Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ardisutrisnoAvatar border
TS
ardisutrisno
BI: Konsumsi Rumah Tangga Meningkat di Kuartal III-2016
Survei Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada kuartal III-2016 sebesar 112,5, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 111,6. Karena itu, BI optimistis pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III ini melebihi kuartal II lalu yang sebesar 5,04 persen.

BI: Konsumsi Rumah Tangga Meningkat di Kuartal III-2016

“Kami percaya pada survei (IKK) ini, karena sejalan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) khususnya konsumsi rumah tangga,” kata Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistiowati di Gedung BI, Jakarta, Kamis (6/10).

Sekadar informasi, IKK yang merupakan hasil survei BI atas 4.600 responden di 18 kota pada 18 provinsi bertujuan memotret perkembangan konsumsi rumah tangga. Porsi konsumsi rumah tangga paling besar dalam struktur ekonomi Indonesia, yaitu mencapai 55,9 persen pada tahun lalu. Alhasil, kenaikan konsumsi rumah tangga tentu akan mengerek pertumbuhan ekonomi.

IKK diperoleh dari rata-rata Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terhadap perekonomian hingga enam bulan ke depan. Menurut Hendy, kenaikan IKK pada kuartal III ini ditopang oleh momen Lebaran pada Juli lalu. Namun, keyakinan konsumen cenderung menurun pada dua bulan selanjutnya (Agustus-September) dari 113,3 menjadi 110.

Penurunan tersebut akibat IKE saat ini juga merosot 1,2 poin menjadi 96. Penyebabnya adalah penurunan indeks penghasilan dan indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama pada September lalu masing-masing 0,9 dan 3,2. Penurunan IKE terutama terjadi pada konsumen berpenghasilan di atas Rp 4 juta per bulan.

Sedangkan Indeks Ekspektasi Konsumen juga turun 5,5 menjadi 124 pada September lalu. Penyebabnya, indeks ekspektasi usaha selama enam bulan ke depan melorot tujuh poin. Selain itu, indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan indeks ekspektasi penghasilan turut berkurang masing-masing 6,4 dan 3,1 poin.

Indeks ketersediaan lapangan kerja melemah karena kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi. “Di beberapa pulau, PDB melambat makanya menurunkan ekspektasi mereka ke depan,” kata Hendy.

Di sisi lain, indeks ekspektasi kenaikan harga atau inflasi justru meningkat. Artinya masyarakat memperkirakan akan ada tekanan harga pada beberapa komoditas dalam tiga bulan ke depan.

Ekspektasi konsumen terhadap inflasi enam bulan ke depan juga meningkat 2,8 poin menjadi 161,7. “Terutama bahan makanan dan makanan jadi naik lebih tinggi dibanding yang lain, karena siklus jelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Hendy.

Sumber: Katadata
0
636
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan