- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sambangi Kebakaran Palmeriam, Ada Trauma dan Pilu 43 Keluarga


TS
act.id
Sambangi Kebakaran Palmeriam, Ada Trauma dan Pilu 43 Keluarga

JAKARTA - Kepadatan kawasan Ibukota Jakarta kembali memicu duka. Sekali lagi, kabar tentang kebakaran hebat di sudut kawasan padat penduduk Ibukota tinggal menyisakan bau hangus dan remuknya rumah dilalap api. Kamis dinihari (6/10) saat sebagian warga Kelurahan Palmeriam sedang menuju lelapnya, tiba-tiba keributan terjadi. Suara warga yang masih terbangun meledak bergemuruh. Semua bersahutan, kebakaran! Kebakaran!
Gelapnya malam seketika berubah merah menyala di atas Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Kebakaran hebat sekali lagi terjadi, membangunkan Jakarta yang hampir terlelap tidur. Kebakaran di Kamis dinihari itu gagal dipadamkan dengan alat seadanya, tim pemadam pun terlambat datang dan kesulitan menembus lokasi kebakaran.

Akhirnya, api membubung dahsyat sejak pukul 00.40 WIB sampai dengan pukul 04.00 WIB. Api besar melahap 43 bangunan rumah yang ditempati sekitar 43 kepala keluarga di RT 05, RW 09 Kelurahan Palmeriam. Rumah yang dilalap api nyaris tak bersisa lagi harta bendanya. Keseluruhan warga yang kini tunawisma tak punya tempat bernaung berjumlah 170 jiwa, di antaranya termasuk 8 jiwa bayi yang rentan terpapar penyakit
Kemarin senja, Kamis (6/10) Aksi Cepat Tanggap sambangi Kelurahan Palmeriam, menyapa langsung ratusan pengungsi di tenda pengungsian. Lukman Solehudin perwakilan dari Aksi Cepat Tanggap mengatakan, kondisi terkini 170 jiwa korban kebakaran masih diselimuti trauma mendalam. Hampir semua rumah yang terbakar habis tak lagi sempat diselamatkan harta bendanya. “Kebakaran Palmeriam di tengah malam itu membuat kaget semua warga. Kemungkinan api berasal dari korsleting listik. Hampir 4 jam api baru bisa padam,” kata Lukman.
[img]
[/img]

Sembari bertatap muka dan mendengar keluh kesah pengungsi, ACT juga mendistribusikan bantuan awal kebakaran Palmeriam. Air mineral, beras, pampers bayi, pembalut wanita, pakaian layak pakai, celana Jean’s Levi’s, Biskuat, kopi, gula, mi instan, personal hygiene, sampai paket pendidikan terdistribusi merata untuk 170 jiwa korban kebakaran.
Sementara itu, data terkini yang dikumpulkan oleh tim assessment ACT melansir kebutuhan mendesak paling dibutuhkan berupa: pakaian luar dan dalam pria, wanita, maupun anak-anak; perlengkapan mandi; dan keperluan sekolah. []
Penulis: Lukman Solehudin
Ayo Berpartisipasi
0
1.3K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan