Quote:
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan semua pasukan Amerika Serikat angkat kaki dari kawasan selatan negaranya. Sebab kehadiran mereka dinilainya hanya akan menjadi sasaran empuk penculikan para militan Islam di Mindanao.
Hal itu disampaikan The Punisher pada Senin 12 September. Menurutnya, jika pasukan AS tidak segera pergi dari Mindanao, nyawa warga negara mereka akan terus terancam. Sebagaimana kelompok pemberontak di kawasan tersebut akan dengan senang hati membunuh atau menculik mereka untuk dimintai tebusan.
Sejauh ini, Duterte belum menyebutkan tenggat waktu untuk pasukan AS pergi dari Mindanao. Seperti dilansir CBS News, Selasa (13/9/2016), Kedutaan Besar AS di Manila juga belum memberikan tanggapan terkait pernyataan sang presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Rodi-panggilan Duterte- juga menyalahkan mantan penjajahnya itu atas pembunuhan para muslim Filipina selama kampanye pasifik mereka pada 1990-an. Tidak lupa, ia juga mengkritik Presiden Obama karena telah mengaitkan operasi pemberantasan narkoba di negaranya dengan isu hak asasi manusia (HAM).
Kedua kepala negara sejatinya telah bertemu muka di Vientiane, Laos saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pekan lalu. Namun mereka tidak jadi melakukan pertemuan bilateral karena pihak Gedung Putih membatalkan jadwal tersebut, Pembatalan itu sendiri terjadi setelah Duterte menyebut Obama sebagai anak pramuria.
(Sil)
http://news.okezone.com/read/2016/09...lipina-selatan
stlong yak..
