bertemu dewi rengganis di gunung argopuro (real story)
TS
ridwan2504
bertemu dewi rengganis di gunung argopuro (real story)
Spoiler for puncak argopuro & rengganis:
Spoiler for intro:
gunung argopuro terletak di 4 kabupaten, memiliki ketinggian 3088mdpl walaupun terkesan memiliki ketinggian seperti gunung pada umumnya tetapi gunung yang terkenal dengan track terpanjang dijawa ini memiliki sekitar 17 sabana (saya hitung dari sebelum cikasur sampai sabana lonceng) dan konon total panjang track dari baderan hingga bremi sekitar 40-60km
bagus ya gan walaupun bikin kaki bengkak 3 hari yap gunung yang memiliki sejuta mistis bin horor yang katanya tempat pelarian dewi rengganis serta 6 pembantunya ini bisa dikatakan surga para pejalan. Jujur disini jarang sekali saya jumpai sampah dijalur pendakian, benar saja saya buktikan dari pengelola di kantor BKSDA yang sekaligus menjadi basecamp di baderan bahwa argopuro adalah gunung terbersih kecuali di beberapa tempat camp lanjut cerita kita ber-enam saya, bang gege,habi, mela,ayuk dan bang rodin berangkat dari stasiun lempuyangan jogjakarta pukul 08:55wib ketika itu saya kira bang gege akan terlambat dan batal ternyata menyimpan skenario sok2an telat sewaktu mau print boarding pass dan menuju pintu masuk tiba2 datang seekor manusia dengan tidak punya rasa bersalah ikut mengantri kita yang khawatir dan berharap2 cemas bang gege tidak ikut akhirnya datang kaya tuyul. skip krna perjalanan juga ga cepet tpi ga pake mancet akhirnya sampai kita di stasiun probolinggo jam 06:00wib
Spoiler for foto di stasiun dulu:
sesampainya di stasiun probolinggo kita mampir di masjid didepan stasiun untuk menunaikan kewajiban, setelah itu sebenarnya berniat makan karena takut si supir angkotnya selesai dinas kita skip makan malam lanjut ke bc.baderan
saya kasih tips, jangan sewa travel dari stasiun karena ntar jatuhnya kemahalan bisa 350'an rebu ada kejadian lucu nih sewaktu kita dikerubung tukang ojek,tukang travel,tukang becak dan kawan2nya kita bingung mau naik yang mana akhirnya kita bermalam di koramil yang berdekatan dengan terminal besuki juga di korem 083 yang jaga malam pun juga akrab banget krna sudah terbiasa menerima tamu yang kemalaman, kebaikan pak komandan tak sampai disitu, dengan baiknya kita disediakan karpet dan sekantong gede tahu asin lantas sensor otomatis kita nyala langsung sikat aja deh sekantong tahu asin pagi datang kita pun menuju bc.baderan dengan travel yg sangat murah bagi kita traveler bulug selepas sampai di BKSDA kabupaten situbondo yg juga menjadi basecamp baderan kami pun mengurus simaksi.
Spoiler for info simaksi:
- weekend = 30rb
- hari biasa = 20rb
- turis = 375rb
perhari ya, bukan seperti TNg yang 20rb bisa berhari2
rencana ngojek sampai cikasur pun batal karena dompet kita sudah bisa dilipet kita pun ga pakai porter krna bang rudin tasnya bisa buat metik mangga cuy, 100L hari pertama
- makadam - pos 1 (mata air) = 11 jam (no php)
saya sempat keram kaki, kiri kanan bukan sebelah doang. udah mringis2 kesakitan eh temen cuma liatin kaya liat duit skip skip..... kita sampai di mata air 1 mulailah kita masak untuk memenuhi kebutuhan lambung tengah biar ga orkes'an mulu skip skip kita sampai di cikasur setelah melewati 7 sabana kelelahan tak kami hiraukan, mulailah kita membuka tenda dengan cepat karena suhu sudah mencapai 4.0°C yang sempat bikin jari2 kaku skip skip pagi kita cuci muka di sungai kolbu dan mengisi perbekalan air 6 liter. melepas cikasur kita berencana langsung tembak ke sabana lonceng, melewati cisentor serta rawa embik, karena barengan rombongan malasyia yang se-rt dan rame banget kita salip dan memilih barengan dengan rombongan "yagitu adventure" mungkin abang2nya baca maap yak akhirnya kita duluan karena mereka camp di rawa embik malam hampir tiba, maghrib pun menggelayuti kita, sampailah kita di sabana lonceng setelah melewati sabana yang segitu banyaknya horor ? memang horor karena saya,mela,ayuk bisa merasakan aura mistis pasti kalo ndaki bareng mereka ini pasti adanya horor, tapi gak kapok karena sahabat itu pasti membawa warna kehidupan sendiri elahhhh drama kek sinetron malam jam 12 saya terbangun karena SB saya kaya dicolong begal, kedinginan...... angin besar pun datang tapi kenapa angin datang ? sebelumnya tenang2 saja dan kita termasuk camp di tempat yang jarang dilalui angin, suara derap kaki pun saya dengar cukup jelas turun dari arah puncak argopuro selepas angin berlalu dan berhenti dengan cepatnya, suara cewe cantik pun saya dengar dari samping tenda saya yang juga banyak batu2 besar disana, saya kira saya bermimpi tapi saya masih 100% sadar, saya coba bangunkan bang gege namun tidurnya malah semakin kaya orang ketakutan saya tabok2in pinggangnya tak kunjung bangun, akhirnya saya putuskan untuk menikmati nyanyian serta suara gelak tawa cewe yang saya yakini itu bukan pendaki 100% karena jarang sekali & dilarang berjalan malam saat mendaki argopuro karena rawan hewan buas. setelah saya nikmati nyanyiannya pun semakin menjadi dan akhirnya berhenti berganti dengan suara cowo lantang mengatakan "lagi" saya pun terhentak langsung duduk dan membaca ayat al-quran karena suara itu persis disamping telinga saya selepas adzan subuh bang gege bangun dan menanyakan apakah semua mendengar kejadian semalam semua menjawab iya terkecuali habi yang mempunyai alarm kalau dia kedinginan badannya pun bergetar kaya hp poliponik sesaat next kita tembak langsung 3 puncak dan turun hari itu juga karena bang rodin punya tiket pulang hari besoknya alhamdulillah tanpa kendala kita sampai di taman hidup
taman hidup apa teman hidup cieeee selepas itu kita pun turun ke bc.bremi menempuh hutan yang gelap, sesampainya di bc.bremi pukul 08:00wib kita tanpa basa-basi langsung memesan sop ayam argopuro (judul menunya memang gitu) tapi rasanya lebih dari sekedar nama.... lezatt segitu dulu gan
Spoiler for bonus foto:
kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak kaskuser bijak selalu traktir cendol jangan lupa rate gan biar ganteng yang bata silahkan angkat dengkul
maafkan saya min,mod tulisan saya lebih jelek dari tulisan tangan amburadul.
(based on real story tanpa dibubuhi drama sesendok pun)