BERITAPLATMERAH,JAKARTA ‐‐Kabar pengangkatan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) definitif kembali menguatpekan ini. Presiden Joko Widodo disebut-sebut sudah mengantongi sejumlah nama calon menteri ESDM sejak pekan lalu.Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM setelahJokowi memberhentikan Arcandra Tahar karena tersangkut dwikewarganegaraan.Luhut ialah Plt menteri pertama di era kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla. Apabila dibandingkan dengan sejumlah Plt menteri sebelumnya, ia merupakan Plt terlama dalam lima dekade terakhir.Ia mengisi kekosongan kepemimpinan di kementerian selama 58 hari, sejak 15 Agustus hingga hari ini.Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhono menunjuk sejumlah Plt menteri karena sejumlah menteri definitif saat ituterjerat perkara korupsi dan mengundurkan diri.Para menteri sementara itu hanya menjabat sekitar satu bulan, seperti Chairul Tanjung. Ia menjadi Plt Menteri ESDM 11 September-20 Oktober 2014 karena Jero Wacik terjerat perkara korupsi.Agung Laksono bahkan menjabat Plt Menteri Agama selama 12 hari (28 Mei-09 Juni 2014) karena Suryadharma Ali terjerat korupsi dana dan kuota haji. Kendati demikian, Ali Ghufron Mukti sempat menjabat Plt Menteri Kesehatan selama 45 hari karena Endang Rahayu Sedyaningsih mengundurkan diri dengan alasan kesehatan.Tetap saja, masa jabatan itu lebihsebentar dibandingkan Luhut.Luhut, sehari setelah ditunjuk menggantikan Arcandra, mengatakan paling lama menjabat hanya sebulan dan Jokowi akan mengangkat menteri ESDM definitif pada akhirAgustus.Pada 18 Agustus, Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga menyatakan, Jokowi akan mengangkat menteri definitif dalam waktu dekat karena Kementerian ESDM merupakan kementerian strategis.JK pada akhir September sempat yakin dan memastikan kursi menteri ESDM segera terisi. Kenyataannya, hingga pagi ini, Jokowi masih belum mengisi danmelantik menteri ESDM baru.Pada dasarnya pengangkatan, pemberhentian, dan penunjukan Plt menteri menjadi hak presiden seutuhnya. Sehingga tidak ada aturan yang mengatur secara rinci mengenai penunjukan dan masa waktu menjabat Plt seorang menteri.Kewenangan itu diatur dalam Pasal 22 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara. UU itu mengatur, menteri diangkat presiden. Pasal 3 beleid itu menyatakan, Kementerian beradadi bawah dan bertanggung jawabkepada presiden.Kedua pasal dalam aturan ini diperkuat Pasal 17 Ayat 2 Undang-Undang 1945, menteri selaku pembantu presiden diangkat dan diberhentikan presiden.Arcandra Masuk BursaIsu pengangkatan kembali Arcandra mencuat lagi kemarin. Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, Arcandra masuk daftar calon menteri ESDM. Meski tidak menyebutkan nama dan jumlah calon lainnya, Johan menuturkansejumlah nama itu berasal dari kalangan profesional.Kabar ini awalnya muncul setelahArcandra datang menghadap Jokowi pada hari kemerdekaan. Menteri tidak dapat bertemu presiden dengan mudah. Mereka dapat menemui presiden apabila sudah membuat janji atau menerima panggilan langsung presiden.Arcandra kala itu enggan ‘membuka’ tujuan kedatangan dan menyatakan itu sebagai inisiatif sendiri.Kabar ini menguat setelah Luhut terang-terangan menyatakan, Indonesia terutama di sektor migas memerlukan kemampuan Arcandra. Ia pun dengan tegas mendukung jika Jokowi melantik Arcandra lagi menjadi Menteri ESDM.Seakan semakin mendukung kabar itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan, Arcandra ialah warga negara Indonesia, bukan warga negara Amerika dan atau dwikewarganegaraan.Mengenai hal ini, lingkar Istana masih tutup mulut. Johan menuturkan, ia tidak mengetahui posisi menteri ESDM akan kembali kepada Arcandra atau diisi orang baru.Nama dan waktu pelantikan hanya Jokowi yang tahu selaku pemegang hak prerogatif.(CNN)

http://beritaplatmerah.com/luhut-panjaitan-plt-menteri-terlama-5-dekade-terakhir/


pak menteri palugada