- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
HOT Sharaya Pasaribu, DJ Waria Pertama di Indonesia
TS
ujo.oioi
HOT Sharaya Pasaribu, DJ Waria Pertama di Indonesia
Medan-Bumantaranews: Terlahir dari darah Batak yang begitu ketat soal adat dan menentang transgender, tak membuat Sharaya mengurungkan pilihannya. Menjadi seorang waria diputuskannya dengan perjuangan yang tidak mudah.
Iya, dia adalah Sharaya seorang DJ waria (wanita pria) pertama di Indonesia. Terlahir di Kota Medan pada 23 Juli 1988, DJ bernama lengkap Timsaraya Pasaribu itu membuktikan kepada keluarganya bahwa transgender juga bisa berprestasi dan jauh dari hal-hal negatif.
“Alhamdulillah semua keluarga besar ku bisa menerima kehadiran ku dan mencintai ku sepenuh hati,” kata Sharaya membuka percakapan dengan Bumantaranews, Selasa (11/10/2016).
Dia mengaku sebenarnya tidak nyaman hidup di antara adam dan hawa. “Tapi ini perjuangan hidup yang harus saya lalui,” kata anak kedua dari enam bersaudara itu.
Awal karirnya terjun ke dunia seni dimulai pada 2004. Mulai tertarik dengan dunia modeling 3 tahun meningkuti event kontes waria di Medan. Namun prestasi yang diidamkan belum ditorehkannya.
Lalu pada 2007 dia memutuskan untuk meninggalkan Kota Medan belajar salon di Jakarta. “Saat di Jakarta ini lah ada teman menawarkan untuk ikut kontes miss waria. Dan akhirnya prestasi pun datang setelah aku menjadi juara tiga nasional,” kata Sharaya.
Menjadi jawara membuat kesibukannya pun mulai padat. Dia pun mulai merambah dunia spa di Bali. Namun liku hidup kembali membuatnya harus terbang ke Pekanbaru dan ditawarkan menjadi pengelola rumah kecantikan di sana.
“Di Pekanbaru aku mulai berpikir untuk tidak balik ke Bali lagi. Aku sempat berpikir ingin menjadi DJ rasanya pasti senang banget banyak digemari orang dan serasa paling gaya,” ujarnya.
Dan pertengahan 2012, dirinya pun berkenalan dengan seorang DJ top Tony Roy. Dari Tony, Sharaya mulai banyak belajar dunia DJ.
“Dan aku pun mulai percaya diri dan aku kursus DJ di M2000 Pro Pekanbaru. Dengan bimbingan Tony Roy dan Rina Roy aku lulus. Aku mulai magang di club-club Pekanbaru selama satu tahun,” ungkap Sharaya.
Akhirnya dia mulai dikenal publik dan sering tampil di sejumlah even. “Bersamaan dengan itu juga ku jadi sering dapat job foto model dan menjadi juri di even-even model. Aku telah membuka mata masyarakat di lingkungan ku kalau aku itu tidak seperti waria yang mereka tau. Aku itu waria yang bertalenta yang bisa diterima masyarakat,” kata Sharaya yang pernah menolak main di film layar lebar itu.
Dia mengaku tidak menyesal dengan pilihan hidup yang ia jalani. Namun dia mengaku berniat memiliki buah hati.
“Tapi belum berpikir jauh. Karena pesan mama jalani lah hidup mu yang penting jangan sampai berurusan sama polisi dan narkoba. Jangan buat tato dan operasi bagian tubuh. Begini saja sudah cukup cantik kata mamaku,” tukasnya.
Penulis: Wiji Gatsu
Editor: Renggono
sumber : sumber
kalau mau liat mulus nya buka sendiri di sumber.... resiko tangung sendiri....
Iya, dia adalah Sharaya seorang DJ waria (wanita pria) pertama di Indonesia. Terlahir di Kota Medan pada 23 Juli 1988, DJ bernama lengkap Timsaraya Pasaribu itu membuktikan kepada keluarganya bahwa transgender juga bisa berprestasi dan jauh dari hal-hal negatif.
“Alhamdulillah semua keluarga besar ku bisa menerima kehadiran ku dan mencintai ku sepenuh hati,” kata Sharaya membuka percakapan dengan Bumantaranews, Selasa (11/10/2016).
Dia mengaku sebenarnya tidak nyaman hidup di antara adam dan hawa. “Tapi ini perjuangan hidup yang harus saya lalui,” kata anak kedua dari enam bersaudara itu.
Awal karirnya terjun ke dunia seni dimulai pada 2004. Mulai tertarik dengan dunia modeling 3 tahun meningkuti event kontes waria di Medan. Namun prestasi yang diidamkan belum ditorehkannya.
Lalu pada 2007 dia memutuskan untuk meninggalkan Kota Medan belajar salon di Jakarta. “Saat di Jakarta ini lah ada teman menawarkan untuk ikut kontes miss waria. Dan akhirnya prestasi pun datang setelah aku menjadi juara tiga nasional,” kata Sharaya.
Menjadi jawara membuat kesibukannya pun mulai padat. Dia pun mulai merambah dunia spa di Bali. Namun liku hidup kembali membuatnya harus terbang ke Pekanbaru dan ditawarkan menjadi pengelola rumah kecantikan di sana.
“Di Pekanbaru aku mulai berpikir untuk tidak balik ke Bali lagi. Aku sempat berpikir ingin menjadi DJ rasanya pasti senang banget banyak digemari orang dan serasa paling gaya,” ujarnya.
Dan pertengahan 2012, dirinya pun berkenalan dengan seorang DJ top Tony Roy. Dari Tony, Sharaya mulai banyak belajar dunia DJ.
“Dan aku pun mulai percaya diri dan aku kursus DJ di M2000 Pro Pekanbaru. Dengan bimbingan Tony Roy dan Rina Roy aku lulus. Aku mulai magang di club-club Pekanbaru selama satu tahun,” ungkap Sharaya.
Akhirnya dia mulai dikenal publik dan sering tampil di sejumlah even. “Bersamaan dengan itu juga ku jadi sering dapat job foto model dan menjadi juri di even-even model. Aku telah membuka mata masyarakat di lingkungan ku kalau aku itu tidak seperti waria yang mereka tau. Aku itu waria yang bertalenta yang bisa diterima masyarakat,” kata Sharaya yang pernah menolak main di film layar lebar itu.
Dia mengaku tidak menyesal dengan pilihan hidup yang ia jalani. Namun dia mengaku berniat memiliki buah hati.
“Tapi belum berpikir jauh. Karena pesan mama jalani lah hidup mu yang penting jangan sampai berurusan sama polisi dan narkoba. Jangan buat tato dan operasi bagian tubuh. Begini saja sudah cukup cantik kata mamaku,” tukasnya.
Penulis: Wiji Gatsu
Editor: Renggono
sumber : sumber
kalau mau liat mulus nya buka sendiri di sumber.... resiko tangung sendiri....
Diubah oleh ujo.oioi 11-10-2016 23:29
0
7.2K
31
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan