- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polisi Cerita "Asal Mula Anak Jadi Korban Protitusi Gay dan Terjerumus"


TS
rengginang1000
Polisi Cerita "Asal Mula Anak Jadi Korban Protitusi Gay dan Terjerumus"
[spoiler=Ilustrasi: Anak korban prostitusi gay (Edi Wahyono/detikcom)
[/spoiler]
Jakarta - Patroli Cyber yang dilaksanakan Subdit Cyber Crime Dittipideksus Bareskrim Mabes Polri beberapa waktu lalu berhasil mengungkap kasus prostitusi sejenis yang melibatkan anak di bawah umur.
Kanit dari Subdit Cyber Crime Dittipideksus Bareskrim Polri AKBP Endo Prihambodo mengatakan, para korban ini rata rata sudah terjerumus cukup jauh dalam dunia perdagangan anak, sehingga banyak yang sulit untuk melepaskan diri.
Lantaran sulitnya keluar dari dunia tersebut ditambah desakan kebutuhan ekonomi, membuat para korban malah menawarkan diri untuk diperdagangkan.
"Kalau saya melihat satu demi satu ada yang memang sudah profesi dalam pengertian mereka sudah jatuh jauh ke dalam. Kadang mereka menawarkan diri atau meminta kepada majikannya untuk disampaikan kepada tamu," ujar Endo dalam diskusi di kawasan Blok M, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2016).
Walau begitu, sebenarnya modus awal yang dilakukan pelaku adalah dengan menawarkan bisnis dengan imbalan materi yang cukup menggiurkan. Target utama mereka ABG dari ekonomi kurang mampu atau dari keluarga bermasalah (broken home).
"Pada awalnya muncikari cenderung mendekati anak-anak dan menawarkan diri mau tidak di ajak berbisnis. Tapi kemudian bisa jadi anak ini ada yang kurang (mampu dari sisi finansial). Awalnya mencoba-coba dan mereka kemudian melakukan itu. Sekali mereka melakukan dan tejerumus dan penasaran," jelas Endo.
Hal tersebut dibenarkan Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait. Dia mengatakan para predator seksual online ini bermula dari internet. Ada beberapa siklus yang mereka jalankan sebelum menjerat anak-anak ini dalam dunia prostitusi.
"Awalnya mereka menyelidiki anak, memikat anak, di mana si anak dalam situasi broken home, ditinggal pacar. Ini harus dilihat bagaimana mereka memanfaatkan dengan bujuk rayu," jelas Arist dalam diskusi.
Setelah mendapat kepercayaan anak, pelaku kemudian menjerat mereka dengan sesuatu yang mereka sangat inginkan.
"Karena lifestyle itu butuh biaya, akhirnya anak terbujuk untuk melakukan hal tersebut, sehingga terjadi pelecehan seksual pada anak, setelah itu siklus terakhirnya adalah dengan mencampakkan si anak," jelasnya.
Karena desakan keinginan dan kebutuhan hidup, si anak yang pernah terjerat akhirnya memutuskan untuk terjun ke dalam bisnis prostitusi. Kasus ini masih ditangani polisi dan sudah menetapkan 4 orang tersangka, yaitu 3 muncikari dan 1 pelanggan.
https://m.detik.com/news/berita/3299...gga-terjerumus
Hati" gan, jangan terlalu stress. bisa" agan jdi korban perekrutan dari oknum prostitusi gay tsb
ngemenk" bisa keless


Jakarta - Patroli Cyber yang dilaksanakan Subdit Cyber Crime Dittipideksus Bareskrim Mabes Polri beberapa waktu lalu berhasil mengungkap kasus prostitusi sejenis yang melibatkan anak di bawah umur.
Kanit dari Subdit Cyber Crime Dittipideksus Bareskrim Polri AKBP Endo Prihambodo mengatakan, para korban ini rata rata sudah terjerumus cukup jauh dalam dunia perdagangan anak, sehingga banyak yang sulit untuk melepaskan diri.
Lantaran sulitnya keluar dari dunia tersebut ditambah desakan kebutuhan ekonomi, membuat para korban malah menawarkan diri untuk diperdagangkan.
"Kalau saya melihat satu demi satu ada yang memang sudah profesi dalam pengertian mereka sudah jatuh jauh ke dalam. Kadang mereka menawarkan diri atau meminta kepada majikannya untuk disampaikan kepada tamu," ujar Endo dalam diskusi di kawasan Blok M, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2016).
Walau begitu, sebenarnya modus awal yang dilakukan pelaku adalah dengan menawarkan bisnis dengan imbalan materi yang cukup menggiurkan. Target utama mereka ABG dari ekonomi kurang mampu atau dari keluarga bermasalah (broken home).
"Pada awalnya muncikari cenderung mendekati anak-anak dan menawarkan diri mau tidak di ajak berbisnis. Tapi kemudian bisa jadi anak ini ada yang kurang (mampu dari sisi finansial). Awalnya mencoba-coba dan mereka kemudian melakukan itu. Sekali mereka melakukan dan tejerumus dan penasaran," jelas Endo.
Hal tersebut dibenarkan Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait. Dia mengatakan para predator seksual online ini bermula dari internet. Ada beberapa siklus yang mereka jalankan sebelum menjerat anak-anak ini dalam dunia prostitusi.
"Awalnya mereka menyelidiki anak, memikat anak, di mana si anak dalam situasi broken home, ditinggal pacar. Ini harus dilihat bagaimana mereka memanfaatkan dengan bujuk rayu," jelas Arist dalam diskusi.
Setelah mendapat kepercayaan anak, pelaku kemudian menjerat mereka dengan sesuatu yang mereka sangat inginkan.
"Karena lifestyle itu butuh biaya, akhirnya anak terbujuk untuk melakukan hal tersebut, sehingga terjadi pelecehan seksual pada anak, setelah itu siklus terakhirnya adalah dengan mencampakkan si anak," jelasnya.
Karena desakan keinginan dan kebutuhan hidup, si anak yang pernah terjerat akhirnya memutuskan untuk terjun ke dalam bisnis prostitusi. Kasus ini masih ditangani polisi dan sudah menetapkan 4 orang tersangka, yaitu 3 muncikari dan 1 pelanggan.
https://m.detik.com/news/berita/3299...gga-terjerumus
Hati" gan, jangan terlalu stress. bisa" agan jdi korban perekrutan dari oknum prostitusi gay tsb

ngemenk" bisa keless


Diubah oleh rengginang1000 16-09-2016 00:37
0
4.7K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan