- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Fakta Mengapa Gen Kecerdasan Anak Diturunkan Dari Ibu


TS
annisa010399
Fakta Mengapa Gen Kecerdasan Anak Diturunkan Dari Ibu

Memiliki anak cerdas tentu dambaan bagi setiap pasangan yang baru menikah juga orangtua pada umumnya. Banyak literatur yang menyatakan bahwa faktor genetik sang Ibu sangat mempengaruhi kecerdasan serta karakter sang anak. Lalu seperti apa penjelasan mengenai hal ini? Berikut ulasannya.
Menurut teori terdahulu, karakteristik dan kecerdasan anak diwariskan dari Ibu dan Ayahnya dengan perbandingan 50:50. Artinya, Ayah dan Ibu memberikan sumbangan yang setara dalam diri seorang anak baik dalam hal buruk maupun hal baiknya.Saat ini, teori tersebut terbantahkan oleh penelitian biomolekuler terbaru yang menemukan bahwa seorang Ibu mewariskan 75% unsur genetiknya kepada sang anak, sedangkan dari ayahnya hanya 25% saja. Oleh karena itu, sifat baik, kecerdasan dan kesolehan sang anak sangat ditentukan oleh sifat baik, kecerdasan dan kesolehan dari Ibu nya.
Saat seorang sahabat bertanya mana yang harus diprioritaskan oleh seorang anak atas kedua orangtuanya kepada Rasulullah SAW, beliau dalam sabdanya bahkan mengulang 3 kata yakni, “Ibumu, Ibumu, Ibumu… lalu Bapakmu.”
Ovum merupakan sel gamet yang terdiri dari inti sel dan sitoplasma lengkap dengan organel-organel yang akan berperan dalam proses pembelahan dan perbanyakan sel. Sperma merupakan sel gamet yang terdiri atas kepala dengan inti sel dan ekor yang mengandung mitokondria sebagai pemberi energi bagi pergerakan sperma. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa 14 jam setelah proses fertilisasi maka ekor sperma yang mengandung mitokondria akan dilepas dan dibuang, inti sel ovum dan sperma akan melebur menjadi satu sehingga terbentuklah sel baru (zygot) 2n. Inti zigot merupakan gabungan antara inti sperma dan ovum sedangkan sitoplasma dan organel-organel sel berasal dari organel sel ovum. Dari penjelasan ini dapat diketahui bahwa prosentase peran ovum lebih besar daripada sperma dalam aktivitas pembelahan sel selanjutnya.
Jika ditelaah lebih jauh melalui ilmu pengetahuan, di dalam sel-sel manusia terdapat sebuah organel yang memiliki fungsi sangat strategis yang bernama mitokondria. Mitokondira ini bertugas untuk memproduksi bahan kimia bernama ATP (adenosine triphospat). Energi yang dihasilkan dari reaksi ATP inilah yang kemudian menjadi sumber energy bagi manusia. Mitokondria berbentuk bulat lonjong dan berongga. Ia juga memiliki selaput yang terdiri atas dua lapis membran. Membran dalam rongga (matriks) mengandung lebih banyak enzim pernafasan.
Mitokondria bersifat semiotonom karena 40% kebutuhan protein dan enzim dihasilkan sendiri oleh gennya. Mitokondria juga merupakan bagian dari salah satu bagian sel yang memiliki DNA sendiri, selebihnya dihasilkan gen di dalam inti sel. Menariknya, mitokondria ini hanya diwariskan oleh sang Ibu saja, bukan oleh sang Ayah. Lalu mengapa hanya ada pada ibu saja? Ternyata, karena mitokondria berasal dari sel telur bukan dari sel sperma. Itulah sebabnya investasi terbesar ada pada seorang Ibu.
Dari fakta-fakta di atas, kita mungkin bisa mengambil kesimpulan bahwa inilah “organel cinta” seorang Ibu yang menghubungkan kita dengan Allah dan kesemestaan. Tanpa kehadiran mitokondria, hidup menjadi hampa, tidak ada energy yang mampu menggelorakan semangat. Tanpa mitokondria, kita tidak dapat melihat, mendengar, hingga akhirnya bisa membaca, mencerna dan merasa. Tak heran jika ikatan batin antara anak dan Ibu sangat kuat dan intens. Jarak sejauh apapun tidak bisa menghalangi sensitivitas hati seorang Ibu.
Dalam dimensi lain, kita bisa melihat adanya energi cinta yang menembus ruang dan waktu. Teori superstring yang diambil dari ilmu fisika bisa memperjelas hal ini. Para ilmuwan di MIT yang tergabung dalam kelompok 18 menemukan sebuah supersimetri yaitu sebuah persamaan matematika yang mencipatakan ruang di alam semesta yang terdiri dari 57 bentuk dalam 248 dimensi.
Konsep supersimetri ini menyebutkan bahwa andai dunia ini dibagi menjadi bentuk apapun, sebenarnya hanya ada satu titik yang melingkupinya. Artinya, ilmu pengetahuan menemukan bahwa jarak itu tidak bisa membatasi jiwa dan ruh yang bersemayam dalam satu titik yang sama. Jika kita mempercayai konsep ini, dimanapun kita berada, hati seorang Ibu selalu berada di titik yang sama. Itulah mengapa seorang Ibu bisa merasakan apa yang dirasakan anaknya, karena bioelektriknya berada pada titik yang sama. Mitokondrianya berada dalam posisi yang sama sehingga titik pertemuannya pun sama.
Jika diibaratkan, perasaan seorang Ibu terhadap anaknya bagaikan perasaannya terhadap diri sendiri. Berbahagialah para Ibu dengan banyak keistimewaan yang telah Allah anugerahkan pada kita, karena hanya kita para wanita yang bisa merasakan betapa hebatnya hubungan ini yang Allah ciptakan ini dengan kecerdasan anak.


tien212700 memberi reputasi
1
5K
51


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan