- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
IJN dan kapal perang mereka pada perang Rusia-Jepang


TS
Zooasaurus
IJN dan kapal perang mereka pada perang Rusia-Jepang

Spoiler for Awal dan perkembangan IJN:

Kapal modern pertama Jepang, Fuji, Juni 1897
Di 1868, struktur kekuasaan feudal Tokugawa telah dijatuhkan. Klan Imperialis yang menjatuhkannya melihat angkatan laut sebagai elemen penting untuk masa depan negara dan kalau mau bertahan dari serangan orang asing. Tetapi butuh waktu untuk mewujudkan AL kuat yang diinginkan. AL Jepang pada tahun 1870-1880 masih terdiri dari kapal pelindung pantai, kapal-kapal kecil dan dengan officer yang tidak berpengalaman. Di tahun 1870, pemerintahan Jepang membuat AL Inggris (British Royal Navy) sebagai role model untuk AL Jepang. Latihan dari AL Inggris sukses membuat officer Jepang menjadi kompeten dan tentara laut yang terlatih dan bermoral tinggi. Pada tahun 1890an Jepang sudah memiliki kapal-kapal yang kuat dan cepat, walaupun tetap kecil dalam jumlah karena Jepang tidak memliki cukup biaya untuk mempunyai sebuah armada kapal yang lengkap dengan kapal tempur. Kemampuan IJN pertama kali diuji di perang Sino-Jepang pada tahun 1894-1895. Jepang merasa cukup percaya diri untuk mentandingkan AL mereka dengan AL China yang berjumlah 2 kali lebih besar dari mereka dan memiliki 2 kapal kapal tempur buatan Jerman. Walaupun begitu, AL Jepang memiliki meriam yang lebih cepat dan kru yang lebih berpengalaman dibandingkan dengan AL China. Kedua armada bertempur di sungai Yalu pada 17 September 1894, dimana setengah dari kapal China tenggelam dan setengahnya lagi rusak parah sehingga harus mundur ke pelabuhan terdekat. Sedangkan tidak ada kapal Jepang yang tenggelam dan hanya satu yang menderita kerusakan parah. China akhirnya menyerah dan hal ini menjadikan Jepang sebagai kekuatan dominan di Asia
Dibawah kepemimpinan Yamamoto Gombei, IJN mengalami pertumbuhan pesat pasca perang dengan China, terutama tahun 1895-1906. Khawatir dengan semakin kuatnya Jepang; Rusia, Jerman, dan Prancis ikut campur dan mengubah beberapa hal dalam perjanjian Shimonoseki antara China dan Jepang. Jepang dipaksa keluar dari semenanjung Liaodong, termasuk pangkalan kapal penting Port Arthur yang kemudian diduduki oleh Rusia. Karena ini Jepang akhirnya menandatangani aliansi dengan Inggris pada tahun 1902 dan mulai membangun angkatan lautnya
Sebelum peperangan dengan China, Jepang sudah terlebih dahulu memesan 2 kapal tempur dari Inggris untuk melawan kapal tempur Jerman milik China. Setelah perang, Jepang memulai program pembangunan angkatan laut yang rencananya akan menambah 4 kapal tempur, 8 kapal penjelajah (4 berat dan 4 ringan), 23 kapal perusak, dan 63 kapal torpedo. Rencana ambisius ini disetujui tahun 1895 dan diperkirakan akan membutuhkan 10 tahun untuk selesai. Di tahun 1897, rencana tersebut direvisi karena ketakutan Jepang kalau ternyata armada Rusia di timur akan jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Hasilnya, rencana 4 kapal penjelajah ringan dibatalkan dan diganti dengan 2 kapal penjelajah berat. Kapal tempur tambahan juga dipertimbangkan, tetapi Jepang tidak punya uang untuk menambah lagi
Spoiler for Persiapan untuk perang dengan Rusia:

Laksamana Togo Heihachiro
Setelah perang Sino-Jepang 1894--1895, Rusia menjadi musuh utama Jepang. Rusia telah menggagalkan pendudukan Port Arthur dan berusaha untuk meluaskan pengaruhnya di Manchuria dan Korea, yang tentu saja mengancam ambisi dan keamanan Jepang, membuat konflik tak dapat dihindari lagi. Pada akhir 1903, segala usaha negosiasi dengan Rusia telah gagal dan Jepang bersiap untuk perang
Kunci untuk mengalahkan Rusia adalah dengan memenangkan pertempuran di laut. Rusia memiliki skuadron pasifik yang kuat dan skuadron ini harus dinetralkan supaya pasukan Imperial Jepang bisa ditransportasikan ke Korea sehingga mereka bisa menduduki Korea dan menyerang ke Manchuria. Karena ini, AL Jepang dipersiapkan total. Armada utama jepang, Armada Gabungan dipecah menjadi 2 armada. Armada pertama adalah armada utama Jepang yang baru dengan 6 kapal tempur dan 4 kapal penjelajah ringan. Armada kedua adalah armada cepat untuk operasi independen dan untuk mensupport kapal perang lain dalam pertempuran. Armada kedua terdiri dari 6 kapal penjelajah berat serta beberapa susunan kapal penjelajah kecil, pengancur, dan kapal torpedo. Armada ketiga adalah armada untuk pertahanan yang terdiri dari kapal-kapal kuno dan beberapa kapal torpedo untuk pertahanan laut sekitar Jepang, walaupun beberapa memang ditugaskan untuk bertempur jika perlu.
Kepemimpinan armada pertama diberikan kepada laksamana Togo Heihachiro. Dia adalah orang yang teliti, tenang dalam mengambil keputusan dan memiliki kemampuan taktis yang tinggi. Dia berhasil membawa IJN kepada kemenangan dan menjadi seorang yang legendaris di Jepang
Rencana operasi untuk IJN disetujui pada Desember 1903. Tahap pertama dalam perang adalah menduduki Korea, sehingga tugas utama IJN adalah melindungi transportasi pasukan Imperial ke Korea daripada mencari pertempuran dengan armada Jepang. Pada tahap kedua, IJN harus menetralkan armada Rusia. Ini bukanlah tugas yang mudah, karena jumlah keseluruhan kapal AL Rusia jauh melebihi jumlah kapal IJN. Bahkan kapal Rusia yang ada di timur jauh saja merupakan salah dari kapal-kapal terbaik dan paling berpengalaman yang ada di AL Rusia. Jepang takut jika sisa kapal Rusia yang ada di laut Baltik ditugaskan ke timur jauh, yang tentu saja akan membuat IJN kewalahan. Armada Pasifik Rusia dibagi menjadi 2 bagian. Bagian utama Armada Pasifik berada di Port Arthur, pangkalan bebas es di dekat pantai barat Korea dimana penyerangan oleh pasukan Jepang akan dilaksanakan. Walaupun begitu, Port Arthur tidak memiliki fasilitas perbaikan kapal yang bagus. Pangkalan utama Rusia yang lain adalah Vladivostok. Walaupun memiliki fasilitas perbaikan kapal yang lebih bagus, pangkalan ini tertutup es selama beberapa bagian tahun dan berada cukup jauh dari pantai Korea barat, teater utama perang ini. IJN akan mengganggu pangkalan ini dengan armada yang ringan
Spoiler for Perbandingan AL Jepang dengan AL Rusia:
IJN:
Kapal Tempur kelas pertama: 6
Kapal Tempur kelas kedua: 1
Kapal Tempur kelas ketiga: 1
Kapal Penjelajah berat: 8
Kapal Penjelajah ringan: 15 (+2)
Kapal Penjelajah tak terlindungi: 4
Kapal Pelindung pantai: 7
Kapal Gunboat: 8
Kapal Perusak: 20 (+3)
Kapal Torpedo: 81 (+7)
* (+x) menandakan kapal dalam konstruksi yang selesai dan langsung ikut ke pertempuran selama perang
Skuadron Pasifik Rusia:
Port Arthur:
Kapal Tempur kelas pertama: 7
Kapal Penjelajah berat: 1
Kapal Penjelajah ringan: 5
Kapal Penjelajah tak terlindungi: 4
Kapal Gunboat: 8
Kapal Perusak: 25
Vladivostok:
Kapal Penjelajah berat: 3
Kapal Penjelajah ringan: 1
Kapal Torpedo: 16
Kapal Tempur kelas pertama: 6
Kapal Tempur kelas kedua: 1
Kapal Tempur kelas ketiga: 1
Kapal Penjelajah berat: 8
Kapal Penjelajah ringan: 15 (+2)
Kapal Penjelajah tak terlindungi: 4
Kapal Pelindung pantai: 7
Kapal Gunboat: 8
Kapal Perusak: 20 (+3)
Kapal Torpedo: 81 (+7)
* (+x) menandakan kapal dalam konstruksi yang selesai dan langsung ikut ke pertempuran selama perang
Skuadron Pasifik Rusia:
Port Arthur:
Kapal Tempur kelas pertama: 7
Kapal Penjelajah berat: 1
Kapal Penjelajah ringan: 5
Kapal Penjelajah tak terlindungi: 4
Kapal Gunboat: 8
Kapal Perusak: 25
Vladivostok:
Kapal Penjelajah berat: 3
Kapal Penjelajah ringan: 1
Kapal Torpedo: 16
Spoiler for Struktur IJN, 5 Februari 1904:
Armada Pertama (Laksamana Togo Heihachiro)
Skuadron Pertama
Kapal Tempur kelas pertamaMikasa, Asahi, Fuji, Yashima, Shikishima, Hatsuse
Kapal Penjelajah tak terlindungi Tatsuta
Skuadron Ketiga
Kapal Penjelajah ringan Chitose, Kasagi, Takasago, Yoshino
Divisi Kapal Perusak pertama: Shirakumo, Ashashio, Kasumi, Akatsuki
Divisi Kapal Perusak kedua: Inazuma, Ikazuchi, Oboro, Akebono
Divisi Kapal Perusak ketiga: Usugumo, Shinonome, Sazanami
Divisi Kapal Torpedo pertama: Kapal Torpedo nomor 67, 68, 69, 70
Divisi Kapal Torpedo keempatbelas:Chidori, Hayabusa, Manadzuru, Kasasagi
Armada Kedua (Laksamana Kamimura Hikonojo)
Skuadron Kedua
Kapal Penjelajah berat Izumo, Azuma, Asama, Yakumo, Tokiwa, Iwate
Kapal Penjelajah tak terlindungi Chihaya
Skuadron Keempat
Kapal Penjelajah ringan Naniwa, Takachiho, Niitaka, Akashi
Divisi Kapal Pengancur keempat: Hayatori, Harusame, Murasame, Asagiri
Divisi Kapal Pengancur kelima: Kagero, Murakumo, Yugiri, Shiranui
Divisi Kapal Torpedo kesembilan: Aotaka, Hato, Kari, Tsubame
Divisi Kapal Torpedo keduapuluh: Kapal Torpedo nomor 62, 63, 64, 65
Armada Ketiga (Laksamana Kataoka Shichiro)
Skuadron Kelima
Kapal Tempur kelas kedua Chin Yen
Kapal Penjelajah ringan Itsukushima, Hashidate, Matsushima
Skuadron Keenam
Kapal Penjelajah ringan Izumi, Suma, Akitsushima, Chiyoda
Skuadron Ketujuh
Kapal Tempur kelas ketiga Fuso
Kapal Pelindung pantai Kaimon, Saiyen
Kapal Gunboat Heiyen, Tsukushi, Banjo, Chokai, Atago, Maya, Uji
Kapal Penjelajah tak terlindungi Miyako
Divisi Kapal Torpedo kesepuluh: Kapal Torpedo nomor 40, 41, 42, 43
Divisi Kapal Torpedo kesebelas: Kapal Torpedo nomor 72, 73, 74, 75
Divisi Kapal Torpedo keenambelas: Kapal Torpedo Shirataka, dan nomor 39, 66, 71
Kapal Penjaga dan Patroli
Kapal Penjelajah tak terlindungi Yaeyama
Kapal Pelindung pantai Takao, Tenryuu, Katsuragi, Yamato, Musashi
Divisi Kapal Torpedo pertama: nomor 44, 47, 48, 49
Divisi Kapal Torpedo kedua: nomor 37, 38, 45, 46
Divisi Kapal Torpedo ketiga: nomor 15, 20, 54, 55
Divisi Kapal Torpedo keempat: nomor 5, 6, 7, 8, 9
Divisi Kapal Torpedo kelima: Kapal Torpedo Fukuryu, dan nomor 25, 26, 27
Divisi Kapal Torpedo keenam: nomor 56, 57, 58, 59
Divisi Kapal Torpedo ketujuh: nomor 11, 12, 13, 14
Divisi Kapal Torpedo kedelapan: nomor 10, 17, 18, 19
Divisi Kapal Torpedo keduabelas: nomor 50, 51, 52, 53
Divisi Kapal Torpedo ketigabelas: Kapal Torpedo Kotaka, dan nomor 21, 24, 29, 30
Divisi Kapal Torpedo kelimabelas: Hibari, Sagi, Uzura, Hashitaka
Divisi Kapal Torpedo ketujuhbelas: nomor 31, 32, 33, 34
Divisi Kapal Torpedo kedelapanbelas: nomor 35, 36, 60, 61
Divisi Kapal Torpedo kesembilanbelas: Otori, Kamome, Kiji
Skuadron Pertama
Kapal Tempur kelas pertamaMikasa, Asahi, Fuji, Yashima, Shikishima, Hatsuse
Kapal Penjelajah tak terlindungi Tatsuta
Skuadron Ketiga
Kapal Penjelajah ringan Chitose, Kasagi, Takasago, Yoshino
Divisi Kapal Perusak pertama: Shirakumo, Ashashio, Kasumi, Akatsuki
Divisi Kapal Perusak kedua: Inazuma, Ikazuchi, Oboro, Akebono
Divisi Kapal Perusak ketiga: Usugumo, Shinonome, Sazanami
Divisi Kapal Torpedo pertama: Kapal Torpedo nomor 67, 68, 69, 70
Divisi Kapal Torpedo keempatbelas:Chidori, Hayabusa, Manadzuru, Kasasagi
Armada Kedua (Laksamana Kamimura Hikonojo)
Skuadron Kedua
Kapal Penjelajah berat Izumo, Azuma, Asama, Yakumo, Tokiwa, Iwate
Kapal Penjelajah tak terlindungi Chihaya
Skuadron Keempat
Kapal Penjelajah ringan Naniwa, Takachiho, Niitaka, Akashi
Divisi Kapal Pengancur keempat: Hayatori, Harusame, Murasame, Asagiri
Divisi Kapal Pengancur kelima: Kagero, Murakumo, Yugiri, Shiranui
Divisi Kapal Torpedo kesembilan: Aotaka, Hato, Kari, Tsubame
Divisi Kapal Torpedo keduapuluh: Kapal Torpedo nomor 62, 63, 64, 65
Armada Ketiga (Laksamana Kataoka Shichiro)
Skuadron Kelima
Kapal Tempur kelas kedua Chin Yen
Kapal Penjelajah ringan Itsukushima, Hashidate, Matsushima
Skuadron Keenam
Kapal Penjelajah ringan Izumi, Suma, Akitsushima, Chiyoda
Skuadron Ketujuh
Kapal Tempur kelas ketiga Fuso
Kapal Pelindung pantai Kaimon, Saiyen
Kapal Gunboat Heiyen, Tsukushi, Banjo, Chokai, Atago, Maya, Uji
Kapal Penjelajah tak terlindungi Miyako
Divisi Kapal Torpedo kesepuluh: Kapal Torpedo nomor 40, 41, 42, 43
Divisi Kapal Torpedo kesebelas: Kapal Torpedo nomor 72, 73, 74, 75
Divisi Kapal Torpedo keenambelas: Kapal Torpedo Shirataka, dan nomor 39, 66, 71
Kapal Penjaga dan Patroli
Kapal Penjelajah tak terlindungi Yaeyama
Kapal Pelindung pantai Takao, Tenryuu, Katsuragi, Yamato, Musashi
Divisi Kapal Torpedo pertama: nomor 44, 47, 48, 49
Divisi Kapal Torpedo kedua: nomor 37, 38, 45, 46
Divisi Kapal Torpedo ketiga: nomor 15, 20, 54, 55
Divisi Kapal Torpedo keempat: nomor 5, 6, 7, 8, 9
Divisi Kapal Torpedo kelima: Kapal Torpedo Fukuryu, dan nomor 25, 26, 27
Divisi Kapal Torpedo keenam: nomor 56, 57, 58, 59
Divisi Kapal Torpedo ketujuh: nomor 11, 12, 13, 14
Divisi Kapal Torpedo kedelapan: nomor 10, 17, 18, 19
Divisi Kapal Torpedo keduabelas: nomor 50, 51, 52, 53
Divisi Kapal Torpedo ketigabelas: Kapal Torpedo Kotaka, dan nomor 21, 24, 29, 30
Divisi Kapal Torpedo kelimabelas: Hibari, Sagi, Uzura, Hashitaka
Divisi Kapal Torpedo ketujuhbelas: nomor 31, 32, 33, 34
Divisi Kapal Torpedo kedelapanbelas: nomor 35, 36, 60, 61
Divisi Kapal Torpedo kesembilanbelas: Otori, Kamome, Kiji
Spoiler for IJN di Perang Rusia-Jepang:
Spoiler for Penyerangan di Port Arthur (8-9 Februari 1904):

Ilustrasi yang dilebih-lebihkan tentang pertempuran laut di Port Arthur
Untuk membuka perang, IJN memutuskan untuk melakukan penyerangan langsung ke Port Arthur. Setelah perdebatan antara Togo dan komando IJN, akhirnya diputuskan untuk menyerang kapal-kapal Rusia yang terjangkar di perairan tenang dekat pelabuhan secara mendadak. Penyerangan akan dipimpin oleh kapal perusak di tengah malam, taktik yang sudah dipraktikkan sejak 1902, dan operasi ini akan dilakukan tanpa deklarasi perang terlebih dahulu
Divisi kapal perusak pertama, kedua, dan ketiga menuju Port Arthur pada malam 8/9 Februari 1904, dimana di tengah perjalanan mereka terpencar sehingga serangan besar-besaran tidak dapat dicapai. Divisi kapal perusak pertama bersama denganIkazuchi dari divisi kapal perusak kedua menembakkan 9 torpedo pada jarak sekitar 650 yard dari kapal Rusia. Satu torpedo dari Kasumi mengenai kapal penjelajah Pallada. Serangan tadi langsung diikuti dengan serangan dari kapal perusak lain yang sudah sampai. Jepang berhasil mengagetkan kapal-kapal Rusia, tetapi hasilnya cukup mengecewakan. Dari 16 torpedo yang diluncurkan, hanya 3 yang masing-masing mengenai kapal Rusia: Retvizan, Tsesarevich, dan Pallada. Kegagalan ini disebabkan oleh kurangnya koordinasi dan terpencarnya kapal-kapal perusak. Togo memutuskan untuk mundur dan tidak melanjutkan serangan dengan kapal tempurnya. Pada siang 9 Februari, Togo memerintahkan kapal tempurnya untuk menyerang Port Arthur lagi. Pada saat itu Rusia sudah pulih dari kejadian semalam dan telah mempersiapkan 5 kapal tempurnya. Ditambah lagi, artileri pertahanan pantai Rusia juga telah dipersiapkan dan setelah duel tembak yang tidak pasti, Togo mundur tanpa menyebabkan kerusakan berarti pada AL Rusia. Pada penyerangan ini, 4 kapal tempur dan 3 kapal penjelajah Jepang terkena tembakan. Kegagalan penyerangan Jepang membuat AL Rusia di Port Arthur tetap menjadi ancaman besar, dimana IJN akan berusaha netralkan untuk 10 bulan kedepan
Spoiler for Pengepungan Port Arthur (1 Agustus 1904 - 2 Januari 1905) :

Port Arthur dan beberapa kapal Rusia
Dari pangkalan kapalnya di pantai Korea barat, Togo memblokade Port Arthur dari jauh untuk melindungi pergerakan pasukan dan suplai ke Korea.
