Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mizu11Avatar border
TS
mizu11
Pengesahan PPP Djan Faridz Bisa Ganjal Agus Sylvi? KPU: Tak ada Aturannya
Jakarta - PPP kubu Djan Faridz bisa menggembosi dukungan partai politik untuk bakal pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Bila Menkum HAM mengesahkan kubu Djan yang mendukung Ahok, maka jumlah dukungan untuk Agus-Sylvi bisa ikut batal alias tidak sah. Benarkah begitu?
"Saya belum mendapatkan aturan yang menjawab skenario itu. Belum ada yang mengatur tentang itu," kata anggota KPU DKI Dahlia Umar saat berbincang, Kamis (13/10/2016).
Namun KPU DKI menegaskan, dukungan yang sudah diberikan ke bakal pasangan calon tak bisa ditarik kembali. Dengan kata lain, tak mungkin terjadi penyusutan jumlah dukungan ke Agus-Sylviana dari yang semula memenuhi syarat menjadi tidak memenuhi syarat.
"Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencalolan, partai politik yang sudah mengusung calon tidak dapat menarik dukungan," kata Dahlia.
Dia menjelaskan, PPP yang didaftarkan sebagai pengusung Agus-Sylviana ke KPU DKI adalah PPP kepengurusan Ketua Umum Romahurmuziy (Romi). Soalnya, kubu Romi-lah yang mengantongi Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan HAM.
"PPP kemarin yang memiliki SK Kemenkum HAM terakhir adalah dari Pak Romi. Maka yang diterima adalah yang ditetapkan lewat SK Menkum HAM itu," tutur Dahlia.
Jumlah dukungan parpol untuk Agus-Sylvi adalah 28 kursi. Bila saja nantinya PPP kubu Djan diputuskan Menkum HAM sebagai pihak yang sah, maka hal itu tak menjadi soal. Tak bisa terjadi, jumlah dukungan susut dari 28 kursi menjadi 18 kursi di bawah syarat minimal pencalonan 22 kursi.
"Kalau partai sudah mengusung dan didaftarkan kemudian memenuhi syarat, maka dukungan tidak dapat ditarik kembali," tutur Dahlia. (dnu/van)

sumur http://m.detik.com/news/berita/d-3320269/pengesahan-ppp-djan-faridz-bisa-ganjal-agus-sylvi-kpu-tak-ada-aturannya


Ada Upaya Serius Ganjal Agus-Sylvi, Ada yang Panik?

Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono secara mengejutkan muncul sebagai kuda hitam di Pilgub DKI. Namun belum juga pertarungan Pilgub DKI dimulai, dia sudah diganjal. Siapa sebenarnya yang panik?
Munculnya Agus Harimurti Yudhoyono di kontestasi Pilgub DKI memang melalui drama yang berliku-liku. Betapa tidak, nama Agus muncul di detik-detik terakhir, itu pun harus melalui drama 'air mata' pasca mundur dari posisi penting di TNI.
Oleh sebagian pihak, munculnya Agus ini dipandang sebagai tanda ikutnya Presiden RI ke-6 yang saat ini menjabat Ketum PD, SBY, di peta pertarungan Pilgub DKI. Otomatis SBY yang membentuk poros Cikeas bersama PAN, PKB, dan PPP, akan berhadapan dengan Prabowo Subianto yang mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno bersama PKS di poros Kertanegara, dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang membentuk poros Teuku Umar bersama Golkar, NasDem, dan Hanura dengan mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Manuver PPP kubu Djan Faridz yang tiba-tiba mendeklarasikan dukungan ke Ahok-Djarot pun seolah menjadi garis start dimulainya pertarungan yang sudah panas bahkan ketika KPU belum menetapkan pasangan cagub DKI seperti saat ini. Nyatanya manuver Djan Faridz yang langsung diikuti dengan permohonan SK pengesahan kepengurusan PPP kubunya ke Kemenkum HAM ini benar-benar upaya mengganjal pencalonan Agus-Sylvi yang diusung poros Cikeas.
Menkum HAM Yasonna Laoly pun langsung merespons akan mengkaji permohonan PPP kubu Djan Faridz itu. Jika Menkum HAM pada akhirnya mengesahkan PPP kubu Djan Faridz, artinya berkas pengusungan Agus-Sylvi menjadi cacat lantaran rekomendasi dukungan PPP yang diteken M Romahurmuziy dianggap tidak sah sesuai aturan Undang-undang. Tak pelak ujian berat bagi Agus-Sylvi bahkan harus dimulai sebelum KPU mengibarkan bendera start dengan memberikan nomor urut pasangan cagub pada 20 Oktober mendatang.
"Ini usaha yang sangat serius dilakukan pihak-pihak tertentu untuk mengganjal kembalinya Yudhoyono ke pentas politik Indonesia. Terutama mengganjal majunya Agus Harimurti Yudhoyono di Pilgub DKI 2017," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada wartawan, Kamis (13/10/2016).
Lalu siapa sebenarnya yang ingin sekali mengganjal laju Agus-Sylvy? Menurut Hendri sangat terkait dengan orang kuat yang berada di belakang cagub DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama.
"Ada yang panik dengan kemunculan Agus. Terutama petahana yang tak ingin pencalonannya terganggu," katanya.
Kini bola ada di tangan Menkum HAM. Kalau Menkum HAM mengeluarkan SK untuk Djan Faridz maka kontestasi Pilgub DKI bakal lebih ramai lagi. "Saya rasa pendukung Agus dan Sylvi nggak sedikit dan apalagi parpol pengusungnya juga cukup banyak. Apalagi didukung parpol besar PKB, PAN. Pasti akan ada kegaduhan-kegaduhan. Mudah-mudahan istana bersikap cerdas," harapnya.
Namun isu penjegalan yang sangat kuat ini justru menguntungkan Agus. Agus berada di posisi yang terzalimi dan elektabilitasnya akan terus meningkat.
"Dengan isu ini Agus kembali berpeluang mengulang sejarah sebagai sosok yang terzalimi dan berpotensi menang Pilgub DKI," katanya.
(van/try)


http://m.detik.com/news/berita/d-3320269/pengesahan-ppp-djan-faridz-bisa-ganjal-agus-sylvi-kpu-tak-ada-aturannya

konspirasi ini, djan faridz pasti udah dibayar ahok untuk menjegal agus maju ikut pilkada emoticon-Embarrassment emoticon-Embarrassment
Diubah oleh mizu11 13-10-2016 12:14
0
2.1K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan