Inilah Negara-Negara dengan Kasus Bully Terparah!

Tidak bisa dimungkiri lagi kalau masalah bully sudah menjadi isu global yang tidak hanya terjadi di negara besar saja. Bully bisa terjadi di mana saja entah di lingkungan sekolah, tempat kerja, hingga lingkungan rumah. Mereka yang merasa menjadi mayoritas atau merasa benar tega menekan seseorang atau sekelompok orang sehingga mereka tidak bisa melakukan apa-apa.

Individu yang kuat dalam kasus bully mungkin tidak akan mengalami gangguan baik psikis maupun fisik. Tapi mereka yang lemah bisa saja mengalami gangguan pada dirinya. Mereka bisa jadi depresi akut sehingga enggan kelar rumah, enggan bersosialisasi, hingga yang terparah, enggan hidup lagi. Inilah negara-negara dengan kasus bully terparah di dunia.

1. Austria


Anda mungkin tidak akan percaya kalau salah satu negara Eropa ini memiliki masalah yang cukup pelik dengan bullying. Dari penelitian yang dilakukan oleh OECD ditemukan sebuah fakta yang cukup mencengangkan. Satu dari lima anak usia 11-15 tahun di Austria pernah mengalami yang namanya bully. Mereka dikucilkan oleh temannya, dianiaya, hingga diolok habis-habisan. Korban bully yang ada di negeri ini lebih banyak menarik diri dari masyarakat.

2. Estonia


Estonia berada setingkat di bawah Austria untuk kasus bully terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Di negara ini, mereka yang dianggap aneh langsung jadi bulan-bulanan massa. Biasanya anak-anak akan masuk ke dalam lingkaran fraternity. Sebagai junior mereka akan diperlakukan dengan tidak baik entah itu secara fisik atau seksual. Korban bully ini biasa akan menyimpan rapat-rapat kejadian itu sampai akhirnya dia tidak tahan dan akhirnya melapor.

3. Rusia


Bullying di Rusia sudah menjadi kebiasaan banyak orang sejak dahulu kala. Ada yang mengatakan kalau aksi ini dilakukan karena meniru atasannya. Seperti yang kita tahu pemimpin Rusia di masa lalu seperti Stalin sangat diktator. Akhirnya masyarakat mulai terbiasa memperlakukan orang-orang yang dianggap aneh dengan kasar. Oh ya, orang-orang yang terindikasi memiliki penyimpangan seksual di Rusia akan diperlakukan seperti bukan manusia.

4. Jepang


Dalam Bahasa Jepang, bullying disebut juga dengan ijime. Kasus ijime di Jepang cukup tinggi di kalangan pelajar mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Biasanya mereka yang mendapatkan perlakukan buruk ini akan dijauhi atau kucilkan dari lingkungan. Sebagian besar kasus ijime di Jepang dilakukan dengan menganggap seseorang itu tidak ada. Keadaan ini jauh lebih parah dari mereka yang dipermalukan di depan umum atau dikasari secara fisik.

5. Indonesia


Kasus bully ternyata juga banyak ditemukan di Indonesia. Negara kita tercinta ini memiliki tingkat bullying yang cukup tinggi. Kasus ini biasanya terjadi di sekolah atau yang terbanyak di sosial media. Jika ada seseorang berperilaku aneh, dia akan di-bully habis-habisan di sosial media tanpa mengetahui benar atau salahnya terlebih dahulu. Orang-orang di negeri ini sebagian besar suka ikut-ikutan tanpa memperhitungan masalah-masalah lain nya.

6. Korea Selatan


Kasus bullying di Korea Selatan termasuk yang tertinggi di dunia. Di negeri ini, pelajar yang memiliki penampilan buruk selalu kena bully oleh teman-temannya. Selain di kalangan pelajar, dalam dunia kerja kasus seperti ini juga kerap terjadi. Penduduk di Negeri Ginseng itu cukup kejam dalam melakukan bullying kepada targetnya. Beberapa orang target bullying yang tidak mampu menahan tekanan biasanya akan stres hingga membunuh dirinya sendiri.

7. Amerika


Negara adidaya seperti Amerika ternyata juga masih menghadapi nasib yang senada. Negeri ini juga berkutat dengan kasus bullying semakin parah. Biasanya kasus bullying di negeri ini selalu berhubungan dengan ras, suku, dan agama. Mereka yang berkulit hitam atau beragama Islam kerap mendapatkan perlakukan bully yang mengerikan. Akhirnya, banyak dari mereka menarik diri dari lingkungan secara perlahan-lahan.


Inilah negara dengan kasus bully terparah di dunia. Semoga ke depannya, praktik tidak menyenangkan seperti ini bisa segara diatasi sehingga bully yang mengerikan bisa hilang dan berganti dengan sikap saling menghargai dan menyayangi satu sama lain.

COPAS IS NOT A CRIME