisi. Kasihan sekali ya..
Spoiler for guru dilaporkan ke polisi:


2. Dilema Sekolah
Sekolah ternyata memiliki dilema yang luar biasa dalam menghadapi murid yang nakal. Sekolah ingin mengeluarkan yang bersangkutan, kasihan jika anak tersebut bisa bertambah parah di luar. Jika dipertahankan, setiap hari sekolah was-was jika yang bersangkutan berulah. Hai kalian anak-anak nakal, sadarlah jika kalian masih diberi kesempatan oleh sekolah kalian, pergunakanlah kesempatan itu sebaik mungkin. Berterimakasihlah pada sekolah yang sabar menghadapi kalian.

3. Kurangnya Peran Serta Keluarga
Tahun 2008 lalu saya memenangkan sebuah lomba opini tingkat sekolah setelah memakai kata “Paradoks” sebagai judul opini yang saya buat. Kata ini saya jumpai di sebuah surat kabar waktu itu. Penulis saat itu mengatakan, “Orangtua zaman sekarang hanya menuntut sekolah agar membuat anaknya pintar. Sementara saat anak di rumah, mereka membiarkan anaknya begitu saja. Mereka bahkan tak pernah menyuruh anaknya untuk belajar. Ini sebuah sikap yang paradoks.”

4. Kesejahteraan Guru Belum Terjamin
Menurut keterangan seorang rekan, kesejahteraan guru hingga saat ini belum terjamin. Bahkan di antara mereka ada ungkapan yang mengatakan, “Kalau mau kaya, jangan jadi guru.” Tentu saya tak enak hati untuk bertanya lebih lanjut mengenai hal ini. Akan tetapi, rekan-rekan guru saya yang lain juga mengamini ungkapan itu.

5. Kebahagiaan Guru Diperoleh 10-20 Tahun Lagi
Kesejahteraan yang kurang terjamin diungkapkan oleh seorang rekan, lalu diamini oleh rekan yang lain. Uniknya, mereka tak berhenti sampai di situ. Seorang rekan lain menimpali dengan ungkapan, “kebahagiaan seorang guru beru bisa dirasakan 10-20 tahun lagi, ketika murid-muridnya sudah jadi ORANG”


Luar biasa bukan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan para guru? Yukk kita hargai jasa para guru yang sudi mendidik kita yang kurang ajar ini.

Jam istirahat berakhir, nasi uduk saya juga habis, maka tulisan saya pun harus ditutup juga. Masih ada seporsi KFC, saya sisihkan untuk calon istri nanti. Saatnya kembali bekerja sambil menikmati syahdunya lagu Hymne Guru.

sumber gambar :
1. merdeka.com
2. beritateratas.com
0
2.7K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan