Kaskus

Food & Travel

ChaelnFadAvatar border
TS
ChaelnFad
[CATPER] Menapaki Puncak Ogal-Agil, Gunung Arjuno 3339 mdpl via Tretes
Akhir-akhir ini aku dan teman-teman kuliahku sedang getol-getolnya naik gunung, namun liburan semester kemarin telah berakir pada awal September lalu. Tapi rupanya ada liburan tambahan yang merupakan libur akhir pekan yang ditambah dengan hari Idul Adha pada tanggal 12 September 2016. Kami pun memutuskan untuk tidak menyia-nyiakan waktu liburan tambahan ini dengan berdiam diri di kosan tanpa ada kegiatan. Sempat terbesit di pikiran kami untuk kembali mendaki gunung untuk merasakan udara segar dan hawa dingin khas gunung.

Akhirnya kami memutuskan menggunakan liburan ini untuk mencoba mendaki gunung tertinggi ke-3 di Jawa Timur, yakni Gunung Arjuno dengan ketinggian 3339 mdpl. Tim dalam pendakian kali ini beranggotakan:
1. MJ (TS)
2. Aji
3. Farys
4. Alex
5. Axel



Jumat, 9 September 2016
Kami memulai perjalanan kami dari kota perjuangan, Kota Surabaya, tempat dimana kami menuntut ilmu di bangku perkuliahan selama 4 tahun (semoga). Kami berangkat pukul 09.30 WIB menggunakan 3 motor. Setelah sekitar 1,5 jam melewati kesemrawutan Sidoarjo dan menikmati debu Porong, kami pun tiba di basecamp dengan selamat pada pukul 11.15 WIB. Lalu, Aji dan Farys pun langsung mencari masjid terdekat untuk melaksanakan Shalat Jumat. Kami ber-3 sisanya memilih untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum nantinya akan bergelut dengan mie selama 3 hari ke depan (Kami hanya membawa logistik mie sebanyak 15 buah).

Setelah perut terisi dengan kenyang, ada 2 pendaki lain yang baru saja datang dan hendak mendaki. Mereka adalah Bang Betha dan Mba Natali. Setelah berkenalan dan berbincang-bincang dengan mereka, mereka pun mengajak rombongan kami untuk mendaki bareng menjadi 1 rombongan. Kami pun menyetujuinya karena kami juga baru pertama kali mendaki Gunung Arjuno ini.

Setelah Aji dan Farys kembali dari masjid, kami pun mengurus simaksi di basecamp dan tepat pukul 13.00 WIB kami pun memutuskan untuk memulai pendakian kami.
Spoiler for "Axel, Farys, MJ, Aji, Bang Betha, Alex, dan Mba Natali":


Pos 1: Pet Bocor
Trek menuju pos 1 dimulai dengan batu yang tersusun rapi dilanjutkan dengan trek aspal yang akan mengantar menuju pos 1. Trek aspal juga menujukkan bahwa trek tersebut juga adalah jalur yang dilewati jeep untuk mengangkut belerang di pos 3. Kami tiba di pos 1 pukul 13.25 WIB. Di pos 1 ini terdapat warung dan tepat di sebelah kanan warung terdapat sumber air dan musholla. Kami berhenti cukup lama di pos 1 ini untuk sekedar beristirahat. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 2 pukul 13.50 WIB
Spoiler for "Trek Awal Pendakian":


Pos 2: Kokopan
Setelah cukup lama beristirahat, kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 2. Setelah beberapa menit berjalan, kami pun tiba di sebuah gapura yang menandakan awal trek batu yang berantakan yang mulai menambah bumbu-bumbu perjalanan kami.
Spoiler for "Trek Menuju Pos 2":

Perjalanan menuju pos 2 memiliki cukup banyak jalur potong kompas atau jalur pintas. Jalur pintas biasanya berupa tanah namun memiliki kemiringan yang cukup terjal. Kami sempat beristirahat beberapa kali untuk memulihkan tenaga dan nafas yang mulai terseok-seok. Setelah menapaki batu-batu selama beberapa jam, trek pun menjadi lebih terbuka namun kabut menghalangi pemandangan sekitar kami. Akhirnya kami pun tiba di pos 2 pada pukul 17.00 WIB.
Spoiler for "Pos 2: Kokopan":

Spoiler for "Sumber Air di Pos 2":

Kami pun memutuskan untuk mendirikan tenda di pos 2. Awalnya kami mengira Bang Betha dan Mba Natali akan melanjutkan perjalanan ke pos 3, karena mereka ingin menuju puncak Welirang dan Arjuno. Namun, akhirnya mereka memutuskan untuk camp di pos 2 bersama kami. Kami pun dikagetkan dengan logistik yang dibawa oleh mereka. Mereka membawa logistik yang sangatlah lengkap dan variatif, berbanding terbalik dengan kami yang adalah anak kosan dengan uang saku pas-pasan sehingga hanya membawa mie saja. Malam telah tiba, tenda pun sudah terpasang dengan rapi, akhirnya Mba Natali pun memasak makan malam kali ini. Sangatlah mewah makan malam kami malam ini. Mungkin ini makanan termewah dan terenak yang pernah aku dan kawan-kawanku makan selama pendakian. Makan malam kami malam ini terdiri atas nasi putih, bakwan, ayam goreng, sop, tempe goreng, dan telur mata sapi.
Spoiler for "Santap Malam Kami di Pos 2":

Setelah kenyang, kami pun melanjutkan aktivitas malam kami dengan menyeruput kopi hangat. Tak banyak yang bisa kami lakukan di luar tenda karena malam itu lumayan dingin. Kami pun memilih masuk tenda dan bersiap dalam posisi tidur dengan balutan sleeping bag.

Pos 3: Pondokan
Matahari mulai menyinari tenda kami. Kulihat jam tanganku menunjukkan pukul 05.30 WIB. Aku pun bangun paling pertama karena posisi tidurku persis di dekat pintu tenda. Aku pun membuka pintu tenda dan cukup terpukau dengan sunrise di pos 2 waktu itu hingga langsung kubangun teman-temanku, Bang Betha dan Mba Natali. Sunrise yang cukup indah untuk membuka lembaran hari ini dan memberikan semangat baru untuk melanjutkan pendakian.
Spoiler for "Sunrise di Pos 2":

Spoiler for "View Gunung Penanggungan":

Tak lama setelah itu, kami sarapan dengan nutrijel yang pada malam sebelumnya telah dimasak dan dipersiapkan oleh Mba Natali. Kita pun langsung packing karena tidak ingin terlalu siang untuk memulai pendakian, dan berhubung juga karena Bang Betha dan Mba Natali akan mengejar waktu agar bisa summit ke Welirang siang atau sore ini.

Jam tanganku menunjukkan pukul 08.00 WIB dan kamipun memulai pendakian kami menuju pos 3. Treknya masih sama seperti trek menuju pos 2, dengan view sebelah kanan kami adalah Gunung Penanggungan yang terletak di Mojokerto. Tak seberapa lama setelah berjalan, kami pun sampai di sebuah pos bayangan. Setelah pos bayangan ini, trek mulai berubah menjadi batu yang lebih rapi namun tetap terasa sakit di kaki.
Spoiler for "View Gunung Penanggungan":

Spoiler for "Trek Menuju Pos 3":

Trek menuju pos 3 jauh lebih curam dan menanjak daripada trek menuju pos 2. Kami pun lebih sering berhenti untuk mengatur nafas yang sudah mulai 'ngos-ngosan'. Kami pun sempat melihat jeep yang hendak menuju pos 3. Walaupun jeepnya terlihat sudah cukup tua dan usang, namun ternyata jeep ini masih kuat menanjak di batuan yang bisa dibilang cukup ekstrim.
Spoiler for "Jeep Pengangkut Belerang":

Setelah cukup lama kami berjalan, pondokan-pondokan petani belerang pun terlihat dari kejauhan yang menandakan pos 3 sudah tidak jauh lagi. Kami pun mempercepat langkah karena sudah tidak sabar untuk bisa beristirahat di pos 3. Sekitar pukul 12.00 WIB kami sampai di pos 3 dan langsung beristirahat.
Spoiler for "Pos 3: Pondokan":

Aku pun makan siang dengan mie karena mie kami belum tersentuh sama sekali dalam pendakian kali ini, sementara yang lain memilih untuk membeli nasi bungkus yang tersedia di warung. Setelah perut kami terisi, awalnya kami berniat untuk berpisah dengan Bang Betha dan Mba Natali. Karena kami akan melanjutkan perjalanan menuju sedekat-dekatnya dengan Puncak Arjuno, sedangkan Bang Betha dan Mba Natali akan camp di pos 3 dan melanjutkan Summit Welirang. Namun, berkat bujukan maut mereka, kami pun berubah pikiran dan ikut untuk Summit Welirang terlebih dahulu. Tapi, impian kami untuk menuju Puncak Welirang akhirnya terhadang oleh matinya sumber air di pos 3 yang mengharuskan kami melanjutkan perjalanan ke Arjuno.

Lembah Kijang
Akhirnya sekitar pukul 13.30 WIB kami pun melanjutkan perjalanan menuju lembah kijang, karena di sana terdapat sumber air terakhir sebelum puncak Arjuno. Dari pos 3, kami memilih jalur kiri melintasi punggungan bukit untuk dapat menuju lembah kijang. Trek menuju lembah kijang berupa tanah yang cukup landai. Setelah berjalan sekitar 30 menit, kami pun tiba di lembah kijang. Kami langsung bergegas membangun tenda dan mengisi persediaan air untuk kebutuhan masak dan minum.

Karena hari yang masih siang dan terlalu cepat untuk tidur, kami pun memilih untuk berjalan-jalan keliling savana sekaligus untuk hunting foto.
Spoiler for "Lembah Kijang":

Spoiler for "Foto Ala-Ala #1":

Spoiler for "Foto Ala-Ala #2":

Spoiler for "Foto Ala-Ala #3":


Alas Lali Jiwo
Pukul 01.00 WIB dini hari, kami terbangun dari tidur nyenyak kami. Hawa dingin sangat menusuk begitu kubuka tenda kami, namun kami harus melawan hawa dingin ini untuk memulai summit attack kami menuju Puncak Arjuno. Setelah mengisi perut dengan tumis kangkung dan sarden buatan Mba Natali, kami pun mempersiapkan jaket dan headlamp untuk summit attack. Pukul 02.00 WIB kami memulai perjalanan menerobos hutan Alas Lali Jiwo yang cukup terkenal di kalangan pendaki domestik. Tidak ada kendala yang berarti saat summit attack ini, kecuali udara dingin yang benar-benar menusuk dan nafas yang 'ngos-ngosan' yang mungkin dikarenakan oksigen sudah mulai menipis. Kurang lebih 2 jam kita tiba di Watu Gede dan sempat menyapa rombongan lain yang masih bersiap-siap makan sebelum summit attack. Pukul 05.30 WIB kami tiba di sebuah tebing yang berdiri sebuah tenda di atasnya. Tenda tersebut berisi rombongan dari Kaliandra yang sempat bertemu dengan kami di lembah kidang saat sore hari kemarin. Kami pun sempat beristirahat di sini sambil menyeruput kopi hitam pemberian rombongan Kaliandra dan menghangatkan diri dengan api unggun yang juga dipersiapkan oleh rombongan Kaliandra tersebut. Puncak Welirang terlihat begitu gagah dari sini. Kami pun menyempatkan diri untuk foto-foto karena sunrise telah tiba.
Spoiler for "View Welirang":

Spoiler for "Sunrise":


Puncak Ogal-Agil
Setelah cukup lama kami beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan menuju Puncak Arjuno pukul 06.00 WIB. Ternyata kami harus melewai 2 bukit lagi, untuk bisa mencapai Puncak Arjuno. Kami pun melewati bukit pertama dengan cukup cepat. Tiba di bukit kedua, kami melihat ada beberapa batu yang disusun membentuk kuburan yang menandakan bahwa kami berada di Pasar Dieng.
Spoiler for "Pasar Dieng":

Puncak sudah sangat jelas terlihat di depan mata. Kami pun tidak sabar untuk bisa menapaki Puncak Arjuno yang begitu gagah. Pada pukul 06.30 WIB pun kami akhirnya menapakkan kaki kami di Puncak Ogal-Agil, Gunung Arjuno 3339 mdpl. Beruntungnya kami karena kabut nampaknya sedang enggan mengganggu kami.
Spoiler for "Puncak Ogal-Agil":

Spoiler for "Semeru Menyapa dari Kejauhan":

Spoiler for "Full Team":

Spoiler for "Sabana Jalur Lawang Terlihat dari Puncak":

Spoiler for "TS di Puncak":


Sekitar pukul 07.00 WIB kami pun turun dari puncak menuju lembah kidang dan dilanjutkan menuju basecamp.
Sekitar pukul 15.30 WIB kami pun tiba di basecamp dengan selamat.

Thanks to:
-Tuhan YME
-Base Camp Tretes
-Bang Betha
-Mba Natali
Diubah oleh ChaelnFad 15-09-2016 19:19
cattleyaonlyAvatar border
biel.fineAvatar border
catrosAvatar border
catros dan 2 lainnya memberi reputasi
3
4.1K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan