Quote:
Awan Jamur Bom Atom diatas NAGASAKI, 1945
Quote:
Meningkatnya awan jamur diatas Nagasaki, beberapa menit setelah Bom Atom dijatuhkan pada 9 Agustus 1945, Foto diambil dari Koyagi-jima, 5 mil dari pusat Nagasaki.
Hal ini diyakini sebagai foto paling awal dari lokasi, 15 menit setelah bom plutonium diledakkan di Nagasaki. kehancuran yang begitu luar biasa dan tidak terhitung berapa orang meninggal hari itu. Bom atom Hiroshima dan Nagasaki selamanya akan hidup di halaman sejarah sebagai dua titik balik yang paling signifikan dalam sejarah modern, memulai dunia menuju era nuklir.
Dibalik cerita yang mengerikan itu, ada sebuah pemandangan yang sangat memilukan dan menyayat hati sebagai manusia yang beradab, jauh dari benak yang timbul kemudian dari Kekaisaran Jepang untuk menyatakan menyerah tanpa syarat, dari Nagasaki lah cerita pilu ini ada sebagai penderitaan yang sulit terlupakan, mungkin juga karena keadaan Nagasaki waktu itu yang membuat pada tanggal 12 Agustus Kaisar Hirohito, atas permintaan dua anggota Dewan Perang bersemangat untuk mengakhiri perang, Ia bertemu dengan Dewan dan menyatakan bahwa "melanjutkan perang hanya bisa mengakibatkan pemusnahan orang-orang Jepang ..." maka Kaisar Jepang memberi izin untuk menyerah tanpa syarat.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan inilah kisah pilu itu
Quote:
Kasih Persaudaraan Tanpa Batas
Quote:
Joe O'Donnell, orang yang mengambil foto ini di Nagasaki, dikirim oleh militer AS untuk mendokumentasikan kerusakan yang ditimbulkan pada tanah air Jepang yang disebabkan oleh serangan udara dari bom api dan bom atom. Selama tujuh bulan ke depan mulai September 1945, ia melakukan perjalanan di seluruh Jepang Barat mencatat kehancuran, mengungkapkan penderitaan para korban bom termasuk orang mati, terluka, tunawisma dan yatim piatu. Gambar penderitaan manusia terukir baik di film negatif dan hatinya.
Dalam foto tersebut, anak itu berdiri tegak, bayi yang ada dalam gendongan dalam foto ini telah meninggal.. Sebelum tubuh adiknya dikremasi, anak ini berdiri dengan sikap tegak dan hormat yang juga menunjukkan pengaruh kemiliteran yang jelas, sebagai penghormatan terakhir bagi adiknya. Dia menolak untuk menangis, meski dia kehilangan anggota terakhir yang dimilikinya. Seperti sikap seorang ksatria, dia berdiri tegak, menggigit bibirnya agar tidak menangis.
Dan ini yang diungkapkan sang Fotografer yang mengabadikan momen tersebut :
"Saya melihat anak laki-laki berusia sekitar sepuluh tahun berjalan. Dia membawa bayi di punggungnya. Pada hari-hari di Jepang, kita sering melihat anak-anak bermain dengan saudara-saudara mereka atau menggendong saudara di punggung mereka, tapi anak ini jelas berbeda. Aku bisa melihat bahwa ia telah datang ke tempat ini untuk alasan yang serius. Dia tidak memakai sepatu. Wajahnya keras. Kepala itu merunduk terlentang kebawah seperti terlihat bayi yang tidur nyenyak. Anak itu berdiri di sana selama lima atau sepuluh menit. "
"Orang-orang dengan masker putih berjalan ke dia dan diam-diam mulai melepas tali yang menahan bayi. Ketika saya melihat itu saya tersadar bahwa bayi itu sudah meninggal. Orang-orang yang memposisikan tubuh bayi, tangan dan kaki yang dirapatkan dan meletakkannya di atas api. Anak itu berdiri di sana tanpa bergerak, menonton api. Dia menggigit bibir bawahnya begitu keras sehingga memerah dengan darah. api membakar rendah seperti matahari akan turun. Anak itu berbalik dan berjalan diam-diam pergi."
Sekian Gan
Semoga tidak ada perang lagi di Dunia ini

JANGAN LUPA