Selama periode ini, Togo melaksanakan beberapa penyerangan ke AL Rusia dengan berbagai cara termasuk penyerangan torpedo dengan kapal perusak beberapa kali. Penyerangan dilakukan dari jarak jauh dan tidak memberikan kerusakan berarti sampai pada Desember 1904 dimana satu kapal tempur Rusia terlambat masuk ke Port Arthur dan diserangi oleh torpedo Jepang.
Metode lain adalah bombardir jarak jauh dengan Kapal Tempur Jepang dari sisi lain semenanjung Liaodong, yang menembakkan meriam 12inch mereka dari jarak sekitar 15,000 yard dari target. Karena tidak ada cara yang bagus untuk mengamati pergerakan target, metode ini kurang sukses dan biasanya diikuti dengan tembakan balik dari kapal tempur Rusia.
Cara lain yang lebih berani adalah dengan menggunakan kapal pemblokir (kapal yang sudah rusak, tua, atau tenggelam untuk memblokir/blokade suatu tempat) untuk menutup jalan masuk laut Port Arthur kemudian menyerang dengan Kapal Tempur. Percobaan pertama pada dengan 5 kapal pemblokir gagal. Percobaan kedua pada 26 Maret dengan 4 kapal pemblokir hampir berhasil, tetapi berakhir gagal. Percobaan terakhir pada 3 Mei dengan 12 kapal pemblokir berakhir gagal dan memakan banyak korban.
Cara yang paling efektif dan berakhir relatif sukses adalah dengan ranjau. Pada malam 12/13 April, IJN menanam ranjau di perairan dekat Port Arthur. Keesokan harinya kapal laksamana Rusia Petropavlovsk terkena ranjau dan tenggelam. Bersamanya juga laksamana Stepan Makarov, salah satu laksamana terbaik Rusia terbunuh. Kematiannya memaksa AL Rusia dalam posisi defensif. IJN juga merasakan dampak dari ranjau Rusia. Pada 15 Mei, Kapal tempur Jepang Hatsuse dan Yashima terkena ranjau dan tenggelam. Tenggelamnya kapal ini berdampak besar bagi IJN karena 2 kapal tersebut berharga cukup mahal dan memiliki posisi tak tergantikan sebagai kapal tempur. Hilangnya 2 kapal tempur tadi membuat Togo semakin enggan untuk menggunakan armadanya untuk bertempur. Akhirnya, bahaya yang paling mengancam Port Arthur adalah serangan dari darat. Pada bulan Juni, pasukan Imperial Jepang berhasil maju beberapa mil ke Port Arthur tetapi dihentikan oleh senapan mesin Rusia. Kemungkinan kalau pasukan Jepang akan mengambil salah satu bukit didekat Port Arthur dan mengamati pergerakan AL di Port Arthur dari sana membuat AL Rusia khawatir. Solusinya, diberikan langsung oleh Tsar Rusia, adalah memindahkan kapal-kapal Rusia dari Port Arthur ke Vladivostok
Spoiler for Pertempuran Laut Kuning (10 Agustus 1904):

Kapal tempur Jepang saat pertempuran Laut Kuning. Kapal paling kiri adalah Shikishima
Komandan baru Skuadron Pasifik Rusia pertama (dinamakan demikian setelah pada 7 April 1904 beberapa kapal dari Baltic dikerahkan menuju Pasifik), Laksamana Vilgelm Vitgeft memerintahkan AL Rusia untuk keluar dari Port Arthur menuju Vladivostok pada siang 10 Agustus. AL Rusia pada operasi ini berjumlah 6 kapal tempur, 4 kapal penjelajah dan 8 kapal perusak. Mereka bertemu dengan AL Jepang di Laut Kuning. IJN memiliki kelebihan dalam jumlah pada semua jenis kapal kecuali kapal Tempur, dan mereka sedang dalam keadaan terpencar ketika itu terjadi. Togo langsung menyusun 4 kapal tempur dan kapal penjelajah berat Nisshindan Kasuga untuk menyerang armada Rusia.
