surgakoruptorAvatar border
TS
surgakoruptor
Kenapa Dosen UI Ini Blejeti Anies Baswedan?
http://www.konfrontasi.com/content/n...medium=twitter

JAKARTA-Pernyataan bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama terkait Surat Al Maidah 51 yang dipelintir pihak tertentu, terus menggelinding.
Kedua bakal calon gubernur pentantang Ahok, Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono juga ikut nimbrung. Namun, bukan untuk meredahkan suasana, tapi malah membuat situasi bertambah panas. Mereka seperti "memancing di kolam keruh".
Anies, dalam pernyataannya meminta semua pihak untuk menjaga dan merawat kebhinnekaan yang merupakan warisan terindah bangsa ini. Karena itu, bakal calon gubernur yang diusung Partai Gerindra dan PKS ini meminta Ahok untuk introspeksi dan menghormati perbedaan.
Dosen Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando menyayangkan pernyataan Anies Baswedan terkait pernyataan Ahok tersebut. Pasalnya, menurutnya, tanggapan Anies itu berasal dari sumber yang telah dipelintir pihak tak bertanggung jawab.
Ade pun balik menyebut Anies telah mempertaruhkan kehormatan dan intelektualitasnya selama ini. “Tapi kini, saya kuatir Anda (Anies, red.) sedang menghancurkan kehormatan Anda sendiri. Komentar Anda soal kontroversi Ahok dan Al Maidah sama sekali tidak menunjukkan adanya intelektualitas dan integritas dalam diri Anda saat ini,” tulis Ade yang disebar melalui sosial media, Senin (10/10/2016).
“Anda mengabaikan begitu saja fakta bahwa video yang beredar itu adalah hasil editan yang jahat, yang menghilangkan konteks dan sangat potensial menimbulkan kesan yang salah tentang Ahok,” kritik Ade.
Berikut, isi lengkap seruan Ade Armando kepada mantan Rektor Unversitas Paramadina, Jakarta itu:
Mas Anies Baswedan, Anda dapat mencegah perpecahan bangsa ini. Kalau Anda mau.
Saya baru saja membaca tulisan Anda di laman FB resmi Anda (8 Oktober) yang isinya mengecam Ahok dalam kasus Al Maidah yang menghebohkan itu.
Saya semula adalah pengagum Anda. Saya menempatkan Anda sebagai salah satu dari 25 Tokoh Islam Damai di majalah Madina yang saya pimpin, delapan tahun yang lalu.
Ketika saya menjadi anggota pengurus Yayasan Paramadina, saya mendukung Anda untuk terpilih menjadi rektor Universitas Paramadina untuk kedua kali.
Saya ikut mempromosikan program “Indonesia Mengajar” yang Anda kembangkan.
Saya membela Anda ketika saya mendengar berbagai kritik setelah Anda terpilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Saya semula percaya bahwa Anda adalah salah satu tokoh Muslim Muda yang diharapkan Indonesia: pintar, saleh, gagah, demokratis, dan pluralis.
Saya terkesan dengan pernyataan Anda bahwa yang harus dikembangkan adalah “Islam Jalan Tengah”.
Tapi kini, saya kuatir Anda sedang menghancurkan kehormatan Anda sendiri.
Komentar Anda soal kontroversi Ahok dan Al Maidah sama sekali tidak menunjukkan adanya intelektualitas dan integritas dalam diri Anda saat ini.
Anda mengabaikan begitu saja fakta bahwa video yang beredar itu adalah hasil editan yang jahat, yang menghilangkan konteks dan sangat potensial menimbulkan kesan yang salah tentang Ahok.
Saya heran bagaimana mungkin Anda mengawali tulisan Anda dengan pernyataan: “Hari-hari ini ketenteraman terganggu, kenyamanan terusik dan kemarahan tersulut oleh pernyataan Gubernur DKI Jakarta. “
Sebagai orang pintar, bagaimana mungkin Anda menganggap bahwa persoalan sesungguhnya ada pada pernyataan Ahok dan bukan pada upaya menyesatan opini publik melalui kutipan pernyataan yang diplintir dan dilepaskan dari konteks utuhnya?
Dan kemudian Anda berulang-ulang berusaha menekankan bahwa Anda sangat peduli pada kebhinekaan Indonesia seraya menggambarkan bahwa Ahok (sebagai ‘pihak lain’) mengabaikannya begitu saja. Anda bahkan merestui pihak-pihak yang akan menuntut Ahok secara hukum.
Anda menutup tulisan Anda dengan ajakan: “. . . mari jaga komitmen menjadikan Pilkada DKI Jakarta ini sebagai pesta demokrasi dan festival gagasan yang penuh dengan kesejukan dan keceriaan.”
Sebagaimana saya baca dalam komentar-komentar di FB Anda, ada banyak orang yang selama ini mengagumi Anda tak percaya dengan ketulusan sikap Anda tersebut. Saya juga.
Mas Anies, yang saat ini secara aktif mengangkat isu-isu yang memecah-belah bangsa adalah kubu pendukung Anda.
Fanpage Anies Baswedan – Sandiaga Uno masih terus mengangkat isu agama untuk menyerang Ahok. Serangan terhadap Ahok dengan tuduhan kafir terus menggema di ruang publik: di masjid, di pengajian, di media sosial.
Pemelintiran pernyataan Ahok juga dilakukan oleh kubu Anda, termasuk oleh seorang aktivis media sosial pendukung Anda, Buni Yani.
Anda sudah berjanji tidak akan membiarkan isu SARA digunakan dalam Pilkada DKI 2017. Tapi nyatanya, itu terus terjadi dan Anda diam saja. Yang menyatakan jangan terprovokasi dengan isu SARA adalah kubu Agus Yudhoyono. Bukan Anda!
Kalau sekarang isu pengkafiran Ahok terus dilakukan, yang akan hancur adalah bangsa ini.
Anda akan memecah bukan saja penduduk Jakarta, tapi juga bangsa Indonesia, dengan pengotakan ‘Islam’ versus ‘non-Islam’. Harga yang harus dibayar akibat isu SARA ini bisa sangat mahal dan lama.
Jadi, Mas Anies Baswedan, lakukanlah sesuatu.
Hentikanlah kubu Anda untuk terus menggunakan isu SARA. Berkonsentrasilah pada isu gagasan dan program.
Jangan jual kehormatan Anda hanya untuk mencapai kekuasaan.

Jadi mentri aja dipecat, karena ga becus..kan ketauan nh orang cuma gede teori doang, zero action..gelar doang nyundul langit tpi kerja ga becus..kalah ma susi yg lulusan smp, ga banyak omong tpi nyata kerjany

MENGGELIKAN!!!
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
7K
39
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan