Setelah 9 bulan berdiam diri di Lombok, akhirnya malam itu saya terserang rindu kepada Jakarta, beginilah jadinya.

Renungan 1 :
Judul : Kepada Ibu, Seribu Senja Berlalu

Sebenarnya Ibu, aku ingin pulang kembali padamu.
Melambai seperti sajak kuno nyiur di tanah Sumatera.
Sebenarnya aku rindu padamu, sebab banyak doa belum terlunasi.
Sebab bulan - bulan belum penuh tergenapi, rapi.

Tapi aku belum bisa pulang lagi, tahun ini telah memikat hatiku.
Mencair aku dari bara jadi perdu ditanah pertiwi ini.
Ia menghantar padaku lautan ufuk yang tak habis kukejar.
Menghisap pati, membasuh dahaga lalu keluar melalui pori - pori.

Ibu katamu dulu, agar kelak paham diri lan teguh hati
Laki - Laki harus pergi jauh menimba ilmu sendiri
Membelah angin, terbang sukacita pada yang diingini
Merantau supaya kokoh selayak pegunungan tanah jawi

Ya... rasanya seperti sudah seribu senja aku lewati

Tetapi bu,
Bila sampai tiba masanya, tak sempat juga rinduku pulang padamu
Selamanya aku tetap menjadi anakmu
Selamanya aku menjadi laki - laki yang sempat membuatmu bahagia, dalam kandung mu
Selamanya....

Mataram, 30 Juli 2016