Kapal dari kedua belah pihak kemudian beradu tembak satu sama lain. Setelah beberapa kali manuver, Togo terpaksa untuk mengejar kapal Rusia untuk mencegah mereka sampai ke Vladivostok sebelum matahari terbenam. Ketika kapal kedua belah pihak sudah semakin mendekat, Kapal Rusia menembakkan meriam mereka bertubi-tubi ke kapal laksamana Togo, Mikasa sampai hampir mundur dari pertempuran. Jalan pertempuran terlihat semakin tidak menguntungkan untuk IJN sampai tiba-tiba salvo dari kapal tempur Asahi mengenai kapal laksamana Tsesarevich, membunuh serta Vitgeft dan membuat seluruh awak kapal Rusia menjadi panik dan kebingungan. Pengganti Vitgeft kemudian memerintahkan agar seluruh kapal kembali ke Port Arthur. Karena kapal Rusia tak lagi menuju Vladivostok, Togo memilih untuk mencari aman dan membubarkan formasi tempur kapalnya.
5 kapal tempur Rusia kembali ke Port Arthur, dan satu kapal tempur memilih untuk singgah di pangkalan Inggris di Kiaochow. 2 dari 4 kapal penjelajah masing-masing singgah di pangkalan netral di Shanghai dan Saigon. Satu kapal penjelajah kembali ke Port Arthur, dan kapal penjelajah terakhir berhasil lolos ke Vladivostok. Kapal-kapal Rusia yang memutuskan untuk kembali ke Port Arthur terus berada disitu sampai pada tanggal 5 Desember 1904. dimana Pasukan Imperial Jepang berhasil menangkap bukit di dekat Port Arthur dan menembak semua kapal dengan artileri hingga tenggelam kecuali Sevastopol. Pada tanggal 2 Januari 1905, kapten Rusia Von Essen menenggelamkan Sevastopol supaya tidak jatuh ke tangan Jepang, walaupun nantinya kebanyakan kapal Rusia yang tenggelam ditarik, diperbaiki, dan dimasukkan kedalam IJN sesudah perang
Spoiler for Pertempuran Ulsan (14 Agustus 1904):

Penenggelaman Rurikoleh kapal Jepang
Ketika Togo masih terfokus pada armada Rusia di Port Arthur, armada Rusia di Vladivostok mengganggu garis komunikasi di laut Jepang. Walaupun rencananya armada ketiga Jepang ditugaskan untuk menjaga laut Jepang, kapal-kapal armada ketiga yang lamban dan kuno tak cocok untuk melindungi laut yang luas maupun mengejar armada Vladivostok yang kebanyakan terdiri dari kapal penjelajah yang gesit. IJN akhirnya mengerahkan 4 kapal penjelajah berat (Izumo, Azuma, Tokiwa, Iwate) dan 2 kapal penjelajah ringan (Naniwa, Takahicho) dari armada kedua untuk mengatasi armada Vladivostok. Setelah beberapa kali kegagalan dalam mencegat kapal-kapal Rusia karena cuaca buruk, kedua belah pihak akhirnya bertemu di Ulsan, perairan di tenggara Korea. Setelah duel tembak selama 3 jam, IJN berhasil menenggelamkan kapal penjelajah berat Rurik dan merusak parah 2 kapal lain. Walaupun 2 kapal tersebut berhasil kembali ke Vladivostok, kapal Rusia tak pernah lagi membahayakan laut Jepang
Kelanjutannya ada dibawah

Diubah oleh Zooasaurus 25-09-2016 00:02
0
17.7K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan