India terkenal dengan berbagai desain istana dan bangunan yang cukup menawan, seperti musoleum megah istana Taj Mahal di Agra yang menjadi landmark negara ini. Tidak hanya Taj Mahal, di India punya banyak bangunan menarik lainnya. Salah satunya, Jal Mahal, istana persinggahan Maharaja Madho Singh I yang didirikan pada abad ke-18. Mungkin bagi agan2 ada yang belum tahu istana ini, memang cukup asing di telinga.
Terlihat seperti fatamorgana memang, istana ini berdiri di tengah perairan Danau Man Sagar. Terletak di kawasan Jaipur, Rajashtan, India. Istana Jal Mahal ini juga diterjemahkan sebagai Water Palace. Sebenarnya Jal Mahal berdiri di atas danau buatan. Dahulu, India pernah mengalami kekeringan berkepanjangan, maka Raja Madho Singh memerintahkan para pengurusnya untuk membuat bendungan untuk penyimpanan air dan melakukan perluasan terhadap Danau Man Sagar pada tahun 1610. Disebut juga bahwa bangunan ini dipersembahkan atas kelaparan dan kekurangan air yang melanda negara pada saat itu.
Berbeda dengan bangunan khas lainnya yang punya banyak ruangan, Jal Mahal hanya punya satu ruang berupa pendopo yang dikelilingi teras lebar. Setiap gerbang, balkon dan pintu dihiasi dengan ukiran marmer yang menunjukkan kebangsawanan, bersama dengan 20 pilar cenotaph dari keluarga kerajaan dari Raja Jai Singh terdahulu. Di teras istana, ada sebuah taman dengan ukiran tulisan yang ditulis secara melengkung. Di setiap sudut istana terdapat menara semi-segi delapan dengan kubah elegan. Sementara di tengah-tengah teras, terdapat paviliun persegi panjang bergaya Bengal yang biasa disebut Chhatri.
Arsitektur Jal Mahal pada umumnya perpaduan antara Rajput dan Mughal. Seperti diketahui, arsitektur Rajput lebih ke aspek kehinduan sedangkan Mughal dipengaruhi oleh aristektur Islam dan Persia. Setiap gerbang, balkon dan pintu dihiasi dengan ukiran marmer yang menunjukkan kekayaan kerajaan.
Di halaman, terdapat taman yang tenang menghadap danau dihiasi dengan tanaman eceng gondok dan bunga melati. Tidak hanya itu, setiap gerbang, balkon, serta pintu dihias dan diukir dari lapisan batu pasir merah yang indah. Istana ini digunakan sebagai tempat singgah dan peristirahatan saat ia dan keluarga kerajaan pergi berburu.
Sayang, sudah lama Jal Mahal tidak diurus dan menjadi kotor karena sempat ditinggalkan selama bertahun-tahun. Sulit untuk percaya bahwa istana itu telah diabaikan selama lebih dari 200 tahun. Istana ini perlahan-lahan mulai terendam air danau, akibat faktor usia, batu pasir merah yang dirancang untuk menahan jutaan liter air, mulai dirembesi oleh air melalui celah-celah di dinding. Selain itu akibat perubahan jaman, air danau yang awalnya diperuntukkan untuk penduduk sekitar yang memerlukan air untuk minum dan irigasi serta menjadi rumah bagi beberapa burung ini, lambat laun berubah menjadi lokasi pembuangan limbah industri yang tidak diolah. Akibatnya mempercepat kerusakan dan makin terendamnya Istana Jal Mahal ini. Istana ini aslinya memiliki 5 lantai, namun 4 lantai sudah terendam air, tinggal lantai ke-5 yang masih berada di atas air.
Pada tahun 2004, sebuah perusahaan swasta mengambil alih seluruh wilayah danau termasuk Jal Mahal. Tujuannya, untuk mengubahnya menjadi sebuah resor dan tempat wisata. Selama dekade terakhir, mereka sibuk membersihkan danau dan memulihkan istana. Hasilnya pun positif seperti kualitas air yang semakin meningkat dan bersih. Tapi sayangnya Jal Mahal tidak terbuka untuk wisatawan. Mungkin karena faktor kondisi Istana ini atau karena sudah ada kepemilikan baru

. Tapi agan2 masih dapat menikmati pemandangan istana dengan berperahu di pinggirnya atau jalan2 sembari mengitari danau.
Walaupun begitu, datang ke Jal Mahal tetap mengasyikkan baik saat siang ataupun malam hari. Pada malam hari, Jal Mahal tampak lebih indah. Bangunan istana yang megah ditambah warna-warni yang memancar, mampu menghasilkan pesona yang sayang untuk dilewatkan.
Selain itu, ada beberapa orang yang menawarkan jasa foto dengan pakaian tradisional khas Rajasthan di kawasan pinggir danau. Bagi wanita, tersedia sari yang berwarna cerah lengkap dengan aksesorisnya. Untuk pria, disediakan turban yang biasa digunakan di atas kepala.