Dear my beloved wife,

sudah hampir 8 tahun kita hidup bersama, selama itu pula aku berusaha menjadi yang terbaik buat mu. Aku berusaha merubah setiap sikapku yang sangat tidak kau sukai. Aku mengira pernikahan ini akan aku pertahankan sampai ajal menjemput, tapi aku tidak tahu apakah akan sampai disini saja.

Maaf jika aku terlalu berusaha untuk membahagiakanmu ...

Kamu tau?
Ketika kau mulai tidak betah dengan kehidupan menjadi ibu rumah tangga dan ingin bekerja. aku berusaha mencarinya untukmu dan saat kau mendapatkannya kau sangat bahagia meskipun aku sangat tau resikonya. aku mengorbankan kebahagiaan anak2 kita yang tidak lagi mendapat kasih sayang sepenuhnya dari seorang ibu.

Kamu tau?
Ketika kamu mulai berfikir untuk membeli kebutuhan kantor mu, aku mengizinkan kamu membelinya dan saat kau mendapatkannya kamu sangat bahagia meskipun aku tahu akan mengorbankan kerja kerasku mengumpulkan sedikit demi sedikit untuk kebutuhkan kita kelak

Kamu tahu?
Ketika kamu mulai jenuh dengan pekerjaanmu, kamu mulai mencari hal baru untuk menghilangkan penatmu, menggoda pria lain, chatting bermesra2, dan kamu sangat bahagia meskipun aku telah menegurmu untuk membatasi kata-kata mesra itu, tapi saat itu aku dengan sangat besabar menerimanya, kau berkomunikasi dengan pria lain, aku tidak tau .....
Tapi apakah kamu tau betapa ku korbankan perasaanku dan ku terima dengan hati yang teriris

Kamu tahu?
Ketika kamu mulai jenuh dengan kantor dan pekerjaan rumah yang membuatmu stress, ya ... kamu mengatakan itu, kau mulai ingin bepergian ke tempat2 yang kau inginkan bersama teman2, dan apakah aku pernah mengatakan tidak? dan ketika aku mengijinkanmu kamu sangat bahagian dan aku? Aku rela mengorbankan waktuku dengan waktumu yang sangat terbastas untuk melewati waktu liburmu.

Dan kamu tahu?
Ketika sikapmu mulai sangat berubah, kau menyembunyikan sesuatu, mulai pergi tanpa memberitahuku, pergi namun tidak sesuai yang kamu katakan, dan kamu mulai mengingkari semua hal yang telah kita sepakati... kau mulai bohong dan menutupi kebohongan itu dengan kebohongan yang lain...

Oh my dear, aku telah sangat berusaha bersabar .... untukmu

Karena ku tahu kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga

Tapi apa kamu tahu apa yang ku dapat dari semua kesabaran itu?

Mungkin kau lebih tahu .....