Apakah Bentuk Pemerintahan Plato bisa di Terapkan di Indonesia?
TS
michael456
Apakah Bentuk Pemerintahan Plato bisa di Terapkan di Indonesia?
Sedikit Pendahuluan Tentang Plato
Quote:
Plato (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat.Ia adalah murid Socrates. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua. Dan menurut saya pasti banyak kaskuser yang sudah pernah dengar namanya Plato.
Bentuk Pemerintahan Menurut Plato
Ada 5 bentuk pemerintahan menurut plato, 4 diantara nya merupakan bentuk pemerintahan yang dianggap plato tidak baik hanya satu yang merupakan bentuk pemerintahan yang paling bagus.
Quote:
1. Aristokrasi
Pemerintahan yang baik menurut Plato merupakan pemerintahan yang di pimpin oleh filsuf yang mengutamakan keadilan. Di dalam pemerintahnnya terdiri dari 3 kelas. Yang pertama The Ruling Class yaitu "Philosophers King" yang artinya raja yang merupakab filsuf (memiliki jiwa emas). Kedua "The Auxiliaries of the Ruling caste" yaitu kelas pembantu yang dari kasta penguasa yang terdiri dari prajurit (memiliki jiwa perak). Yang ketiga yaitu rakyat biasa (memiliki jiwa perunggu). Kelas pertama dan kedua tidak boleh memiliki / tidak mempunyai hak untuk memiliki properti dan barang sedangkan kelas ketiga memiliki hak untuk memiliki properti dan barang sehingga keputusan raja tidak terganggu atas kepentingannya pribadi. Dan juga pada bentuk pemerinthan ini pendidikan menjadi hal yang penting agar masyarakat nya dapat memiliki pengetahuan tentang apa yang baik.
Quote:
2. Timokrasi
Timokrasi merupakan bentuk penyimpangan dari Aristokrasi. Plato berpendapat bahwa Timokrasi hampir sama dengan Aristokrasi tetapi yang membedakan adalah penyimpangan orangnya yang lebih condong mengejar kehormatan, kemenangan dalam perang, kemasyuran, mereka lebih fokus terhadap hal itu dari pada segi pendidikan / ilmu pengetahuan. Jadi Timokrasi hampir sama dengan Aristokrasi tetapi dalam timokrasi terdapat hal yang masih baik dan hal yang buruk.
Quote:
3. Oligarki
Oligarki merupakan bentuk pemerosotan dari Timokrasi.Plato berpendapat sistem pemerintahan oligarki itu di pegang oleh kelompok orang kaya. Jadi ada kelompok orang kaya yang berkuasa dan orang miskin. Orang-orang pada bentuk pemerintahan ini lebih mementingkan kekayaan yang dapat membebaskan dirinya dari kemiskinan. Pada bentuk pemerintahan ini juga terdapat jumlah tindak kriminal yang tinggi.
Quote:
4. Demokrasi
Dari perpindahan oligarki ke Demokrasi. Pada bentuk pemerintahan ini golongan orang miskin semakin banyak sehingga kekuatan orang miskin lebih beaar dari jumlah orang kaya yang sedikit. Maka mereka menginginkan kebebasan yang rakyat bahwasannya itu derajat nya sama tidak ada yang superior. Pada masa ini orang akan bekerja di kantor tanpa memerhatikan apakah dia memiliki skill / pengetahuan mengenai pekerjaannya. Menurut nya orang pada masa ini tidak memliki rasa malu dan disiplin.
Quote:
5. Tirani
Tirani terbentuk dari demokrasi ketika keinginan seseorang akan kepentingan pribadinya menjadi ekstrim. Bahwa kekuasaan diperlukan untuk menjaga pemerintahan. Raja pada pemerintahan Tirani lahir dari demokrasi yang orang itu menjadi pemenang dakam menyingkirkan orang-orang kaya lain yang menjadi ancamannya untuk dapat menjadi Raja. Ia menggunakan banyak cara untuk sampai pada tahtanya. Dan pada akhirnya menggunakan kekuasaan nya dengan sewenang-wenang hanya untuk kepentingan pribadinya sendiri.
Jadi Apakah Bentuk Pemerintahan Plato bisa di Terapkan di Indonesia?
Quote:
Bentuk Pemerintahan yang terbaik menurut plato adalah aristokrasi. Menurut saya tidak sesuai jika di terapkan di Indonesia. Alasannya karena Bentuk Pemerintahan Aristokrasi mengutamakan keadilan menurut filosofi yang di dapatkan dari filsuf. Menurut saya Keadilan di sini menjadi lebih kepada opini kaum filosof yang sifatnya subyektif. Serta banyaknya rakyat Indonesia dan luas wilayah nya (yang terkenal dengan keberagaman budaya, suku, dsb) saya rasa tidak mungkin jika peraturan yang di buat dapat di terapkan ke seluruh masyarakat Indonesia yang majemuk.