Setelah beberapa waktu tidak menulis menuangkan catatan lama, akhirnya di akhir pekan dan di awal bulan punya waktu lagi untuk menulis cerita lama yang belum usang🙆.
Kali ini saya menuliskan tentang perjalanan saya menuju Gunung Lawu.
perjalanan tersenyap saya berdua dengan sahabat saya sartika dan di dampingi oleh salah satu anggota Mapala di UMS. Alhamdulillah perjalanan kami lancar. Lawu dan segala kearifanya. kali ini menulis Lawu bertepatan dengan malam satu suro ini, faham dong yah untuk para pecinta dunia lain. It's okay saya bukan mau bahas soal klenik tetapi hanya sebatas perjalanan saja.
Let' cekidot...

Gunung Lawu merupakan gunung api istirahat yang sudah lama tidak aktif. Dengan ketinggian 3.265 mdpl, Gunung Lawu memiliki 3 puncak yaitu:
Puncak Hargo Dalem,
Hargo Dumiling dan
Hargo Dumilah
Yang merupakan puncak tertinggi.

Dikenal sebagai gunung yang keramat, Gunung Lawu cukup popular di kalangan para peziarah. Oleh karena itu setiap malam 1 sura banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak.

Ada 3 jalur pendakian Gunung Lawu yang biasa dilewati pendaki yaitu :
Jalur pendakian via Cemoro Kandang
Jalur pendakian via Cemoro Sewu
Jalur pendakian via Candi Cetho

Trek di jalur pendakian via Cemoro Sewu berupa tanjakan berbatu namun waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Puncak Gunung Lawu relatif singkat. Rute pendakian akan melewati 5 pos sebelum menuju ke puncak gunung Lawu.


Basecamp - Pos

Menuju ke pos 1 jalur pendakian masih belum terlalu menanjak dan jalurnya sudah berupa makadam yang rapi. Di pos 1 ada shelter dan warung kecil yang bisa untuk tidur, beristirahat, makan dan minum dengan ruangan yang cukup luas.






Perjalanan ke pos 2 jalan mulai menanjak dan cukup melelahkan dengan trek berbatu akan membuat kaki semakin pegal. Meski tidak ada warung, pos 2 tempatnya lebih luas dan ada shelter untuk beristirahat.




Menuju ke pos 3 jalur masih bebatuan besar dengan jalan yang menanjak. kami sejenak beristirahat di Shelter pos 3 bangunan yang banyak coretanya..
gaess stop vandalism.



Pos 4 tidak seperti pos yang lain. Hanya ada tanda berisi keterangan bahwa itu di pos 4 dan untuk menuju ke pos 5 tidak diperlukan waktu panjang. Di antara pos 4 dan pos 5 ada sumber air yang terkenal keramat.



Mendapatkan Air

Dari pos 5 menuju ke Sendang Drajat jalannya sedikit menurun.Sendang Drajat merupakan nama sumber mata air dan lokasinya cukup dekat dengan Warung Mbok Yem, Warung tertinggi di Indonesia yang terkenal di Gunung Lawu.




Warung Mbok Yem Gunung Lawu terkenal di kalangan pendaki. Tidak perlu kelaparan atau kehausan disini karena adanya warung di puncak, selain itu pendaki tidak perlu membawa logistik yang terlampau banyak. Di warung ini juga menyediakan tempat untuk bermalam bagi pendaki yang tidak membawa tenda, dengan tempat yang lumayan luas untuk sekitar 30'an orang.

Lautan awan gunung Lawu sangat indah apalagi jika dinikmati saat sunrise. Lebih baik menikmati lautan awan di depan warung Mbok Yem sebelum naik ke puncak.

Gunung Lawu terdapat 3 puncak yaitu:

Hargo Dumiling,
Hargo Dalem dan
Hargo Dumilah dengan puncak tertinggi 3.265 mdpl.

Menuju ke Puncak Gunung Lawu dibutuhkan waktu 15 menit dengan jalan bebatuan menanjak.
Tak jauh di belakang warung mbok yem ada tempat petilasan Prabu Brawijaya yang dipercaya sebagai tempat moksa Prabu Brawijaya. Tidak jauh disana pula ada rumah kaleng - sebuah bangunan yang terbuat dari kaleng dan botol yang dibuang para pendaki.

Itinerary Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu :
Basecamp - Pos 1 : 30 menit
Pos 1 - Pos 2 : 1 jam
Pos 2 - Pos 3 : 1,5 jam
Pos 3 - Pos 4 : 1,5 jam
Pos 4 - Pos 5 : 30 Menit
Pos 5 - Puncak : 20 Menit