Pep Guardiola membeberkan keputusan tersulitnya selama tiga bulan bertugas melatih Manchester City. Keputusan berat itu tidak lain tidak bukan adalah mendepak kiper nomor satu klub, Joe Hart, yang kini dipinjamkan ke Torino.

Selama ini, kesuksesan Guardiola menjuarai berbagai trofi tidak selalu diikuti dengan kepuasan dari seluruh para pemainnya. Pemain seperti Yaya Toure, Zlatan Ibrahimovic, Mario Mandzukic, Xherdan Shaqiri secara terbuka pernah mengungkapkan kekecewaannya terhadap perlakuan Guardiola. Toure bahkan dua kali dicampakkan Guardiola di Barcelona dan kini di City.

Meski demikian, Guardiola mengungkapkan, semua keputusan itu bertujuan untuk kebaikan klub dan bukan untuk menegaskan kekuasaannya sebagai seorang manajer.

“Saya tidak mengambil keputusan itu untuk memamerkan otoritas saya. Mari lupakan keputusan-keputusan seperti itu. Saya tidak suka untuk mengambil keputusan tersebut,” kata eks juru taktik Barcelona dan Bayern Munich itu dalam jumpa pers, Jumat (23/9).

“Keputusan tersulit yang saya buat sejauh ini adalah soal Joe. Saya tahu betapa berartinya Joe Hart bagi klub. Itu adalah keputusan yang sulit.”

“Saya tidak tahu apakah pemain-pemain tersebut setuju atau tidak, tetapi biarlah itu tetap berada di tim saya. Saya adalah manajer dan saya yang akan menentukan. Saya yakin ini semua demi kebaikan klub,” terangnya.

Selain itu, Guardiola juga mengonfirmasi bahwa Toure tidak dibawa ke dalam kamp latihan City selama empat hari terakhir di Wales. Seperti diketahui, The Citizens akan menghadapi tuan rumah Swansea City secara beruntun pada Rabu (21/9) dan Sabtu (24/9) di ajang Piala Liga dan Liga Primer Inggris.

Keputusan tersebut kian menegaskan retaknya hubungan Guardiola dengan Toure, seiring agen dari gelandang Pantai Gading itu belum berhenti melontarkan kecaman kepada sang manajer. Toure sendiri baru tampil sekali di musim ini.