KOK bisa, Pak Kades pergi tanpa celana dalam. Apa nggak isis?
Tanya saja pada Kades Irwan, 36, mengapa celdamnya ketinggalan
di hotel. Katanya dia sedang kencan dengan Ny. Ismi, 26, istri salah
seorang warga. “Baru kami pemanasan, pintu sudah digedor-gedor
warga. Panik dong,” kata Kades Irwan klarifikasi.

Kades itu termasuk pejabat pemerintah, karenanya perilakunya
harus bisa jadi teladan. Jangan Pak Kades hanya bisa tanda tangan
di KTP dan terima Dana Desa, tapi juga harus bisa memberikan
solusi bagi rakyatnya. Teorinya memang begitu, tapi di lapangan
banyak Kades yang pinternya hanya …..begituan. Paling celaka,
yang diajak begituan justru istri warga sekaligus tetangganya.

Salah satunya Irwan, kades di Kecamatan Pino Raya Kabupaten
Bengkulu Selatan. Perilakunya sungguh memalukan. Masak temuai
warganya tidak pakai celana dalam, gara-gara ketinggalan di kolong
hotel. Maklum, saat itu Kades Irwan memang panik sekali. Sedang
bermesum ria dengan salah seorang warganya, eh pintu digedor-
gedor warga. Terpaksa dia menemui hanya pakai celana panjang
saja, tapi tanpa celdam. Ya rada isis, memang.

Kades Irwan ini memang lumayan mata keranjang. Asal melihat
warganya nampak sedikit melek saja, pikirannya jadi macem-
macem. Bagaimana asyiknya kencan bersamanya. Jika perempuan
itu status sosialnya jauh di atasnya, hanya dipendam dalam hati.

Tapi jika nampak sangat memungkinkan, akan ditelateni bagaimana
mendapatkannya, tanpa peduli dia sudah punya suami atau tidak.
Prinsipnya, pukul dulu urusan pakai celana belakangan!

Akhir-akhir ini Kades Irwan tertarik pada Ny. Ismi warga sendiri,
yang kebetulan suaminya hanya pegawai proyek jika tak mau
disebut tukang batu. Kadang Irwan jadi menyesali nasib. Yang
tukang batu saja bodi istrinya bisa cantik nan seksi, kok dirinya
yang Pak Kades istrinya biasa saja, jika tak mau disebut standar.
Ibarat mobil asal ngegelinding saja belum pakai velg racing, central
lock dan power window.

Dengan kekuataan uang dan kekuasaaanya mulailah Pak Kades
mendekati Ismi. Ternyata hanya sekali putaran langsung bisa “head
to head” di atas ranjang bersama Ismi. Inilah bedanya Pilkada
dengan perselingkuhan. Pilkada, beberapa kali putaran baru bisa
head to head. Tapi kalau perselingkuhan, satu putaran saja sudah
bisa “head to head”.

Sekali berhasil “head to head”, keduanya sering ke hotel
memanjakan nafsunya. Lama-lama isyu perselingkunan Pak Kades
ini tercium warga. Tentu saja mereka marah. Kok bisa-bisanya Pak
Kades menyelingkuhi bini warganya? Perselingkuhan kan termasuk
proyek padat modal. Dari mana Pak Kades mendanainya? “Jangan-
jangan menyalah gunakan Dana Desa, tuh!” keluh warga.

Beberapa hari lalu ada info bahwa Pak Kades membawa Ismi ke
sebuah hotel di kota Manna. Buru-buru sejumlah warga
menggeruduk ke lokasi itu. Di kamar nomer 3 memang ditemukan
nama Pak Kades. Warga segera menggedor pintu kamarnya, tapi
tak dibuka-buka juga. Setelah diancam mau didobrak, barulah
dibuka. Tak lama kemudian Kades Irwan menemui hanya dengan
celana panjang, sementara Ismi sudah pakai baju lengkap tapi
tampak tergesa-gesa.

Pak Kades mengaku tak berbuat apa-apa bersama Ismi. Tapi warga
tak lama kemudian menemukan celdam Irwan di bawah kolong
ranjang. “Ini apa?” kata warga. Pak Kades gugup dan kemudian
menjelaskan. “Kami memang belum berbuat, baru pemanasan saja.
Kalian datangnya terlalu cepat sih,” ujar Pak Kades.

Lho, kok malah menyalahkan warga? Koplak! (JPNN/Gunarso TS)

Sumber :
http://poskotanews.com/2016/09/04/ce...-ranjang-hotel

Pesan moral :
Pakailah Celana Dalam selalu

Quote of the day :
Pilkada, beberapa kali putaran baru bisa
head to head. Tapi kalau perselingkuhan, satu putaran saja sudah
bisa “head to head”.

Mari jadikan BP yang lebih " SEJUK "

Nb : OM bukan panastak atau panasbung atau panas2 yg lain.
OM hanyalah PENS Siluman Kepiting